001 Hak Akses (open/membership)open
700 Entri Tambahan Nama OrangPaulus Wirutomo, promotor; Iwan Gardono Sudjatmiko, co-promotor; Robert Markus Zaka Lawang, examiner; Suryo Adiwibowo, examiner; Seda, Francisia Saveria Sika Ery, examiner; Linda Darmajanti, examiner; Lugina Setyawati Setiono, examiner
336 Content Typetext (rdacontent)
264b Nama PenerbitFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
710 Entri Tambahan Badan KorporasiUniversitas Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
049 No. Barkod07-17-657549871
852 LokasiPerpustakaan UI, Lantai 3
504 Catatan Bibliografi
338 Carrier Typevolume (rdacarrier); online resource (rdacarrier)
590 Cat. Sumber Pengadaan KoleksiDeposit
903 Stock OpnameRDA-Wiradha2017
534 Catatan Versi Asli
053 No. Induk07-17-657549871
Tahun Buka Akses
653 Kata Kuncikekerasan politik; sumber daya hutan; hutan; kekerasan kolektif
040 Sumber PengataloganLibUI ind rda
245 Judul UtamaStudi tentang kekerasan kolektif dan konsensus dalam pemanfaatan sumberdaya hutan di Indonesia: studi kasus di Kabupaten Manggarai, NTT = Study on collective violence and consensus in forest resources utilization in Indonesia: case study of Manggarai District, East Nusa Tenggara
264c Tahun Terbit2011
650 Subyek TopikCollective violence
850 Lembaga PemilikUniversitas Indonesia
520 Ringkasan/Abstrak/IntisariHasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan model mobilisasi Tilly, di Kabupaten Manggarai lebih banyak menggunakan strategi represif dalam kebijakan pemanfaatan sumberdaya hutannya. Disertasi ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa demokratisasi melalui desentralisasi tidak berpengaruh terhadap strategi menyelesaikan konflik pemanfaatan sumberdaya hutan, di Kabupaten Manggarai strategi pendekatan represif atas nama konservasi masih dilakukan dan justru yang terjadi, konflik semakin bereskalasi menjadi kekerasan dengan korban lebih besar. Oleh karena itu, untuk mengatasi atau mengurangi kekerasan kolektif dalam pemanfaatan sumberdaya hutan, direkomendasikan kepada resim pemerintahan Kabupaten Manggarai untuk memberi ruang terjadinya dialog/negosiasi antar pihak yang berkepentingan dengan pemanfaatan sumberdaya hutan melalui penguatan kelembagaan yang berfungsi mengembangkan mekanisme penyelesaian konflik alternatif secara damai. Selain itu, harus ada upaya kebijakan dari pemerintah daerah tingkat kabupaten untuk menegakkan demokratisasi kekerasan, yaitu mengurangi seminimum mungkin menggunakan agen-agen represif negara dalam menyelesaikan potensi kekerasan dalam pemanfaatan sumberdaya hutan di wilayahnya. Penelitian ini memperkuat penelitian yang telah dilakukan Peluso bahwa monopoli penguasaan sumberdaya hutan dengan membolehkan kekerasan dengan melibatkan agen-agen represif telah memarjinalkan hak akses masyarakat sekitar hutan atas manfaat hutan. Penelitian ini juga memperkaya penggunanaan analisis tindakan kekerasan kolektif dari Tilly terkait topik pemanfaatan sumberdaya alam dari sisi perspektif sosio-politik-lingkungan. ...... The dissertation research investigates collective force violence in forest resources utilization. It is based on a case study in Manggarai District that has relatively high rate of violence in Indonesia. Borrowing Tilly's mobilization model, the study finds that Manggarai District employs repressive strategies in utilizing forest resources. Using Tilly's theory of violence, this dissertation research deploys descriptive qualitative approach to collect data. This research finds that democratization process through decentralization does not bring significant impacts on the strategy to mitigate dispute on forest resources utilization. In Manggarai District, coercive conservation still occurs. In fact, in the context of decentralization, forest related conflicts escalate and transform into bigger violent events that produce more victims. Therefore, to reduce collective resources based violence, it is recommended for the district government to create space for dialogue and negotiation among multi stakeholders through strengthening institutions that are responsible for developing alternative dispute resolution. In addition, local policies on forest management should be developed based consensus. In this manner, it can "democratize" violence through minimally utilize repressive state agents to resolve potential violence in the region. The study findings confirm Peluso's study that shows repressive state's agents monopoly over forest management that uses violence measures has marginalized local people's access to forest resources. Furthermore, this research enriches Tilly's collective violence framework to analyze forest resources utilization in socio-politics of environment.
904b Pemeriksa Lembar Kerja
090 No. Panggil SetempatD1170
d-Entri Utama Nama Orang
500 Catatan Umum
d-Entri Tambahan Nama Orang
337 Media Typeunmediated (rdamedia); computer (rdamedia)
526 Catatan Informasi Program StudiSosiologi
100 Entri Utama Nama OrangSuporahardjo, author
264a Kota TerbitDepok
300 Deskripsi Fisikxviii, 238 pages ; 29 cm
904a Pengisi Lembar KerjaNisrina Fairus Widiasmara
Akses Naskah Ringkas
856 Akses dan Lokasi Elektronik
502 Catatan Jenis KaryaDisertasi
041 Kode Bahasaind