001 Hak Akses (open/membership)open
700 Entri Tambahan Nama OrangTony Rudyansjah, co-promotor; Hariyadi Wirawan, examiner; Burhan Djabir Magenda, examiner; Syarifudin Tippe, examiner; Sulistyowati Suwarno, examiner; Iwan Tjitradjaja, examiner
336 Content Typetext (rdacontent)
264b Nama PenerbitUniversitas Indonesia
710 Entri Tambahan Badan KorporasiUniversitas Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
049 No. Barkod07-17-177200878
852 LokasiPerpustakaan UI, Lantai 3
504 Catatan Bibliografi
338 Carrier Typevolume (rdacarrier); online resource (rdacarrier)
590 Cat. Sumber Pengadaan KoleksiDeposit
903 Stock OpnameRDA-Wiradha2017
053 No. Induk07-17-177200878
Tahun Buka Akses
653 Kata Kuncitaruna akademi militer; TNI AD; pendisiplinan
040 Sumber PengataloganLibUI ind rda
245 Judul UtamaPembentukan Budaya Perwira TNI-AD bagi Taruna Akademi Militer di Lembah Tidar
264c Tahun Terbit2012
650 Subyek TopikMilitary academy
850 Lembaga PemilikUniversitas Indonesia
520 Ringkasan/Abstrak/IntisariTaruna Akademi Militer di Lembah Tidar sebagai pemuda pilihan dari seluruh Indonesia, dididik selama empat tahun oleh Gadik dan Gapendik menjadi Perwira Letnan Dua Kecabangan TNI-AD dan D4 Pertahanan sebagai pengambil keputusan TNI dan Nasional. Budaya sipil dibentuk menjadi budaya Prajurit Perwira yang memiliki keunggulan fisik trengginas, mental akademik tanggap, sikap kepribadian tanggon, serta toleran terhadap keragaman budaya. Lulusan Akmil adalah model yang menjadi representasi keragaman budaya Bangsa, mereka menjalankan tugas pertahanan Negara ke berbagai wilayah Indonesia beradaptasi dengan budaya lingkungan tugas. Keseharian Taruna menyerap makna, situasi, proses dan konteks pendisiplinan norma Akmil secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut melalui Among Asuh, bekal tugas dalam memandang dunia pengabdian setelah mengalami dinamika kekuasaan di Padepokan Taruna. Pemikiran Michel Foucault tentang kekuasaan dan relasi kekuasaan, terpusat dan menyebar kesetiap tubuh Taruna, Gadik dan Gapendik direkam melalui metode etnografi: pengetahuan, pengelolaan mental, dan wacana yang didukung oleh panoptisisme, pengawasan ketat, modernitas, kongregasi dan kontestasi, dominasi dan resisitensi, bio-power, bio-sosial, dan bio-politik, membentuk sikap patuh, tunduk, taat aturan mengejawantah pada diri Taruna sebagai nilai yang suci, Taruna menjadi Polisi diri sendiri, siap sebagai Prajurit efektif Perwira TNI-AD. Sesanti Tidar: pendisiplinan pesan moral, nilai, dan etika, diinternalisasi melalui ide dan materi dalam proses ajeg (sustained); menjadi (being), model dari (model of), adaptasi linear (linear adaptation), serta Tri Marga Tidar, norma keseharian Taruna, baik dan aman bagi bawahan, rekan sejawat, dan atasan. Sebagai manusia kreatif, dalam situasi dan kondisi tertentu: proses menjadi cair (fluid), becoming dengan model for, adaptasi siklis spiral, mengakibatkan penghukuman menegakkan ciri kemiliteran: patuh, tunduk, taat aturan, disiplin, seragam, menegakkan hierarkhi, loyal, esprit de corps, dan kekhasan TNI: disiplin hidup, hati nurani, meredam diminasi, nilai TNI-45, manunggal TNI-Rakyat, dan perlawanan gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Cadets as selected youth from Indonesia regions are educated in four years by Instructors and Education Supporters resulted Second Lieutenant of Army Branches and Diploma four of Defense as State Sevices. Civil culture is formed becoming the officer soldier culture which poses excellent physical trengginas, mental academic tanggap, personality atitude tanggon, and tolerant to cultural diversity. The Military Academy Graduate could be sensitive as the implication of former local culture sediment, and after graduation they dedicate their duty to defense the State on many Indonesia areas and adapt to duty environment culture. This research provides a picture of Cadets daily life absorb the meaning, situation, process and context Military Academy norms by power relations with Instructors and Education Supporters through Among Asuh of Sesanti Tidar within the world devotion view after experiencing power dynamics in Cadets Padepokan. Power relations which are centered and capillary spread on the body of Cadets, Instructors and Education Supporters, recorded by ethnography method according to Michel Foucault thought which contained of knowledge, govern-mentality, and discourse, supported by panopticism, surveillance, modernity, congregation and contestation, domination and resistance, bio-power, bio-social, bio-politic. Sesanti Tidar as morals, values and ethics disciplined, internalized through idea and material of sustained procees, being, model of, linear adaptation, and Tri Marga Tidar, Cadets daily norms, good and secure for subordinates, peers, and higher positions. As creative human, in special situation and condition: the process becoming fluid, with model for, circles spiral adaptation, punishment effects to obey military identities: regulations, discipline, uniform, hierarchy, loyal, esprit de corps with TNI?s special values of: social relations, economic interest, makes account of conscience: domination neutralized, TNI-45 values, Manunggal TNI-people, experience of anti guerilla warfare of Panglima Besar General Soedirman.
904b Pemeriksa Lembar Kerja
090 No. Panggil SetempatD1299
d-Entri Utama Nama Orang
500 Catatan Umum
d-Entri Tambahan Nama Orang
337 Media Typeunmediated (rdamedia); computer (rdamedia)
526 Catatan Informasi Program StudiAntropologi
100 Entri Utama Nama OrangNasution, Aris Miyati, author
264a Kota TerbitDepok
300 Deskripsi Fisikxii, 249 pages : illustration; 28 cm + appendix
904a Pengisi Lembar KerjaNisrina Fairus Widiasmara
Akses Naskah Ringkas
856 Akses dan Lokasi Elektronik
502 Catatan Jenis KaryaDisertasi
041 Kode Bahasaind