711 Entri Tambahan Nama Pertemuan | |
700 Entri Tambahan Nama Orang | |
001 Hak Akses (open/membership) | membership |
336 Content Type | text (rdacontent) |
264b Nama Penerbit | Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia |
710 Entri Tambahan Badan Korporasi | |
049 No. Barkod | 09-19-549571236 |
852 Lokasi | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
110 Entri Utama Badan Korporasi | |
338 Carrier Type | online resource (rdacarrier) |
590 Cat. Sumber Pengadaan Koleksi | Deposiit |
903 Stock Opname | |
053 No. Induk | 09-19-549571236 |
653 Kata Kunci | kesenian tradisional; budaya jawa; tarian jawa; serimpi renggawati |
040 Sumber Pengatalogan | |
111 Entri Utama Nama Pertemuan | |
245 Judul Utama | Serimpi renggawati sebuah transformasi teks ke bentuk tari |
264c Tahun Terbit | 1994 |
650 Subyek Topik | Ethics, Javanese.; Java (Indonesia) |
850 Lembaga Pemilik | Universitas Indonesia |
520 Ringkasan/Abstrak/Intisari | ABSTRAK Cerita Anglingdarma selain terdapat di dalam sastra Jawa juga diketahui terdapat di dalam naskah berbahasa Melayu bernama Hikayat Shah Marden. Motif cerita Anglingdarma (sastra Jawa) sama dengan motif cerita Shah Mardan (sastra Melayu). Pada sastra Bali cerita itu dikenal dengan nama Ajidarma atau Aridarma. Menurut Poerbatjaraka motif cerita Anglingdarma merupakan salah satu episode yang terselip di dalam kitab Tantri Kamandaka (Poerbatjaraka, 1952 : 64-69). Winter juga pernah menggarap cerita Anglingdarma dalam bentuk suntingan teks di dalam KBG Vol. 25/Tahun 1853. Di dalam cerita-cerita Melayu Klasik pengaruh sastra asing, pengaruh sastra pesisir dan pengaruh antar pulau terkenal di dalam cerita prosa Melayu Klasik. Pigeaud menyatakan bahwa cerita tentang raja yang mengetahui bahasa binatang semacam Anglingdarma, Ajidarma dan Shah Mardan, umumnya mengacu kepada teks India. Antara tiga teks tersebut Jawa, Bali, dan Melayu pada hakekatnya saling bergayutan (Pigeaud, 1967 : 250-251). Cerita Anglingdarma juga terdapat di dalam Serat Kandha (Pigeaud, 1970 : 172). Cerita Anglingdarma sangat dikenal. Selain tersebar secara naratif, juga telah berkembang melalui interaksi antar bidang seni. Cerita itu selain dikenal dalam bidang seni sastra juga terdapat di dalam bidang seni pertunjukan : wayang, ketoprak, tari klasik atau tari tradisional garapan. Cerita Anglingdarma yang bersumber dari naskah lama ini di antaranya ditransformasikan ke dalam bentuk tari klasik tari serimpi Renggawati diciptakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana V. Hingga sekarang ini tari serimpi Renggawati masih hidup, sayang penampilannya hanya dilingkungan terbatas dan pada waktu tertentu saja. Tari ini bersifat sakral. Dipergelarkannya hanya untuk peristiwa penting seperti menjamu tamu agung, peringatan naik tahta. Serimpi Renggawati menggambarkan episode percintaan puteri Renggawati dari Kerajaan Bojanegara dengan Prabu Anglingdarma raja Malapati dalam penyebaran penyabaran sebagai seekor belibis putih yang mampu berbicara. Teks yang digarap dengan ungkapan gerak adalah episode di taman Keraton Bojanegara. Di dalam tari serimpi penggungkapan cerita diutarakan dengan bahasa gerak. Penggambaran suasana adegan disampaikan dalam bentuk monolog. Dialog dikemukakan dengan tembang. Pelukisan cerita dengan bahasa gerak dengan sendirinya tidak lepas dari daya serap dan daya ungkap di samping kemampuan pemahaman dari pencipta/penata tari. |
904b Pemeriksa Lembar Kerja | Kurniawati Yuli Pratiwi |
900 Tanggal Pembelian | 13/08/2013 |
090 No. Panggil Setempat | LP-pdf |
d-Entri Utama Nama Orang | |
337 Media Type | computer (rdamedia) |
d-Entri Tambahan Nama Orang | |
526 Catatan Informasi Program Studi | Kesusastraan |
100 Entri Utama Nama Orang | Amir Rochyatmo, author |
264a Kota Terbit | Depok |
300 Deskripsi Fisik | 26 pages |
904a Pengisi Lembar Kerja | fuad fadhillah |
246 Judul Alternatif | |
502 Catatan Jenis Karya | Laporan penelitian |
041 Kode Bahasa | ind |