250x Cetakan
902 Harga
700 Entri Tambahan Nama Orang
711 Entri Tambahan Nama Pertemuan
001 Hak Akses (open/membership)membership
264b Nama Penerbit[publisher not identified]
710 Entri Tambahan Badan Korporasi
049 No. Barkod
504 Catatan Bibliografi
852 LokasiPerpustakaan UI, Lantai 2
110 Entri Utama Badan Korporasi
004 Pemeriksa/PengabstrakSatria Wicaksono; I Nengah Duija
490 Seri
903 Stock Opname
534 Catatan Versi Asli
053 No. Induk
653 Kata KunciSuluk; piwulang; seh tekawerdi; tekawerdi; seh widayatollah; widayatollah; papali ki ageng sela; ki ageng sela; surti; panitisastra; carakabasa; petang; sewakal kitab abat; pralambang; manikmaya; dewaruci kawi miring; imam nawawi; Somowiardjo; Keparakan Lor
111 Entri Utama Nama Pertemuan
245 Judul UtamaSuluk Seh Tekawerdi
264c Tahun Terbit[date of publication not identified]
650 Subyek TopikMysticism -- Indonesia -- Java -- Societies, etc
904c Penginput Data Pengadaan
082 No. Panggil DDCPW.122-NR 7
850 Lembaga PemilikUniversitas Indonesia
904b Pemeriksa Lembar Kerja
520 Ringkasan/Abstrak/IntisariNaskah ini berisi aneka ragam teks suluk dan piwulang. Penyalinannya pada tahun Dal 1831, atau 1900 Masehi. DI luar teks (h.ii), terdapat sebuah kalimat berbunyi Somowiardjo Keparakan Lor. Kemungkinan Somowiardjo ini adalah nama pemilik naskah, penyalin atau pemrakarsa penyalinan. Sedangkan Keparakan Lor adalah nama tempat asal Somowiardjo. Selain naskah pokook, juga terdapat sebuah ringkasan isinya yang dikerjakan oleh R.M. Suwandi pada tahun 1929, di SUrakarta. Berikut ini rincian masing-masing teks tersebut. 1. Teks Seh Tekawerdi, ajaran moral. Teks Seh Tekawerdi ini sudah dipelajari dan dikenal sejak abad ke-19 di Jawa Tengah (Pigeaud, 1967:107). Teks ini telah diterbitkan bersama-sama dengan Serat Wulangreh pada tahun 1884, di Semarang. Keterangan mengenai daftar puph teks Seh Tekawerdi, lihat Pratelan I:72-75. Keterangan referensi lainnya, lihat: Vreede 1892:295, 373-377; YKM/W.291c, 294, 305; SMP/KS.505.1, 385.2, 337.3; MN.304.2, 305.1, 306.2, 307.2, MSB/B.9, P.20. 36-37, 40, 48, 52, 129, 135, 144-145, 162. 2. Teks Seh Widayatollah, berisi ajaran mengenai lahir dan batin yang disampaikan oleh Seh WIdayatollah kepada anak cucunya. Keterangan referensi, lihat Vreede 1892:294, 373, 377; Juynboll II:123, 504; YKM/W.291c, 305; SMP/KS.337.2, 355.4, 505.2; MSB/P.19, 203. Teks ini terdiri dari dua pupuh. 3. Teks Papali Ki Ageng Sela, berisi berbagai larangan yang diberikan kepada anak cucunya. Keterangan referensi, lihat Vreede 1892:269, 374-375; Juynboll II:88; YKM/W.315-316; SMP/KS.75.18, 336.4, 338.9, 355.1, 356A.1, 356.2, 584.29; MN.362.2, 409.23, 521.4; MSB/I.28, LL.23, P.19, 22, 26-27, 129, 140, 143-144. 4. Teks Surti (Nitisruti?), berisi ajaran mengenai ngelmu. Keterangan referensi, lihat FSUI/PW.39, YKM/W.57a, 296, 315, 320-321, 365. 5. Teks Panitisastra, berisi beberapa ajaran dengan mengambil contoh tindakan Dewa Wisnu. Keterangan referensi, lihat Vreede1892:262, 264, 376; Juynboll I:134, II:86, 124, 134; YKM/W.316; SMP/KS.357.14, 351.2-4, 352, 353, MN.377, 378, Rp.98; MSB/B.9, L.80, P.25, 27, 29, 40, 135, 162, 201, 203. 6. Teks Carakabasa, berisi ajaran tatacara memerintah suatu negara. 7. Teks Petang, berisi tatacara menghitung mangsa. 8. Teks Sewaka, berisi ajaran tatacara mengabdi. 9. Teks Kitab Abat, berisi ajaran pada para raja. 10. Teks Pralambang, berisi lambang-lambang negara Surakarta dan Yogyakarta. 11. Teks Manikmaya, berisi cerita terjadinya bumi dengan penempatan gunung-gunuung oleh para dewa. 12. Teks Dewaruci Kawi Miring, berisi ajaran mengenai persatuan hamba dan tuannya melalui simbol Bima bertemu dengan Dewaruci. 13. Sebuah versi Serat Imam Nawawi yang konon dikarang oleh Yasadipura.
900 Tanggal Pembelian07/12/2016
020 ISBN (R)
500 Catatan UmumAks. Jawa; Macapat; ditulis di atas kertas HVS; Rol 206.08
240 Judul Seragam
100 Entri Utama Nama Orang
250 Edisi
264a Kota Terbit[Place of publication not identified]
300 Deskripsi Fisik715 hlm.; 18 baris/hlm; 33.5x20.5 cm
904a Pengisi Lembar KerjaAswinna -- November 2016
246 Judul Alternatif
041 Kode Bahasajav