700 Entri Tambahan Nama Orang | Bambang Wibawarta, promotor; Mina Elfira, co-promotor; Tommy Christomy, co-promotor; M. Yoesoef, examiner; Sapardi Djoko Damono, 1940-2020, examiner; Titik Pudjiastuti, examiner; Suminto A Sayuti, examiner |
001 Hak Akses (open/membership) | membership |
336 Content Type | text (rdacontent) |
264b Nama Penerbit | |
710 Entri Tambahan Badan Korporasi | Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya |
852 Lokasi | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
504 Catatan Bibliografi | pages 397-410 |
049 No. Barkod | 07-19-772648207 |
338 Carrier Type | volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier) |
590 Cat. Sumber Pengadaan Koleksi | Unggah UI-ANA-10;Unggah UI-ANA-10;Unggah UI-ANA-10;Unggah UI-ANA-10;Unggah UI-ANA-10 |
903 Stock Opname | |
053 No. Induk | 07-19-772648207 |
Tahun Buka Akses | 2017 |
653 Kata Kunci | resepsi; transformasi; wacana kuasa; pengetahuan; budaya jawa ; reception; transformation; discource of power; knowledge; javanese culture |
040 Sumber Pengatalogan | LibUI ind rda |
901a Tanggal Input | 20/09/2017 |
245 Judul Utama | Wayang Kulit Purwa Lakon Semar Mbabar Jatidiri: Sanggit dan Wacana Kekuasaan Soeharto = The Purwa Shadow Puppet Semar Mbabar Jatidiri Play: Sanggit and Power Discourse of Soeharto |
650 Subyek Topik | Shadow puppets -- Indonesia -- Java; Pancasila; Soeharto, 1921-2008 -- Political and social views |
264c Tahun Terbit | 2017 |
850 Lembaga Pemilik | Universitas Indonesia |
904b Pemeriksa Lembar Kerja | tanti-Januari2019 |
520 Ringkasan/Abstrak/Intisari | ABSTRAK Pada 21 Januari 1995 Soeharto mewacanakan konsep lsquo;pengendalian diri rsquo; sebagai sarana internalisasi Pancasila melalui wayang kulit purwa. Persatuan Pedalangan Indonesia menafsirkan konsep lsquo;pengendalian diri rsquo; Soeharto dengan menggubah lakon ldquo;Semar Mbabar Jatidiri rdquo;. Produksi naskah pakem pedalangan dan pergelaran wayang kulit purwa lakon Semar Mbabar Jatidiri berkaitan dengan wacana kekuasaan Soeharto. Sanggit dipergunakan dalang untuk menanggapi wacana kekuasaan Soeharto. Penelitian ini mengkaji konsep lsquo;pengendalian diri rsquo; Soeharto yang beroperasi dan berkelindan dalam lakon Semar Mbabar Jatidiri, sanggit dalang untuk menghadapi wacana kekuasaan Soeharto, dan alih wahana pergelaran lakon Semar Mbabar Jatidiri. Untuk membahas permasalahan dipergunakan metode kualitatif dan kerangka konseptual teoritis tentang sanggit, strategi naratif, alih wahana, wacana kekuasaan-pengetahuan, dan konsep kekuasaan dalam kebudayaan Jawa. Temuan pada penelitian adalah: Wacana kekuasaan Soeharto melalui produksi konsep lsquo;pengendalian diri rsquo; telah menggerakkan dalang PEPADI untuk mengikuti kehendaknya melakukan tindakan menggubah lakon Semar Mbabar Jatidiri. Sanggit dalang memosisikan Soeharto sebagai manusia paripurna peran sosial politiknya menjadi manusia biasa pada akhir zaman purwa sebagai gambaran akhir masa Orde Baru. Sanggit dalang mampu bernegosiasi dan mengadakan lsquo;posisi tawar rsquo; terhadap wacana kekuasaan Soeharto. Transformasi teks konsep lsquo;pengendalian diri rsquo; Soeharto ke naskah lakon dan pergelaran mengalami perubahan tokoh-penokohan, pengadegan, latar, ekspresi ginem, janturan; pocapan, gendhing, sulukan, dan sabet. ABSTRACT On January 21, 1995 Soeharto discouraged the concept of 39 self control 39 as a means of internalizing Pancasila through wayang kulit purwa. The Indonesian Pedalangan Union interpreted Soeharto 39 s concept of 39 self control 39 by composing the play Semar Mbabar Jatidiri . The production of manuscripts of pedalangan and performances of wayang kulit purwa plays Semar Mbabar Jatidiri related to the discourse of Soeharto 39 s power. Sanggit used dalang to respond to the discourse of Soeharto 39 s power. This study examines Soeharto 39 s concept of 39 self control 39 which operates and connects in Semar Mbabar Jatidiri, a dalang2mastermind to face the discourse of Soeharto 39 s power, and over the play of Semar Mbabar Jatidiri. To discuss the problems used the qualitative method and theoretical conceptual framework of sanggit, narrative strategy, intertextuality, power knowledge discourse, and power concept in Javanese culture. The findings of the research are The discourse of Soeharto 39 s power through the production of the concept of 39 self control 39 has driven the puppeteer The Indonesian Pedalangan Union to follow his will to do the composing act of Semar Mbabar Jatidiri. Sanggit dalang positioned Soeharto as a plenary man of his social political role to become an ordinary human at the end of the purwa era as a picture of the end of the New Order period. Sanggit dalang able to negotiate and hold 39 bargaining position 39 to the discourse of Soeharto 39 s power. The transformation of Soeharto 39 s concept of 39 self control 39 into play script and performances undergoes character change, characterization, series of events on the scene, setting, ginem expression, janturan pocapan, gendhing, sulukan, and sabet. |
090 No. Panggil Setempat | D2350 |
d-Entri Utama Nama Orang | |
500 Catatan Umum | Dapat diakses di UIANA (lib.ui.ac.id) saja. - |
337 Media Type | unmediated (rdamedia); computer (rdamedia) |
d-Entri Tambahan Nama Orang | |
526 Catatan Informasi Program Studi | Ilmu Susastra |
100 Entri Utama Nama Orang | Darmoko, author |
264a Kota Terbit | |
300 Deskripsi Fisik | xiii, 304 pages: illustration ; 28 cm + appendix |
904a Pengisi Lembar Kerja | Sutiman |
Akses Naskah Ringkas | |
856 Akses dan Lokasi Elektronik | |
246 Judul Alternatif | |
502 Catatan Jenis Karya | Disertasi |
041 Kode Bahasa | ind |