001 Hak Akses (open/membership)membership
700 Entri Tambahan Nama OrangSismita Sasmita Sarpudin, supervisor
336 Content Typetext (rdacontent)
264b Nama PenerbitFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
710 Entri Tambahan Badan KorporasiUniversitas Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
049 No. Barkod11-22-22143453
504 Catatan Bibliografipages 24-26
852 LokasiPerpustakaan UI
338 Carrier Typeonline resource (rdacarrier)
590 Cat. Sumber Pengadaan KoleksiDeposit
903 Stock OpnameRutin-Juni-Sugiarti
053 No. Induk11-22-22143453
Tahun Buka Akses
653 Kata Kuncicancel culture; pemblokiran; aksi kolektif; media sosial viralitas
111 Entri Utama Nama Pertemuan
040 Sumber PengataloganLibUI ind rda
245 Judul UtamaCancel Culture dalam Media Sosial: Studi Kasus Dominasi Netizen Indonesia dalam Insiden Dewa Kipas = Cancel Culture in Social Media: Case Study of Indonesian Netizens? Predominance in Dewa Kipas Incident
264c Tahun Terbit2021
650 Subyek TopikCancel culture; Blocking
850 Lembaga PemilikUniversitas Indonesia
904b Pemeriksa Lembar KerjaAhmad Bahrein 22
520 Ringkasan/Abstrak/IntisariMedia sosial telah memfasilitasi penggunanya dengan ruang untuk berkomunikasi dengan orang lain dan mengungkapkan pendapat mereka kepada publik. Dengan media sosial, cancel culture semakin marak terjadi. Pasalnya, opini dari individu mudah tersebar menggunakan fitur status di media sosial. Pemanfaatan status untuk mempengaruhi orang lain itulah yang terjadi dalam peristiwa Dewa Kipas. Status Ali yang menjadi viral mengakibatkan aksi kolektif berupa cancelling dari netizen Indonesia terhadap Levy Rozman (@GothamChess). Menariknya, fenomena ini membawa dampak yang signifikan bagi pihak-pihak yang terlibat. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi terjadinya cancel culture yang dilakukan oleh netizen Indonesia di media sosial dan menganalisis implikasi dari tindakan dominasi netizen Indonesia dalam peristiwa Dewa Kipas. Metode kualitatif dengan analisis wacana digunakan untuk mengkaji studi kasus ini. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa konteks budaya Indonesia yang kuat berperan besar dalam tindakan cancel culture tersebut. ......Social media has facilitated its users with a space to communicate with other people and express their opinion to the masses. With social media, cancel culture is being reinforced. The reason is because opinions from individuals are being spread easily using status features on social media. The utilization of status to influence other people is what happened with Dewa Kipas incident. Ali?s status that went viral led to collective action of canceling from Indonesian netizens towards Levy Rozman (@GothamChess). Interestingly, this phenomenon brought significant impact to the parties involved. This paper aims to Investigate the occurrence of Indonesian netizens? cancel culture on social media and analyze the implication of Indonesian netizens? predominance action in Dewa Kipas incident. Qualitative method with discourse analysis is being used to analyse the case. Through this research, it is found that Indonesians? strong cultural context played a big role in the canceling act.
090 No. Panggil SetempatMK-pdf
d-Entri Utama Nama Orang
500 Catatan UmumDapat diakses di UIANA (lib.ui.ac.id) saja
d-Entri Tambahan Nama Orang
337 Media Typecomputer (rdamedia)
526 Catatan Informasi Program StudiIlmu Komunikasi
100 Entri Utama Nama OrangAudrey Graciela Naftali, author
264a Kota TerbitDepok
300 Deskripsi Fisik26 pages : illustration
904a Pengisi Lembar KerjaSugiarti
Akses Naskah Ringkas
856 Akses dan Lokasi Elektronik
502 Catatan Jenis KaryaMakalah Non-Seminar
041 Kode Bahasaind