700 Entri Tambahan Nama OrangRosy Tri Pagiwati, supervisor
001 Hak Akses (open/membership)membership
336 Content Typetext (rdacontent)
264b Nama PenerbitFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
710 Entri Tambahan Badan KorporasiUniversitas Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
504 Catatan Bibliografipages 19-20
852 LokasiPerpustakaan UI
049 No. Barkod11-23-95957668
338 Carrier Typeonline resource (rdacarrier)
590 Cat. Sumber Pengadaan Koleksi
Tahun Buka Akses
053 No. Induk11-23-95957668
653 Kata Kunciextremism; far-rights; social media; radical-right; frameworks
111 Entri Utama Nama Pertemuan
040 Sumber PengataloganLibUI eng rda
245 Judul UtamaExtremism and Far-Rights on Social Media: A Study of Social Media Frameworks = Ekstremisme dan Kaum Kanan Jauh di Media Sosial: Studi Kerangka Media Sosial
650 Subyek TopikSocial media; Social media and society
264c Tahun Terbit2022
850 Lembaga PemilikUniversitas Indonesia
904b Pemeriksa Lembar KerjaAmiarsih Indah Purwiati-Fabruari 2023
520 Ringkasan/Abstrak/IntisariMedia sosial memungkinkan setiap orang untuk berbagi informasi dan itu termasuk ekstremis agama dan kelompok sayap kanan. Pada akhir 2010-an dan awal 2021, Negara Islam (IS) dan gerakan QAnon telah menggunakan media sosial untuk mendapatkan pendukung di seluruh dunia. Kajian ini untuk menganalisis blok fondasi media sosial yang memungkinkan narasi-narasi tersebut dirilis. Melalui tinjauan pustaka dari berbagai jurnal akademik yang didukung oleh liputan media, penelitian ini menunjukkan bahwa media sosial memiliki fasilitas dalam grouping, sharing, dan conversing. Raksasa media sosial secara aktif mengatur konten yang berisi materi yang terkait dengan ekstremisme dan gerakan sayap kanan. Namun demikian, ini menunjukkan bahwa media sosial terbukti efektif untuk menyebarkan ideologi tersebut dan tindakan untuk mencegah penyebaran ide-ide ini diperlukan dan platform media sosial yang mengatur konten ini sendiri terbukti tidak cukup, karena ekstremis dan jauh-radikal kanan dapat pindah ke platform lain. ......Social media allows everyone to share information and that includes religious extremists and far-right groups. In late 2010s and early 2021, the Islamic State (IS) and the QAnon movement have used social media to gain supporters worldwide. This study is to analyze the foundation block of social media that allows these narratives to be released. Through literature reviews of various academic journals supported by media coverage, the study has shown that social media?s facility in grouping, sharing, and conversing. Social media giants have actively self-regulating contents containing materials related to extremism and far-right movements. Nevertheless, this has shown that the social media is proven to be effective to spread these ideologies and actions to prevent the spreading of these ideas is necessary and social media platforms self-regulating these contents are proven to be not enough, as extremists and far-right radicals are able to move to other platforms.
090 No. Panggil SetempatMK-pdf
d-Entri Utama Nama Orang
500 Catatan Umum
337 Media Typecomputer (rdamedia)
d-Entri Tambahan Nama Orang
526 Catatan Informasi Program StudiIlmu Komunikasi
100 Entri Utama Nama OrangMuhammad Farhandika, author
264a Kota TerbitDepok
300 Deskripsi Fisik20 pages : illustration
904a Pengisi Lembar KerjaAmiarsih Indah Purwiati-Februari 2023
Akses Naskah Ringkas
856 Akses dan Lokasi Elektronik
502 Catatan Jenis KaryaMakalah Non-Seminar
041 Kode Bahasaeng