711 Entri Tambahan Nama Pertemuan | Symposium, Universitas Indonesia, General Election, New Indonesia, 1998 |
902 Harga | |
700 Entri Tambahan Nama Orang | |
001 Hak Akses (open/membership) | membership |
336 Content Type | |
264b Nama Penerbit | Universitas Indonesia |
710 Entri Tambahan Badan Korporasi | |
504 Catatan Bibliografi | |
049 No. Barkod | 12-20-468235902 |
852 Lokasi | |
110 Entri Utama Badan Korporasi | |
338 Carrier Type | |
490 Seri | |
270 Alamat Penerbit, Suplier | |
590 Cat. Sumber Pengadaan Koleksi | |
903 Stock Opname | |
053 No. Induk | 12-20-468235902 |
653 Kata Kunci | |
111 Entri Utama Nama Pertemuan | |
040 Sumber Pengatalogan | |
245 Judul Utama | Simposium "Kepedulian Universitas Indonesia terhadap Terwujudnya Indonesia Baru Melalui Pemilu yang Jurdil, Luber, Aman, Tertib, Damai" |
650 Subyek Topik | Election monitoring |
904c Penginput Data Pengadaan | |
264c Tahun Terbit | 1998 |
082 No. Panggil DDC | |
850 Lembaga Pemilik | Universitas Indonesia |
520 Ringkasan/Abstrak/Intisari | LATAR BELAKANG
Berhentinya Soeharto dari jabatan Presiden RI pada tanggal 21 Mei 1998 merupakan tahap awal dari sebuah serial panjang bagi reformasi menyeluruh dalam aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Reformasi menyeluruh ini mengarah kepada pembaharuan struktural dalam bidang ekonomi, politik, hukum, moral dan sosial budaya.
Dalam rangka menuju reformasi menyeluruh, agenda nasional terpenting pada masa transisi yang harus segera diselesaikan adalah melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) sesuai dengan jadwal. Agar hasil pemilu dapat diterima oleh semua pihak diperlukan pelaksanaan pemilu yang jurdil, Luber, aman, tertib, dan damai. Mekanisme pemilu yang demikian diperlukan agar tercapai tujuan pemilu yang antara lain: melaksanakan kedaulatan rakyat, menghasilkan wakil rakyat dan pemerintahan yang legitimate.
Sepanjang 32 tahun Orde Baru, institusi pemilihan umum belum dilaksanakan sesuai dengan aspirasi masyarakat. Keseluruhan proses pemilu 1971, 1977, 1982, 1987, 1992 dan 1997 dirasakan belum berjalan sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Karena itu, pemilu Juni 1999 mendatang harus benar-benar dilaksanakan secara jurdil, luber, aman, tertib, dan damai, sehingga aspek kedaulatan rakyat dapat ditegakkan.
Ada 2 aspek penting berkaitan dengan pemilu yang demokratis. Pertama, aspek legal, yaitu kerangka hukum yang mengatur keseluruhan proses itu, dan kedua, pelaksanaan di lapangan (electoral_process) sejak tahap awal sampai akhir. Ini berarti reformasi pemilu harus ditujukan kepada pertama: perubahan terhadap UU Pemilu Nomor 1/1985 yang tidak demokratis, dan kedua: proses pemilu sejak saat pendaftaran peserta pemilu, pendaftaran pemilih, kampanye, pemungutan suara, sampai dengan proses penghitungan suara dilaksanakan secara terbuka, jujur dan adil.
Dalam kaitan penyelenggaraan pemilu yang demokratis, diperlukan pendekatan multidisipliner dalam hubungannya dengan ekonomi, hukum, politik, sosial budaya, dan teknologi. Dalam rangka partisipasi untuk menyumbang pemikiran tentang pemilu yang jurdil, luber, aman, tertib, dan damai maka Universitas Indonesia menyelenggarakan "Satellite Symposium" yang merupakan rangkaian "GRAND SYMPOSIUM" yang telah diagendakan untuk masa depan dengan tema Kepedulian Universitas Indonesia terhadap Terwujudnya Indonesia Baru Melalui Pemilihan Umum yang Jurdil-Luber Aman-Tertib-Damai. |
904b Pemeriksa Lembar Kerja | |
022 ISSN (R) | |
536 Catatan Informasi Pendanaan | |
900 Tanggal Pembelian | 30/05/2020 |
020 ISBN (R) | |
090 No. Panggil Setempat | Karya Ilmiah 25 |
d-Entri Utama Nama Orang | |
500 Catatan Umum | |
d-Entri Tambahan Nama Orang | |
240 Judul Seragam | |
245c Pertanggungjawaban | |
337 Media Type | |
100 Entri Utama Nama Orang | Benedictus Raksaka Mahi, author |
250 Edisi | |
264a Kota Terbit | Depok |
300 Deskripsi Fisik | |
082x - Kelas Utama | |
904a Pengisi Lembar Kerja | |
246 Judul Alternatif | |
041 Kode Bahasa | ind |