001 Hak Akses (open/membership) | membership |
700 Entri Tambahan Nama Orang | Limbong, Priscila Fitriasih, supervisor; Rias Antho Rahmi Suharjo, supervisor; Turita Indah Setyani, examiner; I Made Suparta, examiner |
336 Content Type | text (rdacontent) |
264b Nama Penerbit | Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia |
710 Entri Tambahan Badan Korporasi | Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya |
049 No. Barkod | 11-23-85229704 |
504 Catatan Bibliografi | pages 45-49 |
852 Lokasi | Perpustakaan UI |
338 Carrier Type | volume (rdacarrier) |
590 Cat. Sumber Pengadaan Koleksi | ;Hadiah |
Tahun Buka Akses | |
053 No. Induk | 11-23-85229704 |
653 Kata Kunci | erotisme-simbolis; panji Jayalengkara Angreni; Panji Angreni Palembang; Panji |
040 Sumber Pengatalogan | LibUI ind |
111 Entri Utama Nama Pertemuan | |
245 Judul Utama | Erotisme-Simbolis dalam Serat Panji Jayalengkara Angreni dan Panji Angreni Palembang dalam Perbandingan = Symbolic-Eroticism in Serat Panji Jayalengkara Angreni and Panji Angreni Palembang in Comparison Studies |
264c Tahun Terbit | 2023 |
650 Subyek Topik | E?rotisme--Terminologie |
850 Lembaga Pemilik | Universitas Indonesia |
520 Ringkasan/Abstrak/Intisari | Panji Jayalengkara Angreni LOr 1871 merupakan salah satu naskah korpus Panji Angreni yang tersimpan di Leiden. Naskah ini memuat banyak pengetahuan dan rekam jejak kebudayaan Jawa di masa lalu. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan teks Panji Jayalengkara Angreni secara filologis agar dapat dipahami pembaca masa kini dan mengungkap makna erotisme-simbolis di dalamnya. Penelitian ini merupakan penelitian filologi dengan metode landasan dan bentuk suntingan kritis dalam menyajikan suntingan teks. Metode analisis teks menggunakan sastra bandingan dan menggunakan pendekatan semiotik Danesi dan Perron (1999). Kajian sastra bandingan dilakukan pada teks Panji Jayalengkara Angreni dengan pembanding Panji Angreni Palembang sebagai versi Panji Angreni tertua yang diketahui. Teks Panji Jayalengkara Angreni yang berasal dari tradisi Keraton Surakarta memuat banyak adegan tambahan dan perluasan makna erotis menjadi bersifat esoteris. Unsur esoteris dalam Panji Jayalengkara Angreni tampak dalam dimensi religiusitas yang terkait dengan pemahaman manunggaling kawula lan Gusti. Erotisme-simbolis dalam teks Panji Jayalengkara Angreni dan Panji Angreni Palembang dapat dipandang dalam tiga dimensi. Pertama, adegan erotis dan persetubuhan adalah momentum penyatuan suami dan istri. Kedua, adegan erotis dipandang dalam bingkai sosial-politis sebagai gambaran usaha mencapai raja ideal. Ketiga, erotisme dipandang sebagai gambaran usaha manusia dalam mencapai keutamaan dan manunggaling kawula lan Gusti.
......Panji Jayalengkara Angreni LOr 1871 is one of the Panji Angreni corpus manuscripts stored in Leiden. This manuscript contains a lot of knowledge and traces of Javanese culture in the past time. This study aims to present Panji Jayalengkara Angreni's text edition so that today's readers can understand it and to reveal the erotic-symbolic meanings in it. This research is a philological research with basic methods and critical edition to make philological edition. The analytical method uses comparative literature and uses a Danesi and Perron (1999) semiotic approach. A comparative literary study was conducted on the text of Panji Jayalengkara Angreni compared with Panji Angreni Palembang as the oldest known version of Panji Angreni. The Panji Jayalengkara Angreni text, which originates from the Surakarta Palace tradition, contains many additional scenes and the expansion of erotic meanings to become more esoteric. Esoteric aspect in Panji Jayalengkara Angreni is religious dimension that related with manunggaling kawula lan Gusti concept. Eroticism-symbolism in the texts of Panji Jayalengkara Angreni and Panji Angreni Palembang can be viewed in three dimensions. First, erotic scenes and sexual aspect are the momentum for the union of husband and wife. Second, erotic scenes are seen in a socio-political frame as a picture of trying to achieve an ideal king. Third, eroticism is seen as a picture of human effort in achieving the primacy and unity of the people of God. |
904b Pemeriksa Lembar Kerja | Sugiarti |
090 No. Panggil Setempat | MK-pdf |
d-Entri Utama Nama Orang | |
500 Catatan Umum | |
d-Entri Tambahan Nama Orang | |
337 Media Type | unmediated (rdamedia) |
526 Catatan Informasi Program Studi | Ilmu Susastra |
100 Entri Utama Nama Orang | Naufal Anggito Yudhistira, author |
264a Kota Terbit | Depok |
300 Deskripsi Fisik | vii, 49 pages : illustration + appendix |
904a Pengisi Lembar Kerja | Sugiarti-Juli 2023 |
Akses Naskah Ringkas | |
856 Akses dan Lokasi Elektronik | |
502 Catatan Jenis Karya | Makalah |
041 Kode Bahasa | ind |