700 Entri Tambahan Nama Orang | Tjahyono D. Gondhowiardjo, promotor; Andhika Rachman, co-promotor; Arief S. Kartasasmita, co-promotor; Suhendro, examiner; Harahap, Alida Roswita, examiner; Aria Kekalih, examiner; Seskoati Prayitaningsih, examiner |
001 Hak Akses (open/membership) | membership |
336 Content Type | text (rdacontent) |
710 Entri Tambahan Badan Korporasi | Universitas Indonesia. Fakultas Kedokteran |
264b Nama Penerbit | Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia |
504 Catatan Bibliografi | pages 175-190 |
852 Lokasi | Perpustakaan UI |
049 No. Barkod | 07-23-78604263 |
338 Carrier Type | online resource (rdacarrier) |
590 Cat. Sumber Pengadaan Koleksi | |
903 Stock Opname | |
534 Catatan Versi Asli | |
Tahun Buka Akses | 2023 |
053 No. Induk | 07-23-78604263 |
653 Kata Kunci | e-selectin; hiperkoagulasi; NAION; OCTA; p-selectin |
040 Sumber Pengatalogan | LibUI ind rda |
245 Judul Utama | Non-Arteritic Ischemic Optic Neuropathy: Kajian terhadap Peran Trombosis, Flux Index dan Capillary Perfusion Pembuluh Darah Nervus Optikus dengan Pemeriksaan Optical Coherence Tomography Angiography = Non-Arteritic Ischemic Optic Neuropathy: Study on the Role of Thrombosis, Flux Index, and Capillary Perfusion of the Optic Nerve Blood Flow with Optical Coherence Tomography Angiography |
650 Subyek Topik | Optic Neuropathy, Ischemic; Selectins |
264c Tahun Terbit | 2023 |
850 Lembaga Pemilik | Universitas Indonesia |
520 Ringkasan/Abstrak/Intisari | Non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy (NAION) adalah penyakit multifaktorial yang mekanismenya belum diketahui secara pasti, namun hiperkoagulasi diduga merupakan faktor yang berperan pada NAION. Karena merupakan penyakit mikrovaskular, maka aktivasi koagulasi pada fase awal dapat menyebabkan koagulasi pada NAION. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran hiperkoagulasi pada kejadian NAION dalam upaya memberikan tata laksana yang lebih baik pada pasien NAION. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2020 hingga April 2022 di Poliklinik Mata Divisi Neuro-oftalmologi FKUI-RSCM Kirana. Subjek adalah pasien NAION yang dibagi menjadi kelompok hiperkoagulasi dan non-hiperkoagulasi. Penelitian potong lintang dilakukan untuk menilai penanda koagulasi dini yaitu E-selectin, P-selectin, microparticle tissue factor (MPTF), prothrombin fragment 1+2 (PF1+2), dan hasil pemeriksaan penunjang berupa optical coherence tomography (OCT), OCT angiography (OCTA), dan Humphrey visual field (HVF). Uji klinis eksperimental dilakukan untuk menilai efektivitas terapi hiperkoagulasi dalam waktu 1 bulan. Terdapat 64,3% subjek NAION dengan hiperkoagulasi dan terjadi aktivasi penanda koagulasi dini pada kedua kelompok. Kesesuaian lokasi OCTA dengan ganglion cell inner plexiform layer (GCIPL) ditemukan pada 33% subjek, retinal nerve fiber layer (RNFL) pada 6,7% subjek, dan HVF pada 40% subjek, namun tidak terdapat korelasi jumlah sektor atau kuadran yang terkena. Nilai GCIPL dan HVF tidak berkorelasi dengan OCTA, di kuadran yang terkena, RNFL berkorelasi dengan OCTA. Kelompok terapi hiperkoagulasi menunjukkan penurunan perfusi lebih sedikit. Tajam penglihatan membaik pada 57,2% subjek di kelompok NAION dengan hiperkoagulasi dan 42,9% di kelompok NAION nonhiperkoagulasi. Berdasarkan fungsi lapang pandang, kedua kelompok menunjukkan perbaikan pada sebagian besar subjek (71,4% pada kelompok NAION dengan hiperkoagulasi dan 85,8% pada kelompok NAION nonhiperkoagulasi). Disimpulkan hiperkoagulasi berperan pada mekanisme NAION, sehingga tata laksana terkait hiperkoagulasi penting pada pasien NAION dalam mencapai luaran klinis yang lebih baik.
......Non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy (NAION) is a multifactorial disease with an uncertain mechanism. Hypercoagulability is believed to be one of the factors involved in NAION. Considering that NAION is a microvascular disease, this study assumes that coagulation activation in the early phase is sufficient to cause a coagulation state in NAION. The aim of this research is to evaluate the role of hypercoagulability in the occurrence of NAION in order to provide better management for NAION patients. The subjects were NAION patients divided into hypercoagulability and non-hypercoagulability groups. A cross-sectional study was conducted to assess early coagulation markers, namely E-selectin, P-selectin, microparticle tissue factor (MPTF), and prothrombin fragment 1+2 (PF1+2), as well as ancillary tests such as optical coherence tomography (OCT), OCT angiography (OCTA), and Humphrey visual field (HVF). An experimental clinical trial was conducted to evaluate the effectiveness of hypercoagulation therapy within one month. It was found that 64.3% of NAION subjects had hypercoagulability. Early coagulation marker activation occurred in both groups. There was a concordance between OCTA and ganglion cell inner plexiform layer (GCIPL) location in 33% of subjects, retinal nerve fiber layer (RNFL) in 6.7% of subjects, and HVF in 40% of subjects. However, no correlation was found regarding the number of affected sectors or quadrants. GCIPL and HVF values did not correlate with OCTA, whereas in the affected quadrant, RNFL correlated with OCTA. The hypercoagulation therapy group showed less perfusion reduction. Visual acuity improved in 57.2% of subjects in the hypercoagulability NAION group and 42.9% in the non-hypercoagulability NAION group. Based on visual field function, both groups showed improvement in the majority of subjects (71.4% in the hypercoagulability NAION group and 85.8% in the non- hypercoagulability NAION group). It can be concluded that hypercoagulability plays a role in the mechanism of NAION, thus emphasizing the importance of managing hypercoagulability in NAION patients to achieve better clinical outcomes. |
904b Pemeriksa Lembar Kerja | |
090 No. Panggil Setempat | D-pdf |
d-Entri Utama Nama Orang | |
500 Catatan Umum | Tidak dapat diakses di UIANA, karena: akan ditulis dalam bahasa Inggris untuk dipersiapkan terbit pada Jurnal Internasional yaitu Neuroophthalmology Japan yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan September tahun 2023 |
337 Media Type | computer (rdamedia) |
d-Entri Tambahan Nama Orang | |
526 Catatan Informasi Program Studi | Ilmu Kedokteran |
100 Entri Utama Nama Orang | Syntia Nusanti, author |
264a Kota Terbit | Jakarta |
300 Deskripsi Fisik | xxx, 190 pages : illustration + appendix |
904a Pengisi Lembar Kerja | tanti-Oktober2023 |
Akses Naskah Ringkas | |
856 Akses dan Lokasi Elektronik | |
502 Catatan Jenis Karya | Disertasi |
041 Kode Bahasa | ind |