700 Entri Tambahan Nama OrangSuma Riella Rusdiarti, supervisor; Diah Kartini Lasman, examiner; Damar Jinanto Danusastro, examiner
001 Hak Akses (open/membership)Membership
336 Content TypeText(rdacontent)
264b Nama PenerbitFakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
710 Entri Tambahan Badan KorporasiUniversitas Indonesia. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
504 Catatan Bibliografi
852 LokasiPerpustakaan UI
338 Carrier TypeOnline resource (rdacarrier)
590 Cat. Sumber Pengadaan Koleksi
534 Catatan Versi Asli
Tahun Buka Akses
653 Kata KunciAnalisis tokoh ; feminisme eksistensial ; film Prancis ; Nouvelle Vague
111 Entri Utama Nama Pertemuan
040 Sumber PengataloganLibUI ind rda
245 Judul UtamaIlusi Kebebasan Tokoh Nana pada Film Vivre sa vie (1962) = The Illusion of Nana’s Freedom in Vivre sa Vie (1962)
650 Subyek Topikfilm industry
264c Tahun Terbit2023
850 Lembaga PemilikUniversitas Indonesia
520 Ringkasan/Abstrak/IntisariPrancis telah memberi banyak kontribusi pada dunia perfilman seperti dengan gerakan Nouvelle Vague, yang merupakan gerakan perfilman Prancis antara tahun 1950-an dan 1960-an. Salah satu tokoh ternama dari gerakan ini adalah Jean-Luc Godard, seorang pembuat film yang menganggap bahwa film dapat mengubah masyarakat dunia. Salah satu karyanya adalah Vivre sa Vie (1962) yang menceritakan seorang wanita bernama Nana saat ia meninggalkan pasangannya, menjadi pelacur, lalu terbunuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tindakan tokoh Nana dan menganalisis batasan kebebasan yang dimilikinya. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif serta beberapa teori, yaitu teori film dari Boggs dan Petrie (2017) untuk analisis naratif, teori determinisme Solomon dan Higgins (2010) untuk mengidentifikasi kausalitas tindakan tokoh Nana, dan teori feminisme eksistensialis milik Simone de Beauvoir (1949) untuk menganalisis kebebasan semu dirinya. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa fokus film adalah pada tindakan Nana yang deterministik dan bahwa Nana tidak berhasil menjadi perempuan yang sepenuhnya bebas, tetapi hidup dalam ilusi kebebasan. ......The French film industry has, in its history, contributed a lot to the world of cinema. One of such contributions is the Nouvelle Vague movement, a French film movement that happened between the 1950s and 1960s. A prominent figure belonging to this movement was Jean-Luc Godard, a filmmaker who believed that film could change the world. Vivre sa Vie (1962) is one of his feature films which tells the story of a woman named Nana as she leaves her partner, becomes a prostitute, and gets killed. The purpose of this research is to look at Nana's actions and analyse the limits of her freedom. This research was conducted using qualitative methods and several theories, namely Boggs and Petrie's (2017) film theory for the narrative analysis, Solomon and Higgins' (2010) determinism theory to identify the causality of Nana's actions, and Simone de Beauvoir's (1949) existentialist feminism theory to analyse her apparent freedom. This study concluded that the focus of the film is on Nana's deterministic actions and that in the end Nana does not succeed in becoming a woman who is completely free, but who lived in the illusion of freedom.
090 No. Panggil SetempatMK-pdf
d-Entri Utama Nama Orang
500 Catatan Umum
337 Media TypeComputer(rdamedia)
d-Entri Tambahan Nama Orang
526 Catatan Informasi Program StudiSastra Prancis
100 Entri Utama Nama OrangPurple Kharisya; Lotka, Alfred J., author
264a Kota TerbitJakarta
300 Deskripsi Fisik65
Akses Naskah Ringkas
856 Akses dan Lokasi Elektronik
502 Catatan Jenis KaryaMakalah Non-Seminar
041 Kode Bahasaind