001 Hak Akses (open/membership)membership
700 Entri Tambahan Nama OrangDhita Hapsarani, supervisor; Melani Budianta, examiner; Asri Saraswati, examiner
336 Content TypeText(rdacontent)
264b Nama PenerbitFakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
710 Entri Tambahan Badan KorporasiUniversitas Indonesia. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
049 No. Barkod11-24-33478427
504 Catatan Bibliografi
852 LokasiPerpustakaan UI
338 Carrier TypeOnline resource (rdacarrier)
590 Cat. Sumber Pengadaan KoleksiDeposit
534 Catatan Versi Asli
Tahun Buka Akses
053 No. Induk11-24-33478427
653 Kata Kuncidisney; villain; maleficent; cruella; gender stereotype; agency; mad women; bad women
040 Sumber PengataloganLibUI eng rda
111 Entri Utama Nama Pertemuan
245 Judul UtamaGila atau Jahat: Penjahat Wanita Disney = Mad or Bad: Female Villains of Disney
264c Tahun Terbit2023
650 Subyek TopikDisney characters
850 Lembaga PemilikUniversitas Indonesia
520 Ringkasan/Abstrak/IntisariIstilah 'penjahat hanyalah pahlawan yang hancur' dapat dilihat dari penggambaran ulang dua tokoh penjahat Disney, Maleficent (Sleeping Beauty) dan Cruella de Vil (101 Dalmatians). Perubahan yang dilakukan Disney sangat drastis dan menyebabkan ledakan popularitas untuk kedua karakter. Perubahan ini awalnya dilihat secara positif, karena Maleficent dan Cruella memperoleh pendalaman karakter dan latar belakang. Namun, analisis lebih lanjut mengungkapkan kesalahan konstruksi dalam penilaian itu. Melalui metode analisis tekstual, dapat ditemukan bahwa perubahan yang terjadi dalam penggambaran ulang kedua karakter melanggengkan stereotip gender tradisional dari dikotomi Wanita Jahat dan Gila. ......The term 'a villain is just a broken hero' was highlighted with the recent Disney live-action featuring two of its iconic villains, Maleficent (Sleeping Beauty) and Cruella de Vil (101 Dalmatians). This live-action brings drastic changes, leading to a popularity boom for both characters. These changes were initially viewed in a positive light, as both villains gained more depth in their backstories and characteristics. However, a further analysis presents a misconstruction in that judgment. Through the method of textual analysis, it could be found that the changes happening in the live-action remakes perpetuate the traditional gender stereotype of the Bad and Mad Women dichotomy.
904b Pemeriksa Lembar KerjaSelly Angriani-September2024
090 No. Panggil SetempatMK-pdf
d-Entri Utama Nama Orang
500 Catatan Umum
d-Entri Tambahan Nama Orang
337 Media TypeComputer(rdamedia)
526 Catatan Informasi Program StudiSastra Inggris
100 Entri Utama Nama OrangAgatha Marvella Putri, author
264a Kota TerbitDepok
300 Deskripsi Fisik
904a Pengisi Lembar KerjaSelly Angriani-September2024
Akses Naskah Ringkas
856 Akses dan Lokasi Elektronik
502 Catatan Jenis KaryaMakalah Non-Seminar
041 Kode Bahasaeng