001 Hak Akses (open/membership)membership
700 Entri Tambahan Nama OrangIrfan Ridwan Maksum, promotor; Teguh Kurniawan, co-promotor; Amy Yayuk Sri Rahayu, examiner; Djohermansyah Djohan, examiner; Salomo, Roy Valiant, examiner; I Made Suwandi, examiner; Achmad Lutfi, examiner
336 Content Typetext (rdacontent)
264b Nama PenerbitFakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia
710 Entri Tambahan Badan KorporasiUniversitas Indonesia. Fakultas Ilmu Administrasi
049 No. Barkod07-23-04670509
504 Catatan Bibliografipages 235-249
852 LokasiPerpustakaan UI
338 Carrier Typeonline resource (rdacarrier)
590 Cat. Sumber Pengadaan Koleksi;;;
903 Stock Opname
Tahun Buka Akses2023
053 No. Induk07-23-04670509
653 Kata Kuncikecamatan; dinamika kelembagaan; pemerintahan daerah; desentralisasi; koordinasi; pemberdayaan masyarakat; tata kelola
040 Sumber PengataloganLibUI ind rda
245 Judul UtamaReposisi Kelembagaan Kecamatan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah: Studi di Kecamatan Cikulur-Kabupaten Lebak, Kecamatan Tulakan-Kabupaten Pacitan, Kecamatan Jatiuwung-Kota Tangerang, dan Kecamatan Bubutan-Kota Surabaya = Repositioning Subdistrict Institutions in the Local Government Administration: A Study in Subdistricts Cikulur-Lebak Regency, Subdistrict Tulakan-Pacitan Regency, Subdistrict Jatiuwung-Tangerang City, and Subdistrict Bubutan-Surabaya City
264c Tahun Terbit2023
650 Subyek TopikLocal government; Decentralization in government
850 Lembaga PemilikUniversitas Indonesia
520 Ringkasan/Abstrak/IntisariSelama 40 tahun terakhir, kecamatan mengalami perubahan seiring perubahan kebijakan mengenai pemerintahan daerah. Perubahan kebijakan makro ini memerlukan penyesuaian pada tingkat organisasi dan operasional. Namun belum direspon baik oleh Pemerintah Pusat, dan gamang dalam memosisikan kecamatan, dengan tidak jelasnya bentuk organisasi kecamatan, camat diberi tugas urusan pemerintahan umum yang merupakan kewenangan kepala wilayah, dan tidak ada pedoman pengukuran kinerja kecamatan. Timbul masalah konseptual, yaitu bagaimana memosisikan kecamatan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, apakah bagian unit kewilayahan yang diperluas perannya melalui desentralisasi dalam kota (Norton, 1994); unit yang menjalankan fungsi tertentu dalam rangka dekonsentrasi (Leemans, 1970); ataukah dipandang tidak relevan lagi dalam pengelolaan kota terpadu (Smith, 1985)? Hal ini dirumuskan dalam pertanyaan penelitian, yaitu: bagaimana dinamika kelembagaan kecamatan, mengapa itu terjadi, dan bagaimana kelembagaan kecamatan diposisikan. Penelitian ini menggunakan teori desentralisasi, pemerintahan daerah, pemerintahan wilayah, dan kelembagaan sebagai panduan. Penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktifis dengan teknik kualitatif melalui studi kasus di Kecamatan Cikulur, Tulakan, Jatiuwung dan Bubutan. Hasil penelitian memperlihatkan dinamika kelembagaan kecamatan lebih banyak disebabkan faktor eksogen daripada endogen. Selanjutnya, dilakukan reposisi kelembagaan kecamatan dalam tiga model, yaitu model kelembagaan kecamatan kawasan perkotaan, perdesaan dan hybrid. ......Local government has changed sub-district status over 40 years. This macro policy alters operations and organization. The Central Government must improve, and placing the sub-district is giddy. The sub-district head manages regional government and does not assess performance. Then a conceptual problem arises: how to position the sub-district in local government administration?as part of a local government unit whose role is expanded through decentralization within cities (Norton, 1994), as a unit that performs specific functions in deconcentration (Leemans, 1970), or as a unit no longer relevant in integrated city management (Smith, 1985). This is formulated in research questions, namely: how are the dynamics of sub-district institutions in the administration of local government, why does it happen, and how are sub-district institutions positioned? Rebuilding sub-district institutions needs knowing their dynamics and causes. Decentralization, local self-governance, local state government, institutional theory, and institutional dynamics drive this research. Four sub-districts?Cikulur, Tulakan, Jatiuwung, and Bubutan?are studied using constructivist case studies. The research found that exogenous factors caused the sub-district institutional dynamics more than endogenous ones. Three models?urban, rural, and hybrid?reposition sub-district institutions.
904b Pemeriksa Lembar Kerja
090 No. Panggil SetempatD-pdf
d-Entri Utama Nama Orang
500 Catatan UmumDapat diakses di UIANA (lib.ui.ac.id) saja.
d-Entri Tambahan Nama Orang
337 Media Typecomputer (rdamedia)
526 Catatan Informasi Program StudiIlmu Administrasi
100 Entri Utama Nama OrangSad Dian Utomo, author
264a Kota TerbitJakarta
300 Deskripsi Fisikxvi, 249 pages : illustration + appendix
904a Pengisi Lembar KerjaTanti-September2023
Akses Naskah Ringkas
856 Akses dan Lokasi Elektronik
502 Catatan Jenis KaryaDisertasi
041 Kode Bahasaind