700 Entri Tambahan Nama OrangIlma Sawindra Janti, supervisor; Sri Ayu Wulansari, examiner; Filia, examiner
001 Hak Akses (open/membership)membership
336 Content Typetext (rdacontent)
264b Nama PenerbitFakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
710 Entri Tambahan Badan KorporasiUniversitas Indonesia. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
504 Catatan Bibliografipages 26
852 LokasiPerpustakaan UI
049 No. Barkod11-23-80749318
338 Carrier Typeonline resource (rdacarrier)
590 Cat. Sumber Pengadaan Koleksi
534 Catatan Versi AsliLengkapi naskah lengkap dengan halaman pernyataan publikasi akademis yang sudah ditandatangani dan discan; Scan full satu halaman pada halaman pengesahan (diterima sutiman 01-12-2023)
Tahun Buka Akses
053 No. Induk11-23-80749318
653 Kata Kuncimiskonsepsi; geisha; PSK; fashion; skenario
111 Entri Utama Nama Pertemuan
040 Sumber PengataloganLibUI ind rda
245 Judul UtamaMiskonsepsi geisha dalam Film Memoirs of a Geisha = Misconception Of geisha FromThe Film Memoirs of a Geisha
650 Subyek TopikGeishas--Japan--History.
264c Tahun Terbit2021
850 Lembaga PemilikUniversitas Indonesia
520 Ringkasan/Abstrak/IntisariGeisha terdiri dari kata gei yang artinya seni dan sha yang artinya orang. Yang dimaksud seni ini adalah seni pertunjukan. Bisa dibilang bahwa geisha adalah seniman yang berprofesi sebagai penghibur. Kata penghibur ini kadang berkonotasi buruk, sehingga geisha sering disalahpahamkan sebagai pekerja seks komersial. Kesalahpahaman ini muncul dari sejak zaman Edo, dimana geisha sering bekerja berdekatan dengan yuujo di distrik merah dan joro geisha yang bekerja sebagai PSK. Kedua hal ini menimbulkan miskonsepsi atau kesalahpahaman terhadap geisha. Penelitian ini membahas Miskonsepsi Geisha dalam Film Memoirs of Geisha. Penulis menggunakan Teori Miskonsepsi, Mise-en-scene dan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk menjelaskan Miskonsepsi geisha dalam Film Memoirs Of a Geisha. Aspek Fashion dan Skenario dari mise-en-scene digunakan penulis dalam menganalisis film tersebut. Penulis menemukan bahwa dalam aspek fashion, miskonsepsi ditemukan dalam bentuk Kimono yang tidak akurat dan riasan modern yang digunakan Sayuri, Hatsumomo, dan Mameha. Dalam aspek skenario, miskonsepsi ditemukan dalam scene Tarian Solo Sayuri, scene Mizuage dan scene seks dengan Kolonel. ......The word geisha consists of gei; art and sha;person. The meaning of the word art is the art of performance. It can be said that geisha is an artist that specialize in entertainment. Geisha is often misunderstood and labelled to be a prostitute. This misunderstanding takes its roots back in history, where geisha are often seen working alongside yuujo who is a prostitute and also because of the Joro geisha who is also a prostitute. These two are the main reason why the geisha is often misunderstood. In this study discusses the misconception in the memoirs of a Geisha Film. The author uses the theory of misconception, mise-en-scene and descriptive qualitative research methods to explain the misconceptions of geisha in the film Memoirs of a Geisha. The fashion and scenario aspects of the mise-en-scene are used by the author in analyzing the film. The writer finds that in the fashion aspect, misconceptions are found in the form of inaccurate kimonos and modern makeup used by Sayuri, Hatsumomo, and Mameha. In the aspect of scenario, misconceptions are found in the Sayuri Solo dance scene, the Mizuage scene, and the sex scene with the colonel.
904b Pemeriksa Lembar Kerja
090 No. Panggil SetempatMK-pdf
d-Entri Utama Nama Orang
500 Catatan Umum
337 Media Typecomputer (rdamedia)
d-Entri Tambahan Nama Orang
526 Catatan Informasi Program StudiSastra Jepang
100 Entri Utama Nama OrangAmanda Satianisa, author
264a Kota TerbitDepok
300 Deskripsi Fisik26 pages : illustrations + appendix
904a Pengisi Lembar KerjaSutiman22
Akses Naskah Ringkas
856 Akses dan Lokasi Elektronik
502 Catatan Jenis KaryaMakalah Non-Seminar
041 Kode Bahasaind