001 Hak Akses (open/membership)membership
700 Entri Tambahan Nama OrangAnton Rahardjo, promotor; Gus Permana Subita, co-promotor; Febrina Rahmayanti, examiner; Lucia R.M. Royanto, examiner; Diantha Soemantri, examiner; Liza Meutia Sari, examiner; Ira Tanti, examiner; Diah Ayu Maharani, examiner
336 Content Typetext
264b Nama PenerbitFakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
710 Entri Tambahan Badan KorporasiUniversitas Indonesia Fakultas Kedokteran Gigi
049 No. Barkod07-24-00945704
504 Catatan Bibliografipages 217-233
852 LokasiPerpustakaan UI
338 Carrier Typeonline resource
590 Cat. Sumber Pengadaan Koleksi;Deposit
903 Stock Opname
534 Catatan Versi AsliHalaman orisinalitas dan halaman pernyataan persetujuan publikasi belum di tandatangani Naskah ringkas (jurnal) maksimal 20 halaman termasuk daftar pustaka
Tahun Buka Akses2030
053 No. Induk07-24-00945704
653 Kata KunciClinical Reasoning ; Diagnostic error ; Metacognitive ; Diagnostic algorithm approach
040 Sumber PengataloganLibUI ind rda
245 Judul UtamaEfektivitas intervensi metakognisi untuk meningkatkan akurasi deteksi dan diagnosis lesi jaringan lunak mulut = Effectivity of metacognitive intervention to enhance the oral soft tissue lesion detection and diagnosis accuracy
264c Tahun Terbit2020
650 Subyek TopikSoft Tissue Injuries--diagnosis
850 Lembaga PemilikUniversitas Indonesia
520 Ringkasan/Abstrak/IntisariKesalahan kognisi dan metakognisi dalam proses penalaran klinis adalah faktor yang paling berperan pada terjadinya kesalahan diagnosis. Lesi jaringan lunak mulut merupakan lesi yang sulit dideteksi maupun didiagnosis dibandingkan dengan lesi karies. Tujuan: Tujuan penelitian ini menentukan intervensi yang paling efektif dalam meningkatkan akurasi deteksi dan diagnosis lesi jaringan lunak mulut. Metode penelitian: Penelitian ekperimental pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Tahap persiapan adalah adaptasi lintas budaya dan pengembangan berbagai instrumen untuk mengukur faktor ? faktor yang berperan pada penalaran klinis. Tahap Intervensi adalah mengukur akurasi deteksi dan diagnosis lesi jaringan lunak mulut sebelum dan sesudah intervensi penalaran reflektif dan pendekatan algoritme. Hasil: 44 mahasiswa, didominasi oleh mahasiswi semester satu. Validitas dan reliabilitas DTI dipertanyakan (Cronbach?s alpha 0,632) dan SMQ-II sangat baik (Cronbach?s alpha 0,923). Skor DTI subjek < 150 (75%). Motivasi subjek untuk belajar ilmu penyakit mulut termasuk tinggi (64.8±12.1) terutama pada domain motivasi karir. Faktor afektif subjek berada pada kategori positif. Kesalahan proses diagnosis yang sering terjadi adalah inakurasi bagian kritis dari riwayat penyakit (47.7%). Terdapat penurunan selisih akurasi deteksi dan diagnosis lesi jaringan lunak mulut antara ekaminator dan mahasiswa pada seluruh intervensi. Intervensi pendekatan algoritme meningkatkan sensitivitas akurasi deteksi (40%) dan diagnosis (55.84%) diagnosis utama (n=252 diagnosis). ......Cognitive and metacognitive error in clinical reasoning was the most important factors regarding diagnostic error. Oral soft tissue lesion was considered as hard to detect/diagnose compared to carious lesion. The objectives of this study are to determine interventions which most effective in increasing the oral soft tissue lesion detection and diagnosis. Method: Experimental study on Faculty of Dentistry Universitas Indonesia student. The preparation phase comprises cross cultural adaptation and instrument development. The intervention phase measure oral soft tissue lesion detection and diagnosis before and after the reflective reasoning and diagnostic algorithm approach. Result: 44 subjects mostly the first semester dentist profession program female student. Validity and reliability of DTI was questionable (Cronbach?s alpha 0,632) while SMQ-II was excellent (Cronbach?s alpha 0,923). DTI score was < 150 (75%). Subjects? motivation in learning oral medicine was high (64.8±12.1) particullary on career domain. The diagnostic process error mostly on Inaccurate/misinterpreted critical piece of history data (47.7%). There was a reduction on the difference amount of oral soft tissue lesion detection and diagnosis accuracy between examinator and student on all intervention. However, the diagnostic algorithm approach increasing the oral soft tissue lesion detection (40%) and diagnosis (55.84%) of the adjuvant diagnosis (n= 252 diagnosis)
904b Pemeriksa Lembar Kerja
090 No. Panggil SetempatD-pdf
d-Entri Utama Nama Orang
500 Catatan UmumTidak dapat diakses di UIANA, karena: akan ditulis dalam bahasa Inggris untuk dipersiapkan terbit pada Jurnal Internasional yaitu European Journal of Dental Education yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan Desember tahun 2021
d-Entri Tambahan Nama Orang
337 Media Typecomputer
526 Catatan Informasi Program StudiIlmu Kedokteran Gigi
100 Entri Utama Nama OrangIndriasti Indah Wardhany, author
264a Kota TerbitDepok
300 Deskripsi Fisikxxii, 285 pages : illustration + appendix
904a Pengisi Lembar KerjaIyan24
Akses Naskah Ringkas
856 Akses dan Lokasi Elektronik
502 Catatan Jenis KaryaDisertasi
041 Kode Bahasaind