700 Entri Tambahan Nama Orang | Maria Regina Widhiasti, supervisor; Tambunan, Shuri Mariasih Gietty, examiner; Himawan Pratama, examiner |
001 Hak Akses (open/membership) | membership |
336 Content Type | text (rdacontent) |
710 Entri Tambahan Badan Korporasi | Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya |
264b Nama Penerbit | Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia |
504 Catatan Bibliografi | pages 35-36 |
852 Lokasi | Perpustakaan UI |
049 No. Barkod | 15-25-11172969 |
338 Carrier Type | online resource (rdacarrier) |
590 Cat. Sumber Pengadaan Koleksi | |
903 Stock Opname | |
534 Catatan Versi Asli | |
Tahun Buka Akses | 2025 |
053 No. Induk | 15-25-11172969 |
653 Kata Kunci | kafe; identitas; kaum Depok; nostalgia; negosiasi; café; identity; negotiation |
040 Sumber Pengatalogan | LibUI ind rda |
245 Judul Utama | Negosiasi dan Nostalgia: Artikulasi Identitas `Belanda Depok` pada Kafé di Depok Lama = Negotiation and Nostalgia: The Articulation of `Belanda Depok` Identity in Cafés in Depok Lama |
650 Subyek Topik | Identity--Case studies |
264c Tahun Terbit | 2024 |
850 Lembaga Pemilik | Universitas Indonesia |
904b Pemeriksa Lembar Kerja | AdhityaN-Februari2025 |
520 Ringkasan/Abstrak/Intisari | Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana kafe dapat berfungsi sebagai tempat mengartikulasi dan melestarikan budaya melalui studi kasus kafe-kafe yang dijalankan oleh kaum Depok, yaitu Tante Thea Snoephuis dan Jacob Koffie Huis. Metode yang digunakan adalah pendekatan etnografi, yaitu melalui observasi partisipan dan wawancara di kedua kafe tersebut dari bulan November 2023 hingga Maret 2024. Selanjutnya konten Instagram @tantetheasnoephuis dan @jacob.koffie juga digunakan sebagai data pendukung penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kafe yang menjadi objek penelitian berfungsi sebagai ruang nostalgia dan negosiasi identitas bagi kaum Depok. Melalui pengaturan interior, menu makanan, dan konten Instagram, kaum Depok mengartikulasikan identitas dan sejarah mereka yang diabaikan oleh pemerintah dan tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa kafe sebagai ruang publik memiliki peran penting dalam proses pelestarian budaya dan identitas bagi kaum Depok, menunjukkan upaya mereka dalam mempertahankan eksistensi dan identitas di masyarakat Depok kontemporer.
......This research explores how cafés can function as places to articulate and preserve culture through case studies of cafés run by kaum Depok, namely Tante Thea Snoephuis and Jacob Koffie Huis. The method used is an ethnographic approach, through participant observation and interviews at both cafes from November 2023 to March 2024. Furthermore, Instagram content @tantetheasnoephuis and @jacob.koffie was also used as supporting data for this research. The results show that the two cafés function as nostalgic spaces and identity negotiations for the Depok community. Through interior settings, food menus, and Instagram content, the Depok people articulate their identity and history that is ignored by the government and not widely known by the public. This research also shows that cafes as public spaces play an important role in the process of preserving culture and identity for the Depok people, demonstrating their efforts to maintain their existence and identity in contemporary Depok society. |
090 No. Panggil Setempat | T-pdf |
d-Entri Utama Nama Orang | |
500 Catatan Umum | Dapat diakses di UIANA (lib.ui.ac.id) saja. |
337 Media Type | computer (rdamedia) |
d-Entri Tambahan Nama Orang | |
526 Catatan Informasi Program Studi | Ilmu Susastra |
100 Entri Utama Nama Orang | Esa Jati Natyakalyana, author |
264a Kota Terbit | Depok |
300 Deskripsi Fisik | viii, 36 pages : illustrations + appendix |
904a Pengisi Lembar Kerja | Aa |
Akses Naskah Ringkas | |
856 Akses dan Lokasi Elektronik | |
502 Catatan Jenis Karya | Tesis |
041 Kode Bahasa | ind |