700 Entri Tambahan Nama OrangNeidy Priadisti Laksmita, supervisor
001 Hak Akses (open/membership)membership
336 Content Typetext (rdacontent)
264b Nama PenerbitFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
710 Entri Tambahan Badan KorporasiUniversitas Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
504 Catatan Bibliografi
852 LokasiPerpustakaan UI
049 No. Barkod11-24-48119678
338 Carrier Typeonline resource (rdacarrier)
590 Cat. Sumber Pengadaan KoleksiDeposit
534 Catatan Versi Asli
Tahun Buka Akses
053 No. Induk11-24-48119678
653 Kata Kuncinestlé pure life Indonesia; prankvertising; self-deprecating humor; social media engagement
111 Entri Utama Nama Pertemuan
040 Sumber PengataloganLibUI ind rda
245 Judul UtamaPenerapan Prankvertising (Prank Advertising) dan Pendekatan Self-Deprecating Content dalam Pemasaran Media Sosial Akun TikTok @nestlepurelife_id = The Implementation of Prankvertising (Prank Advertising) and Self-Deprecating Content Approach in Social Media Marketing of TikTok Account @nestlepurelife_id
650 Subyek TopikSocial media.
264c Tahun Terbit2024
850 Lembaga PemilikUniversitas Indonesia
520 Ringkasan/Abstrak/IntisariPraktik prankvertising (prank advertising) dan self-deprecating humor (humor yang merendahkan diri sendiri) merupakan bentuk kreativitas pemasaran digital yang belum banyak digunakan pemasar di Indonesia. Makalah ini bertujuan untuk mengobservasi interaksi yang terjadi di dalam iklan prank Nestle? Pure Life Indonesia dan kolom komentar konten dengan melihat persepsi dan asosiasi emosional audiens yang tercipta bagi yang terlibat dalam proses pembuatan iklan dan yang menonton iklan tersebut. Dengan menggunakan metode observatif digital, penelitian kualitatif ini berfokus pada konten dan kolom komentar prank di TikTok @nestlepurelife_id sejak 5 Juli 2024 hingga 9 November 2024. Melalui dua konten dengan engagement tertinggi dan dua konten dengan engagement terendah di antara 18 kategori konten prank yang diunggah, temuan ini menghasilkan respon positif dari audiens pada iklan prank yang menggunakan low-importance attributes berdasarkan konsep self-deprecating humor yang dipraktikan suatu brand. Meski prank memiliki stigma negatif, prankvertising yang menggunakan alur self-deprecating humor membuktikan sebaliknya. Ketiga pihak yang terlibat mendapatkan keuntungan berupa kepuasan masing-masing, misalnya pihak Nestle? Pure Life Indonesia mendapatkan pujian yang dapat meningkatkan brand awareness dan brand image-nya, audiens mendapatkan kepuasan batiniah dari konten yang menghibur, dan target prank mendapatkan hiburan sekaligus produk gratis. Pada intinya, iklan prank yang diekspektasikan untuk menghasilkan respon positif perlu untuk direncanakan setiap elemennya dengan baik, termasuk emosi yang mungkin muncul oleh audiens. ......Prank advertising and self-deprecating humor are forms of digital marketing creativity that have not been widely used by marketers in Indonesia. This paper aims to observe the interactions occurring in Nestle? Pure Life Indonesia's prankvertising campaigns and their comment sections by examining audience perceptions and the emotional associations created for those involved in the ad-making process and those watching the ads. Using a digital observational method, this qualitative research focuses on the prank content and comment sections on @nestlepurelife_id from July 5, 2024, to November 9, 2024. Analyzing two pieces of content with the highest engagement and two with the lowest engagement among 18 categories of uploaded prank content, the findings reveal positive responses from audiences toward prankvertising featuring low-importance attributes based on the concept of self-deprecating humor practiced by the brand. Although pranks often carry a negative stigma, prankvertising that uses self-deprecating humor proves otherwise. The three parties involved benefit from each other's satisfaction. For example, Nestle? Pure Life Indonesia receives praise that can increase its brand awareness and brand image; the audience gains satisfaction from entertaining content; and the prank target receives entertainment as well as free products. In essence, a prank ad that aims to generate a positive response needs to have every element well-planned, including the emotions that the audience may experience.
904b Pemeriksa Lembar Kerja
090 No. Panggil SetempatMK-pdf
d-Entri Utama Nama Orang
500 Catatan Umum
337 Media Typeunmediated (rdacontent)
d-Entri Tambahan Nama Orang
526 Catatan Informasi Program StudiIlmu Komunikasi
100 Entri Utama Nama OrangKhusnul Hotimah, author
264a Kota TerbitDepok
300 Deskripsi Fisik
904a Pengisi Lembar KerjaNaufal Rafi Gunawan-Desember2024
Akses Naskah Ringkas
856 Akses dan Lokasi Elektronik
502 Catatan Jenis KaryaMakalah Non-Seminar
041 Kode Bahasaind