001 Hak Akses (open/membership)membership
700 Entri Tambahan Nama OrangMendrofa, James Farlow, supervisor; LG. Saraswati Putri, examiner; Ikhaputri Widiantini, examiner
336 Content Typetext (rdacontent)
264b Nama PenerbitFakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
710 Entri Tambahan Badan KorporasiUniversitas Indonesia. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
049 No. Barkod11-25-02077927
504 Catatan Bibliografi
852 LokasiPerpustakaan UI
338 Carrier Typeonline resource (rdacarrier)
590 Cat. Sumber Pengadaan KoleksiDeposit;Deposit
534 Catatan Versi Asli
Tahun Buka Akses
053 No. Induk11-25-02077927
653 Kata Kuncirasis; skema tubuh; sedimentasi; kebiasaan; imperial gaze; kiasma
040 Sumber PengataloganLibUI ind rda
111 Entri Utama Nama Pertemuan
245 Judul UtamaKebiasaan Rasis sebagai Manifestasi Orientasi Ketubuhan Subjek Rasis di Indonesia: Telaah Kritis Ontologi Tubuh Merleau-Ponty = Racist Habits As Manifestations of Racist Subject Body Orientation in Indonesia: Merleau-Ponty's Critical Study of Body Ontology
264c Tahun Terbit2021
650 Subyek TopikRacism.
850 Lembaga PemilikUniversitas Indonesia
520 Ringkasan/Abstrak/IntisariRasisme merupakan pandangan diskriminatif yang didasarkan pada identitas rasial dan beranggapan bahwa suatu kelompok identitas rasial lebih superior/inferior dibandingkan yang lain. Rasisme bekerja pada tiga tingkatan yakni tingkatan kultural, institusional, dan individual. Dengan memakai gagasan Merleau-Ponty terkait ontologi tubuh dan relasi kiasma, penulis mengeksaminasi bagaimana rasisme pada tingkatan individu, khususnya individual Indonesia dapat terbentuk. Rasisme pada tingkatan individu dapat teraktualisasi akibat adanya pemersepsian reflektif yang dibiasakan dalam skema tubuh akibat dari sedimentasi pengalaman subjek sehingga kemudian kebiasaan ini terbentuk sebagai orientasi tubuh. Sedimentasi pengalaman subjek mengacu pada konteks historis yang juga terasosiasi pula pada dunia sosial tempat subjek tersituasikan. Pada konteks Indonesia, persepsi imperial gaze yang muncul akibat internalisasi kolonialisme menjadi faktor utama sedimentasi pengalaman subjek hingga akhirnya mengintegralkan tindakan rasis menjadi suatu kebiasaan tubuh dan kemudian berdampak signifikan terhadap target rasis. ......Racism is a discriminatory view that is based on racial identity and assumes that a racial identity group is superior/inferior to another. Racism works at three levels, namely the cultural, 2 institutional and individual levels. Using Merleau-Ponty's ideas related to the ontology of the body and chiasm relations, the author examines how racism at the individual level, especially Indonesian individuals, can be formed. Racism at the individual level can be actualized due to the reflective perception that is accustomed to the body schema due to the sedimentation of the subject's experience so that later this habit is formed as body orientation. The sedimentation of the subject's experience refers to the historical context, which is also associated with the social world in which the subject is situated. In the Indonesian context, the perception of the imperial gaze that emerged as a result of the internalization of colonialism became the main factor in the sedimentation of the subject's experience until finally integrating racist actions into a body habit and then having a significant impact on racist targets.
904b Pemeriksa Lembar Kerja
090 No. Panggil SetempatMK-pdf
d-Entri Utama Nama Orang
500 Catatan Umum
d-Entri Tambahan Nama Orang
337 Media Typeunmediated (rdacontent)
526 Catatan Informasi Program StudiIlmu Filsafat
100 Entri Utama Nama OrangOshintalita, author
264a Kota TerbitDepok
300 Deskripsi Fisik
904a Pengisi Lembar KerjaNaufal Rafi Gunawan-Januari2025
Akses Naskah Ringkas
856 Akses dan Lokasi Elektronik
502 Catatan Jenis KaryaMakalah Non-Seminar
041 Kode Bahasaind