700 Entri Tambahan Nama OrangRaditya Iswandana, supervisor; Amarila Malik, examiner
001 Hak Akses (open/membership)membership
336 Content Typetext (rdacontent)
264b Nama PenerbitFakultas Farmasi Universitas Indonesia
710 Entri Tambahan Badan KorporasiUniversitas Indonesia. Fakultas Farmasi
504 Catatan Bibliografipages 47-57
852 LokasiPerpustakaan UI
049 No. Barkod21-25-18820352
338 Carrier Typeonline resource (rdacarrier)
590 Cat. Sumber Pengadaan KoleksiDeposit
903 Stock Opname
534 Catatan Versi Asli
Tahun Buka Akses2022
053 No. Induk21-25-18820352
653 Kata Kuncitablet; multisalut; Deksametason; sediaan tertarget kolon; pektin; Eudragit; probiotik
040 Sumber PengataloganLibUI ind rda
245 Judul UtamaFormulasi Tablet Multisalut Deksametason dengan Probiotik Menggunakan Pektin, Eudragit L100, dan Eudragit S100 sebagai Sediaan Tertarget Kolon = Formulation of Dexamethasone Multilayered Tablets with Probiotics Using Pectin Polymer, Eudragit L100, and Eudragit S100 as Colon Targeted Dosage Form
650 Subyek TopikInflammatory bowel disease; Beads.; Probiotics.
264c Tahun Terbit2021
850 Lembaga PemilikUniversitas Indonesia
520 Ringkasan/Abstrak/IntisariRadang usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD) merupakan kondisi inflamasi kronis pada kolon yang meliputi kolitis ulseratif dan penyakit Crohn. Deksametason dapat digunakan sebagai terapi IBD, namun dapat terabsorpsi pada saluran gastrointestinal (GI) bagian atas dan menyebabkan efek samping sistemik. Maka digunakan sistem penghantaran tertarget kolon untuk meminimalkan absorpsi obat di saluran GI bagian atas dan memaksimalkan pengobatan lokal di kolon. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formulasi tablet multisalut deksametason yang ideal serta profil pelepasannya berdasarkan uji profil disolusi in vitro. Deksametason dibuat dalam bentuk tablet dengan metode granulasi basah. Tablet inti disalut menjadi tablet multisalut dengan penyalut primer berupa pektin 4% dan penyalut sekunder berupa campuran Eudragit L100 dan Eudragit S100 (1:4). Probiotik berupa campuran L. acidophilus dan B. longum (1:1) ditambahkan ke dalam tablet. Tablet diformulasikan dalam tiga formula dengan jumlah campuran probiotik yang berbeda, yaitu 16 gram untuk F1, 40 gram untuk F2, dan tanpa probiotik untuk F3. Kemudian dilakukan uji profil disolusi in vitro dan evaluasi tablet lainnya. Uji profil disolusi in vitro dilakukan dalam medium HCl pH 1,2 selama 2 jam, medium dapar fosfat pH 7,2 selama 3 jam, dan medium dapar fosfat pH 6,8 selama 7 jam. Berdasarkan hasil uji, ketiga formula tidak mampu menahan pelepasan obat di medium asam. Hasil pelepasan kumulatif akhir F1, F2, dan F3 berturut-turut adalah 102,83 ± 1,56%, 105,08 ± 1,70%, dan 98,81 ± 3,37%. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi jumlah probiotik, semakin tinggi pelepasan obat di kolon. Namun uji ANOVA satu arah menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan untuk pelepasan kumulatif antarformula (p>0,05). ......Inflammatory Bowel Disease (IBD) is a chronic inflammatory condition of the colon that includes ulcerative colitis and Crohn's disease. Dexamethasone can be used as IBD therapy, but it can be absorbed in the upper Gastrointestinal (GI) tract. Thus, colon-targeted delivery system is used to minimize systemic absorption of drugs in the upper GI tract and maximize local therapy in colon. This study aims to obtain an ideal dexamethasone double-layer tablet and its release profile based on in vitro dissolution test. Dexamethasone was made in tablet form with the wet granulation method. The core tablets were coated into a double-layer tablet with a primary coating of pectin 4% and a secondary coating of Eudragit L100 and Eudragit S100 mixture (1:4). The probiotic of L. acidophilus and B. longum mixture (1:1) was added to the tablet. Tablets were formulated into three formulas with different probiotics which is 16 grams for F1, 40 grams for F2, and none for F3. Each formulas was evaluated in vitro dissolution test and other tablet evaluation. In vitro dissolution test were initially performed in HCl pH 1,2 for 2 hours, phosphate buffer pH 7,2 for the next 3 hours, and phosphate buffer pH 6,8 for the following 7 hours. The results showed that the three formulas were not able to hold the release of a drug in the HCl medium. Cumulative drug release of three formulas in phosphate buffer pH 6,8 was 102,83 ± 1,56%, 105,08 ± 1,70%, and 98,81 ± 3,37%. More probiotics concentrations gave a higher drug release in the colon. However, the one way ANOVA test showed no significant difference for the cumulative release between them (p>0.05).
904b Pemeriksa Lembar Kerja
090 No. Panggil SetempatS-pdf
d-Entri Utama Nama OrangRonaldo Ongki Winata, author
500 Catatan UmumTidak dapat diakses di UIANA, karena: akan ditulis dalam bahasa Inggris untuk dipersiapkan terbit pada Jurnal Internasional yaitu JAPS yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan Desember tahun 2022
337 Media Typeunmediated (rdamedia)
d-Entri Tambahan Nama OrangRaditya Iswandana
526 Catatan Informasi Program StudiFarmasi
100 Entri Utama Nama OrangRonaldo Ongki Winata, author
264a Kota TerbitDepok
300 Deskripsi Fisikxviii, 46 pages : illustration + appendix
904a Pengisi Lembar KerjaDanang Yudi Mahasiswa-Juli 2025
Akses Naskah Ringkas.ui.ac.id/unggah/system/files/node/2020/2/ronaldo.ongki/ronaldo_ongki_winata-skripsi-unknown-naskah_ringkas-2021.docx" target="blank">https://lib.ui.ac.id/unggah/system/files/node/2020/2/ronaldo.ongki/ronaldo_ongki_winata-skripsi-unknown-naskah_ringkas-2021.docx
856 Akses dan Lokasi Elektronik
502 Catatan Jenis KaryaSkripsi
041 Kode Bahasaind