001 Hak Akses (open/membership)membership
700 Entri Tambahan Nama OrangDalhar Susanto, supervisor; Panjaitan, Toga H., supervisor; Ova Candra Dewi, examiner; Emirhadi Suganda, examiner
336 Content Typetext (rdacontent)
264b Nama PenerbitFakultas Teknik Universitas Indonesia
710 Entri Tambahan Badan KorporasiUniversitas Indonesia. Fakultas Teknik
049 No. Barkod15-25-87932054
504 Catatan Bibliografipages 87-93
852 LokasiPerpustakaan UI
338 Carrier Typeonline resource (rdacarrier)
590 Cat. Sumber Pengadaan KoleksiDeposit;Deposit
903 Stock Opname
534 Catatan Versi Asli
Tahun Buka Akses2021
053 No. Induk15-25-87932054
653 Kata Kuncirumah panggung; lahan basah; konstruksi berkelanjutan
040 Sumber PengataloganLibUI ind rda
245 Judul UtamaRumah Panggung di Banjarmasin: Konstruksi Berkelanjutan di Lahan Basah = Banjarmasin Stilt Houses: Sustainable Construction in Wetlands
264c Tahun Terbit2021
650 Subyek TopikStilt houses: Sustainable construction; Wetlands
850 Lembaga PemilikUniversitas Indonesia
520 Ringkasan/Abstrak/IntisariRumah Panggung lahan basah umumnya memiliki dua jenis rumah panggung yaitu Rumah Bantaran Sungai dan Rumah Tepi Sungai. Rumah Bantaran Sungai (RBS) merupakan rumah panggung yang pondasinya berada di area aliran sungai sedangkan Rumah Tepi Sungai (RTS) merupakan rumah yang pondasinya berada di area rawa tenang berair. Pada pengamatan awal terlihat bahwa kualitas fisik dari RBS kurang baik jika dibandingkan dengan RTS. Penelitian ini kemudian bertujuan untuk mencari tahu bagaimana ketahanan dari segi struktur, material serta kemudahan dalam teknik konstruksi dan perawatan yang digunakan masyarakat setempat pada dua jenis rumah panggung ini dalam menghadapi kondisi lahan basah. Penelitian ini merupakan penelitian empiris kuantitatif dengan menggunakan metode analisis pengujian laboratorium pada bagian sambungan kayu dan simulasi keandalan bangunan secara digital pada bagian keseluruhan konstruksi. Pada hasil penelitian ini ditemukan RBS dan RTS memiliki perbedaan pada bagian konstruksi pondasi dan jenis sambungan yang digunakan. RBS menggunakan pondasi cerucuk Kayu Galam dengan sambungan Pen-Lobang sedangkan RTS menggunakan pondasi tiang menerus Kayu Galam yang disambung dengan Kayu Ulin menggunakan sambungan Kayu Lidah. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa konstruksi pada RBS ternyata memiliki daya tahan yang lebih baik dari RTS. Hal ini disebabkan kondisi alam RTS yang berada diatas arus sungai menuntut masyarakat menggunakan konstruksi yang lebih memudahkan saat proses konstruksi. Secara keseluruhan ketahanan pada rumah panggung masih bisa dikatakan baik dikarenakan material kayu yang digunakan sangat cocok dengan kondisi Lahan Basah. ......Wetland stilt houses generally have two types of stilt houses, namely the Riverbank House and the Riverside House. The Riverside House (RBS) is a stilt house whose foundation is in a watershed area, while the Riverside House (RTS) is a stilt house whose foundation is in a non-tidal swamp area. At the initial observation, it was seen that the physical quality of the RBS was not as good as RTS. This study then aims to find out how the durability in terms of structure, material, and ease of construction and maintenance techniques used by the local community in these two types of stilt houses in dealing with wetland conditions. This research is quantitative empirical research using laboratory test analysis methods on the wood joints section and digital simulation of building reliability in the overall construction section. In the results of this study, it was found that RBS and RTS had differences in the foundation construction section and the type of connection used. RBS uses the Galam Wood cerucuk foundation with a pin-hole wood joint while the RTS uses a continuous pile foundation of Galam wood which is connected to Ulin Wood using a joint called Kayu Lidah. From the test results, it was found that the construction on RBS turned out to have better durability than RTS. This is due to the natural condition of the RTS which is above the river flow, which requires the community to use construction that makes it easier during the construction process. Overall, the durability of the stilt house is categorized in good condition because the wood material used is very suitable for Wetland conditions.
904b Pemeriksa Lembar KerjaAmiarsih Indah Purwiati-Juli 2025
090 No. Panggil SetempatT-pdf
d-Entri Utama Nama Orang
500 Catatan UmumTidak dapat diakses di UIANA, karena: akan ditulis dalam bahasa Inggris dan dipresentasikan sebagai makalah pada Seminar Internasional yaitu ICCEA Conference 2021
d-Entri Tambahan Nama Orang
337 Media Typecomputer (rdamedia)
526 Catatan Informasi Program StudiArsitektur
100 Entri Utama Nama OrangAmelia Rizyan Nyssa, author
264a Kota TerbitDepok
300 Deskripsi Fisikxiii, 93 pages : illustration + appendix
904a Pengisi Lembar KerjaAmiarsih Indah Purwiati-Juli 2025
Akses Naskah Ringkas
856 Akses dan Lokasi Elektronik
502 Catatan Jenis KaryaTesis
041 Kode Bahasaind