001 Hak Akses (open/membership)membership
700 Entri Tambahan Nama OrangTony Rudyansjah, supervisor; Imam Ardhianto, examiner; Semiarto Aji Purwanto, examiner; Sri Murni, examiner
336 Content Typetext (rdacontent)
264b Nama PenerbitFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
710 Entri Tambahan Badan KorporasiUniversitas Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
504 Catatan Bibliografipages 152-155
049 No. Barkod15-25-16555449
852 LokasiPerpustakaan UI
338 Carrier Typeonline resource (rdacarrier)
590 Cat. Sumber Pengadaan KoleksiDeposit;Deposit
903 Stock Opname
534 Catatan Versi Asli
Tahun Buka Akses2021
053 No. Induk15-25-16555449
653 Kata Kuncimoralitas; etika; agama; transformasi; refleksi; affordance
040 Sumber PengataloganLibUI ind rda
245 Judul UtamaEtika Kehidupan: Elaborasi Moralitas Religi Pada Olah Raga Pernafasan Mahatma = The Ethical of Life: Elaboration of Religious Morality in "Olah Raga Pernafasan Mahatma"
264c Tahun Terbit2021
650 Subyek TopikSocial ethic; Religious; Breathing exercises
850 Lembaga PemilikUniversitas Indonesia
520 Ringkasan/Abstrak/IntisariPeningkatan kesejahteraan dan usia, membawa pada ketakutan, ancaman dan penderitaan baik fisik maupun jiwa bagi setiap orang.  Moralitas agama dijadikan pilihan utama sebagai wahana untuk mengurangi segala penderitaan.  Konsep masa depan diwujudkan dalam masa sekarang atau what is over there and forever must also be reflected in here and now. Konsekwensinya mereka hidup dalam imperatif.  Fenomena ini membawa banyak benturan dalam realitas kehidupan sehari-hari. Tujuan penulisan ini memberikan gambaran bahwa kehidupan imperatif tersebut dapat berubah menuju sebuah etika kehidupan. Subyektivitas adalah bentuk yang harus dibangun tanpa mengubah imperatif yang telah berjalan.  Manusia tidak lagi menjadi obyek moralitas tetapi menjadi subyek dari etika. Tersembunyi dan terpendam dalam diri manusia, bangkit dalam situasi dan kondisi tertentu. Bentuk subyektivitas ini dibangun dari elaborasi moralitas yang berasal dari religi, bercampur dengan pengalamannya sehari-hari yang direfleksikan, membentuk pemahaman baru yang saling berhubungan dan pada akhirnya melahirkan sebuah keyakinan dan menjadikan pandangan hidup yang baru. Pendisiplinan diri adalah sebuah keharusan dalam mencapai upaya kemampuan memerintah diri sendiri untuk bernalar dan membaca situasi secara cepat dan mengambil tindakan spontanitas. Tindakan tersebut harus dapat diperspektifkan sama oleh orang pertama, kedua dan ketiga, inilah yang disebut affordance. Perubahan pandangan hidup yang berdasarkan keyakinan baru inilah yang ditularkan pada orang lain dan efektif bekerja dalam membawa orang lain berproses bersama. Dengan menggunakan metodologi pengamatan terlibat, mengamati dan memahami segala proses transformasi dari adab menuju akhlak pada olah raga pernafasan Mahatma, membawa pada sebuah kesimpulan bahwa perwujudan dari  ubyektifitas adalah kemampuan pivot, kemahiran dalam mensiasati segala kondisi yang ada dengan semangat pada pandangan hidup barunya. ......Improved well-being and age, leading to fear, threats, and suffering both physically and mentally for everyone.  Religious morality is the first choice as a vehicle to reduce all suffering.  The concept of the future is manifested in the present or what is over there and forever must also be reflected in here and now. Consequently, they live in imperatives.  This phenomenon brings a lot of impact in the reality of everyday life.  The purpose of this writing provides an idea that the imperative life can change towards an ethical life.  Subjectivity is a form that must be built without changing the imperatives that have been running.  Man is no longer an object of morality but a subject of ethics. Hidden and buried in man, rising in certain situations and conditions.  This form of subjectivity is built on the elaboration of morality derived from religion, mixed with his daily experiences reflected, forming new understandings that are conjunction and ultimately giving bear to a belief and making a new outlook on life.  Self-discipline is a necessity in achieving the ability of self-governing to reason and read situations quickly and take acts of spontaneity. Such actions must be equally perspective able by the first, second and third persons, this is what affordance is called. This change in the outlook for life based on new beliefs is transmitted to others and effectively works in bringing others through together. By observing and understanding all the process of transformation from ?adab? to ?akhlak? in the ?olah raga pernafasan Mahatma?, leads to a conclusion that the embodiment of subjectivity is the ability to pivot, skill in preparing all existing conditions with passion in the new outlook of life.
904b Pemeriksa Lembar KerjaAmiarsih Indah Purwiati-Juli 2025
090 No. Panggil SetempatT-pdf
d-Entri Utama Nama Orang
500 Catatan UmumDapat diakses di UIANA (lib.ui.ac.id) saja.
337 Media Typecomputer (rdamedia)
d-Entri Tambahan Nama Orang
526 Catatan Informasi Program StudiAntropologi
100 Entri Utama Nama OrangAlbertus Bambang Supriyanto, author
264a Kota TerbitDepok
300 Deskripsi Fisikxiii, 155 pages : illustration + appendix
904a Pengisi Lembar KerjaAmiarsih Indah Purwiati-Juli 2025
Akses Naskah Ringkas
856 Akses dan Lokasi Elektronik
502 Catatan Jenis KaryaTesis
041 Kode Bahasaind