700 Entri Tambahan Nama OrangAgian Jeffilano Barinda, supervisor; Fithriyah, examiner; Dewi Selvina Rosdiana, examiner
001 Hak Akses (open/membership)membership
336 Content Typetext (rdacontent)
264b Nama PenerbitFakultas Kedokteran Universitas Indonesia
710 Entri Tambahan Badan KorporasiUniversitas Indonesia. Fakultas Kedokteran
504 Catatan Bibliografipages 32-38
049 No. Barkod14-25-32653206
852 LokasiPerpustakaan UI
338 Carrier Typevolume (rdacarrier); online resource (rdacarrier)
590 Cat. Sumber Pengadaan KoleksiDeposit
903 Stock Opname
534 Catatan Versi Asli
Tahun Buka Akses2025
053 No. Induk14-25-32653206
653 Kata Kunciandrographis paniculata; penuaan; resistansi insulin; SA ?-Gal; sel HUVEC; andrographis paniculata; insulin resistance; HUVEC cell; SA ?-Gal; senescence
040 Sumber PengataloganLibUI ind rda
245 Judul UtamaPengaruh ekstrak etanol daun andrographis paniculata (Sambiloto) terhadap biomarker Senescence-Associated ?-Galaktosidase pada penuaan Sel HUVEC yang distimulasi glukosa konsentrasi tinggi = Effect of ethanol extract of andrographis paniculata (Sambiloto) leaves on biomarker Senescence-Associated ?-Galaktosidase in high concentration Glucose-Induced HUVEC cell senescence
650 Subyek TopikCell senescence
264c Tahun Terbit2024
850 Lembaga PemilikUniversitas Indonesia
520 Ringkasan/Abstrak/IntisariLatar Belakang Resistansi insulin dapat menyebabkan glukotoksisitas dan inhibisi jalur persinyalan PI3K-Akt yang dapat mengakibatkan terjadinya penuaan endotel. Andrographis paniculata (sambiloto) merupakan sebuah tanaman yang diketahui memiliki efek antihiperglikemi, antioksidan, dan antiinflamasi. Terdapat beberapa penelitian yang telah membahas efek farmakologis dari Andrographis paniculata terhadap penyakit kardiovaskular dan diabetes. Namun, hubungan langsung antara sambiloto dan penuaan endotel masih belum diketahui dengan jelas. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan Andrographis paniculata terhadap penuaan sel endotel akibat glukotoksisitas yang disebabkan oleh resistansi insulin. Metode Penelitian dilakukan dengan membagi sel HUVEC menjadi enam kelompok perlakuan. Beberapa perlakuan tersebut antara lain glukosa 33mM, glukosa 33mM + ekstrak A. paniculata 3,75?g/mL, glukosa 33mM + ekstrak A. paniculata 7,5?g/mL, glukosa 33mM + ekstrak A. paniculata 15?g/mL, glukosa 33mM + metformin 50?M, dan glukosa 5mM. Sel-sel tersebut kemudian diinkubasi, difiksasi, dan dicuci sebelum dilihat dibawah mikroskop. Aktivitas SA ?-Galaktosidase diketahui dengan penghitungan sel HUVEC positif SA ?-Galaktosidase dibandingan total sel. Hasil Glukosa konsentrasi tinggi meningkatkan aktivitas SA ?-Galaktosidase sel HUVEC secara signifikan (16,49%; p = 0,011) dan pemberian ekstrak A. paniculata dapat menurunkan aktivitas SA ?-Galaktosidase sel HUVEC secara signifikan (p = 0,001). Sel HUVEC yang diberikan ekstrak A. paniculata 3,75?g/mL, 7,5?g/mL, dan 15?g/mL memiliki aktivitas SA ?-Galaktosidase yang menurun dengan signifikan dengan nilai p = 0,01, p = 0,022, dan p = 0,011 secara berurutan, serta memiliki perbedaan yang tidak signifikan dengan pemberian metformin 50?M (p = 1). Kesimpulan Aktivitas SA ?-Galaktosidase pada sel HUVEC meningkat ketika distimulasi glukosa konsentrasi tinggi dan menurun ketika diberikan ekstrak daun Andrographis paniculata. ......Introduction Insulin resistance can cause glucotoxicity and inhibit the PI3K-Akt pathway, leading to endothelial senescence. Andrographis paniculata (sambiloto) is known for its antihiperglicemic, antioxidant, and antiinflamatory effect. Some studies have discussed the pharmacological effects of Andrographis paniculata on cardiovascular diseases and diabetes. However, its effect on endothelial senescence is still unknown. Therefore this study aims to determine the role of Andrographis paniculata on endothelial senescence caused by insulin resistance-induced glucotoxicity. Method The research was conducted by dividing the HUVEC cells into six treatment groups: 33mM glucose, 33mM glucose + 3.75?g/mL A. paniculata extract, 33mM glucose + 7.5?g/mL A. paniculata extract, 33mM glucose + 15?g/mL A. paniculata extract, 33mM glucose + 50 ?M metformin, and 5mM glucose. These cells were then incubated, fixed, and washed before being examined under the microscope. The activity of SA ?- Galaktosidase was determined by counting SA ?-Galaktosidase positive cells and dividing by the total number of cells. Results High glucose concentration increases HUVEC cell?s SA ?-Galaktosidase activity significantly (16.49%; p = 0,011), while administration of A. paniculata extract can significantly reduce SA ?-Galaktosidase activity in HUVEC cells (p = 0,001). HUVEC cells treated with A. paniculata extract at 3.75?g/mL, 7.5?g/mL, dan 15?g/mL show a significant decrease in SA ?-Galaktosidase activity, with p-values of 0.01, 0.022, and 0.011 respectively. Beside, these treatments exhibited no significant differences compared to 50 ?M metformin treatment (p = 1). Conclusion SA ?-Galaktosidase activity in HUVEC cells increases in response to high concentration glucose and decreases by the administration of Andrographis paniculata leaf extract.
904b Pemeriksa Lembar KerjaAa
090 No. Panggil SetempatS-pdf
d-Entri Utama Nama Orang
500 Catatan UmumTidak dapat diakses di UIANA, karena: akan ditulis dalam bahasa Inggris untuk dipersiapkan terbit pada Jurnal Internasional yaitu Indonesian Biomedical Journal yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan Agustus tahun 2024
337 Media Typeunmediated (rdacontent); computer (rdacontent)
d-Entri Tambahan Nama Orang
526 Catatan Informasi Program StudiPendidikan Dokter
100 Entri Utama Nama OrangParamita Dewi, author
264a Kota TerbitJakarta
300 Deskripsi Fisikxiii, 38 pages : illustrations + appendix
904a Pengisi Lembar KerjaAa
Akses Naskah Ringkas
856 Akses dan Lokasi Elektronik
502 Catatan Jenis KaryaSkripsi
041 Kode Bahasaind