001 Hak Akses (open/membership) | membership |
700 Entri Tambahan Nama Orang | Elizabeth Kristi Poerwandari, supervisor; Yati Afiyanti, examiner; Sinaga, Hariati, examiner |
336 Content Type | text (rdacontent) |
264b Nama Penerbit | Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia |
710 Entri Tambahan Badan Korporasi | Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global |
049 No. Barkod | 15-25-25767801 |
504 Catatan Bibliografi | pages 119-121 |
852 Lokasi | Perpustakaan UI |
338 Carrier Type | online resource (rdacarrier) |
590 Cat. Sumber Pengadaan Koleksi | Deposit; |
903 Stock Opname | |
534 Catatan Versi Asli | |
Tahun Buka Akses | 2025 |
053 No. Induk | 15-25-25767801 |
653 Kata Kunci | dekolonisasi rahim; kekerasan simbolik; pengalaman perempuan; penindasan tubuh; sistem kesehatan patriarkal |
040 Sumber Pengatalogan | LibUI ida rda |
245 Judul Utama | Kekerasan Obstetrik dalam Kehamilan dan Persalinan: Menyelami Kompleksitas Pengalaman Hidup Perempuan Menjalani Eksistensi sebagai `Tubuh yang Melahirkan` = Obstetric Violence in Pregnancy and Childbirth: Delving into the Complexity of Women`s Lived Experiences as `Birthing Bodies` |
264c Tahun Terbit | 2025 |
650 Subyek Topik | Obstetric violence. |
850 Lembaga Pemilik | Universitas Indonesia |
520 Ringkasan/Abstrak/Intisari | Kekerasan obstetrik merupakan manifestasi dari kolonisasi rahim yang tersembunyi dan membudaya dalam praktik medis. Konstruksi biomedis yang patriarkal membuat kekerasan obstetrik sering kali dinormalisasi dalam praktik medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara mendalam fenomena kekerasan obstetrik di Indonesia melalui kompleksitas pengalaman perempuan sebagai ?tubuh yang melahirkan.? Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis berparadigma feminis dengan melibatkan 5 (lima) subjek penelitian yang dipilih secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan obstetrik paling sering terjadi saat persalinan, dibandingkan pada saat kehamilan dan pasca persalinan. Kekerasan verbal dan fisik adalah kekerasan yang paling merefleksikan symbolic violence dan embodied oppressions. Para subjek memaknai kekerasan verbal sebagai penghakiman atas tubuh, sementara kekerasan fisik justru dimaknai sebagai tindakan yang harus dilakukan yang memperkuat dalih ?menolong persalinan.? Konteks hidup perempuan yang serba terbatas dan posisi yang inferior membuat perempuan mengalami kesulitan membebaskan diri (mendekolonisasi rahim). Meski merasa sebagai ?tubuh yang dilanggar,? perempuan berespons dengan ketidaksadaran (unawareness) atau sikap pasif (passive awareness) terhadap kekerasan yang mereka alami. Perempuan masih terperangkap dalam ?illusion of ?choice? karena tidak memiliki opsi lain untuk kehamilan dan persalinan selanjutnya. Dengan demikian, pengalaman tubuh yang melahirkan dan dilanggar menjadi chaotic narratives, merefleksikan ketidakberdayaan tubuh yang teralienasi sehingga menimbulkan rasa trauma.
......Obstetric violence is a manifestation of hidden and ingrained uterine colonization within medical practices. The patriarchal construction of biomedicine often normalizes obstetric violence in clinical settings. This study aims to explore in depth the phenomenon of obstetric violence in Indonesia by examining the complex experiences of women as ?birthing bodies.? The research adopts a feminist phenomenological qualitative approach, involving five (5) purposively selected subjects. The findings reveal that obstetric violence occurs most frequently during childbirth, compared to pregnancy and postpartum periods. Verbal and physical violence are the forms of abuse that most clearly reflect symbolic violence and embodied oppressions. The subjects interpreted verbal violence as a judgment on their bodies, while physical violence was often rationalized as a necessary action under the guise of ?helping the delivery process.? Women?s constrained life contexts and their inferior societal position make it difficult for them to liberate themselves (decolonize their wombs). Despite perceiving themselves as ?violated bodies,? the women responded to the violence they experienced with unawareness or passive awareness. Women remain trapped in an ?illusion of choice? due to the lack of alternatives for subsequent pregnancies and childbirths. As such, the experience of being both a birthing and violated body becomes a chaotic narrative, reflecting the helplessness of an alienated body and resulting in profound trauma. |
904b Pemeriksa Lembar Kerja | AdhityaN-Mei2025 |
090 No. Panggil Setempat | T-pdf |
d-Entri Utama Nama Orang | |
500 Catatan Umum | Dapat diakses di UIANA (lib.ui.ac.id) saja. |
d-Entri Tambahan Nama Orang | |
337 Media Type | computer (rdamedia) |
526 Catatan Informasi Program Studi | Kajian Gender |
100 Entri Utama Nama Orang | Alifiah Nur Zahidah, author |
264a Kota Terbit | Jakarta |
300 Deskripsi Fisik | 121 pages : illustration + appendix |
904a Pengisi Lembar Kerja | AdhityaN-Mei2025 |
Akses Naskah Ringkas | |
856 Akses dan Lokasi Elektronik | |
502 Catatan Jenis Karya | Tesis |
041 Kode Bahasa | ind |