700 Entri Tambahan Nama Orang | Nina Ariani, supervisor; Saraventi, supervisor; Ratna Sari Dewi, examiner; Lia Kartika Wulansari Sri Gunoro Puteri, examiner |
001 Hak Akses (open/membership) | membership |
336 Content Type | text (rdacontent) |
710 Entri Tambahan Badan Korporasi | Universitas Indonesia. Fakultas Kedokteran Gigi |
264b Nama Penerbit | Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia |
504 Catatan Bibliografi | pages 77-86 |
852 Lokasi | Perpustakaan UI |
049 No. Barkod | 14-25-71889080 |
338 Carrier Type | online resource (rdacarrier) |
590 Cat. Sumber Pengadaan Koleksi | Deposit |
903 Stock Opname | |
534 Catatan Versi Asli | |
Tahun Buka Akses | 2025 |
053 No. Induk | 14-25-71889080 |
653 Kata Kunci | persepsi; perception; sikap; attitude; digital dentistry |
040 Sumber Pengatalogan | LibUI eng rda |
245 Judul Utama | Perceptions and Attitudes of Faculty of Dentistry Universitas Indonesia Dental Students Towards Digital Dentistry = Persepsi dan Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia Terhadap Digital Dentistry |
650 Subyek Topik | Dentistry -- Technological innovations |
264c Tahun Terbit | 2025 |
850 Lembaga Pemilik | Universitas Indonesia |
520 Ringkasan/Abstrak/Intisari | Latar Belakang: Kedokteran gigi digital telah berkembang pesat selama dekade terakhir, mengubah cara dokter gigi memberikan perawatan kepada pasien. Meskipun teknologi digital telah terbukti bermanfaat dan diadopsi di negara-negara di Amerika Utara, Eropa, dan Asia Timur, Indonesia belum sepenuhnya mengintegrasikannya ke dalam praktik klinis dan standar pendidikannya. Keterlambatan ini diduga disebabkan oleh keterbatasan dana, sumber daya, waktu, serta kurangnya tenaga pengajar yang kompeten. Penting untuk memahami persepsi dan sikap mahasiswa kedokteran gigi terhadap kedokteran gigi digital, sehingga pendidik dapat lebih mengenali pendekatan pembelajaran serta motivasi siswa. Tujuan: Mengetahui persepsi dan sikap mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia terhadap kedokteran gigi digital. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dan sebuah kuesioner yang telah dimodifikasi yang diisi oleh 333 mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia yang terdaftar antara tahun 2018 dan 2024. Data dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistics (versi 30) dengan metode uji univariat untuk menentukan distribusi frekuensi dan menyajikan setiap variabel. Hasil Penelitian: Sebagian besar mahasiswa menilai pengetahuan mereka tentang kedokteran gigi digital sebagai rendah hingga sedang, dengan internet (37,5%) dan kuliah universitas (22,2%) sebagai sumber pengetahuan utama mereka. Radiografi digital adalah teknologi yang paling dikenal (53,6%), diikuti oleh intraoral scanner (15,5%). Mahasiswa menunjukkan sikap yang sangat positif terhadap kedokteran gigi digital (93,7%), dengan 87,1% menyatakan lebih suka bekerja di klinik yang dilengkapi dengan peralatan digital. Manfaat utama yang dirasakan dari kedokteran gigi digital meliputi penghematan waktu (53,5%), peningkatan kualitas perawatan (53,2%), dan peningkatan kepuasan pasien (42,6%). Namun, biaya peralatan yang tinggi (65,2%), akses terbatas ke sumber daya (68,8%), dan pelatihan yang tidak memadai (54,7%) diidentifikasi sebagai tantangan yang signifikan. Sebanyak 98,8% menyatakan minat untuk mendapatkan kesempatan belajar lebih lanjut. Namun, hanya 18,5% responden yang mendukung penggantian penuh metode konvensional, yang mencerminkan keraguan mengenai transisi lengkap ke alur kerja digital. Kecukupan kurikulum dianggap kurang jelas oleh 67,9% responden, yang menunjukkan kesenjangan dalam kedalaman dan kejelasan pendidikan kedokteran gigi digital. Mahasiswa menekankan perlunya lebih banyak pelatihan langsung dengan alat-alat canggih, integrasi konten digital yang lebih baik di seluruh mata kuliah, dan kolaborasi dengan mitra industri. Kesepakatan yang kuat (83,8%) diungkapkan untuk dimasukkannya kedokteran gigi digital dalam kurikulum, yang menunjukkan konsensus luas tentang pentingnya hal tersebut dalam pendidikan kedokteran gigi modern. Kesimpulan: Studi ini menunjukan kesenjangan yang signifikan yaitu kurangnya pengetahuan dan pendidikan terstruktur di mahasiswa kedokteran gigi Universitas Indonesia, dengan sikap positif mahasiswa (93,7%) mengenai kedokteran gigi digital. Manfaat utama seperti penghematan waktu dan peningkatan kualitas perawatan dikaitkan dengan kesiapan, sementara biaya tinggi dan akses terbatas menghambat adopsi, yang menekankan perlunya reformasi kurikulum dan solusi sistemik untuk mempersiapkan calon dokter gigi untuk kemajuan teknologi.
...... |
904b Pemeriksa Lembar Kerja | Amiarsih Indah Purwiati-Mei 2025 |
090 No. Panggil Setempat | S-pdf |
d-Entri Utama Nama Orang | |
500 Catatan Umum | Dapat diakses di UIANA (lib.ui.ac.id) saja. |
337 Media Type | computer (rdamedia) |
d-Entri Tambahan Nama Orang | |
526 Catatan Informasi Program Studi | Pendidikan Dokter Gigi |
100 Entri Utama Nama Orang | Rafa Khalila Putri Naira, author |
264a Kota Terbit | Jakarta |
300 Deskripsi Fisik | xv, 86 pages : illustration + appendix |
904a Pengisi Lembar Kerja | Amiarsih Indah Purwiati-Mei 2025 |
Akses Naskah Ringkas | |
856 Akses dan Lokasi Elektronik | |
502 Catatan Jenis Karya | Skripsi |
041 Kode Bahasa | eng |