700 Entri Tambahan Nama OrangNatalia Widiasih Raharjanti, supervisor; Ardi Findyartini, examiner; Kaligis, Fransiska, examiner
001 Hak Akses (open/membership)membership
336 Content Typetext (rdacontent)
710 Entri Tambahan Badan KorporasiUniversitas Indonesia. Fakultas Kedokteran
264b Nama PenerbitFakultas Kedokteran Universitas Indonesia
504 Catatan Bibliografipages 55-71
852 LokasiPerpustakaan UI
049 No. Barkod14-25-20309443
338 Carrier Typeonline resource (rdacarrier)
590 Cat. Sumber Pengadaan KoleksiDeposit
903 Stock Opname
534 Catatan Versi Asli
Tahun Buka Akses2026
053 No. Induk14-25-20309443
653 Kata KunciACE; trauma; agresivitas; narapidana
040 Sumber PengataloganLibUI ind rda
245 Judul UtamaHubungan Faktor Sosiodemografis dan Adverse Childhood Experience (ACE) terhadap Tingkat Agresivitas pada Populasi Narapidana di Lapas Nusa Kambangan = Association between Sociodemographic Factors and Adverse Childhood Experience on Aggression Levels among Inmates in Nusa Kambangan Prison
650 Subyek TopikSociodemographic factors; Adverse childhood experiences; Aggressiveness
264c Tahun Terbit2024
850 Lembaga PemilikUniversitas Indonesia
904b Pemeriksa Lembar KerjaAmiarsih Indah Purwiati-Maret 2024
520 Ringkasan/Abstrak/IntisariLatar Belakang Adverse childhood experience (ACE), termasuk kekerasan, pengabaian, dan disfungsi rumah tangga, secara signifikan memengaruhi hasil psikologis dan perilaku jangka panjang, seperti agresivitas. Mengidentifikasi agresi di dalam penjara, terutama di antara narapidana berisiko sedang, sangat penting untuk memastikan keselamatan, penempatan risiko, dan mencegah residivisme. Penelitian ini mengkaji korelasi antara ACE dan agresivitas pada populasi narapidana berisiko sedang. Metode Penelitian cross-sectional dilakukan menggunakan WHO ACE-IQ untuk mengukur variabel ACE dan Buss-Perry Aggression Questionnaire untuk mengukur variabel agresivitas pada 121 narapidana berisiko sedang di Nusa Kambangan, yang dianalisis menggunakan SPSS. Hasil Setidaknya satu ACE dilaporkan oleh 90,9% narapidana; 40,6% memiliki empat atau lebih ACE. Kekerasan kolektif (67,8%) adalah ACE yang paling umum. Rata-rata agresivitas pada narapidana adalah 76,31 (73,18 ? 79,45). Setiap dimensi agresivitas pada narapidana tergolong tingkat sedang. Korelasi signifikan ditemukan antara skor total BPAQ dan jumlah ACE, kekerasan emosional, kekerasan fisik, kekerasan seksual dengan kontak, dan kekerasan kolektif. Lebih banyak ACE secara signifikan dikaitkan dengan peningkatan agresi secara keseluruhan dan dimensinya: agresi fisik, agresi verbal, kemarahan, dan permusuhan. Kesimpulan ACE sangat prevalen ditemukan pada narapidana Nusa Kambangan. Di sisi lain, agresivitas yang dimiliki adalah dalam tingkat sedang. Adanya ACE dengan jumlah atau jenis tertentu secara signifikan berkorelasi dengan agresivitas total seorang narapidana. Skrining ACE dan agresivitas perlu dipertimbangkan pada narapidana. ......Introduction Adverse childhood experience (ACE), including abuse, neglect, and household dysfunction, significantly influence long-term psychological and behavioral outcomes, for instance, aggressiveness. Identifying aggression in prisons, particularly among medium-risk inmates, is crucial to ensure safety, risk placement, and prevent recidivism. This study examines the correlation between ACE and aggressiveness in a medium-risk prison population. Method A cross-sectional study was conducted using the WHO ACE-IQ to measure ACE and Buss- Perry Aggression Questionnaire to measure aggression among 121 medium-risk inmates in Nusakambangan, analyzed using SPSS. Results At least one ACE was reported by 90.9% of inmates; 40.6% had four or more ACEs. Collective violence (67.8%) was the most prevalent ACE. The average aggressiveness among inmates is 76.31 (73.18 ? 79.45). Each dimension of aggressiveness among inmates is categorized at a moderate level. Significant correlations were found between the total BPAQ score and the number of ACEs, emotional abuse, physical abuse, contact sexual abuse, and collective violence. More ACEs were significantly associated with increased overall aggression and its dimensions: physical aggression, verbal aggression, anger, and hostility. Conclusion ACE is highly prevalent among prisoners at Nusa Kambangan. On the other hand, their level of aggression is moderate. Possessing a specific amount or type of ACE is significantly correlated with an inmate's overall aggression level. Screening for ACE and aggression should be considered for inmates.
090 No. Panggil SetempatS-pdf
d-Entri Utama Nama Orang
500 Catatan UmumTidak dapat diakses di UIANA, karena: akan ditulis dalam bahasa Inggris untuk dipersiapkan terbit pada Jurnal Internasional yaitu yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan tahun
337 Media Typecomputer (rdamedia)
d-Entri Tambahan Nama Orang
526 Catatan Informasi Program StudiPendidikan Dokter
100 Entri Utama Nama OrangSimanjuntak, Kevin Tadeus, author
264a Kota TerbitDepok
300 Deskripsi Fisikxv, 71 pages : illustration + appendix
904a Pengisi Lembar KerjaAmiarsih Indah Purwiati-Maret 2024
Akses Naskah Ringkas
856 Akses dan Lokasi Elektronik
502 Catatan Jenis KaryaSkripsi
041 Kode Bahasaind