001 Hak Akses (open/membership) | membership |
700 Entri Tambahan Nama Orang | Citra Fragrantia Theodorean, supervisor; Citra Fragrantia Theodorean, supervisor; Ria Puspitasari, examiner; Lisa Rinanda Amir, examiner |
336 Content Type | text (rdacontent) |
264b Nama Penerbit | Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia |
710 Entri Tambahan Badan Korporasi | Universitas Indonesia. Fakultas Kedokteran Gigi |
504 Catatan Bibliografi | pages 121-147 |
049 No. Barkod | 14-25-42991309 |
852 Lokasi | Perpustakaan UI |
338 Carrier Type | online resource (rdacarrier) |
590 Cat. Sumber Pengadaan Koleksi | Deposit |
903 Stock Opname | |
534 Catatan Versi Asli | |
Tahun Buka Akses | 2025 |
053 No. Induk | 14-25-42991309 |
653 Kata Kunci | biofilm rongga mulut; porphyromonas gingivalis; obat kumur Essential oils; chlorhexidine cluconate; kesehatan gingiva; anak stunting; status periodontal; resistensi antimikrob |
040 Sumber Pengatalogan | LibUI ind rda |
245 Judul Utama | Khasiat Penggunaan Essential Oils terhadap Penurunan Proporsi Porphyromonas gingivalis dan Status Kesehatan Gingiva pada Anak dengan Kondisi Stunting = Therapeutic effect of Essential Oil Use on Shifting the Porphyromonas gingivalis Composition and Gingival Health in Stunted Children |
650 Subyek Topik | Porphyromonas gingivalis; Porphyromonas gingivalis infections; Children's Dental Care |
264c Tahun Terbit | 2024 |
850 Lembaga Pemilik | Universitas Indonesia |
520 Ringkasan/Abstrak/Intisari | Latar Belakang: Stunting adalah kondisi malanutrisi kronis yang berdampak pada kesehatan rongga mulut anak, termasuk menurunnya produksi saliva dan meningkatnya risiko gingivitis. Gingivitis berkaitan erat dengan biofilm yang didominasi bakteri patogen seperti Porphyromonas gingivalis. Berbagai metode pengendalian biofilm telah dikembangkan, termasuk penggunaan obat kumur berbahan dasar Essential oils yang dipercaya memiliki efek antimikrob alami. Tujuan: Menganalisis hubungan antara penurunan proporsi bakteri Porphyromonas gingivalis dan status kesehatan gingiva pada anak dengan kondisi stunting sesudah penggunaan obat kumur berbahan dasar Essential oils. Metode: Penelitian non-randomized clinical trial dengan metode open-labeled. Lima puluh anak usia 9-12 tahun dengan status stunting (n=28) dan non-stunting (n=22) dikelompokkan ke dalam enam kelompok intervensi yang masing-masing dipisahkan menjadi stunting dan non-stunting, yaitu kontrol positif (Chlorhexidine gluconate 0,2%), Essential oils, dan kontrol negatif (menyikat gigi). Dilakukan pengambilan sampel saliva dan pemeriksaan klinis (sBPE) pada hari ke-0 (baseline) dan hari ke-14 intervensi. Proporsi Porphyromonas gingivalis dalam sampel saliva diuji menggunakan metode relative quantification Real-Time qPCR. Hasil penelitian: Penggunaan obat kumur Chlorhexidine gluconate 0,2% maupun Essential oils tidak efektif dalam menurunkan proporsi Porphyromonas gingivalis pada anak stunting. Namun, Chlorhexidine gluconate menunjukkan perbaikan status kesehatan gingiva yang lebih baik pada kelompok stunting dibandingkan Essential oils dan metode konvensional. Kesimpulan: Intervensi obat kumur tidak efektif dalam mengendalikan biofilm yang telah matang, terutama karena adanya faktor retensi biofilm. Diperlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan eliminasi faktor retensi biofilm sebelum intervensi antimikrob, serta pengembangan strategi yang lebih fokus pada modulasi kualitas biofilm daripada eliminasi total untuk mempertahankan keseimbangan mikrobiom rongga mulut.
......Background: Stunting is a chronic malnutrition condition that affects children's oral health, including decreased saliva production and increased risk of gingivitis. Gingivitis is closely related to biofilm dominated by pathogenic bacteria such as Porphyromonas gingivalis. Various biofilm control methods have been developed, including the use of Essential oils-based mouthwash which is believed to have natural antimicrobial effects. Objective: To analyze the relationship between shifts in Porphyromonas gingivalis composition and gingival health status in children with stunting condition before and after using Essential oils-based mouthwash. Methods: A non-randomized clinical trial with open-labeled method. Fifty children aged 9-12 years with stunting (n=28) and non-stunting (n=22) status were grouped into six intervention groups, each separated into stunting and non-stunting: positive control (Chlorhexidine gluconate 0.2%), Essential oils, and negative control (toothbrushing). Saliva sampling and clinical examination (sBPE) were performed on day 0 (baseline) and day 14 of intervention. The proportion of Porphyromonas gingivalis in saliva samples was tested using relative quantification qPCR method. Results: The use of both Chlorhexidine gluconate 0.2% and Essential oils mouthwashes was not effective in reducing the proportion of Porphyromonas gingivalis in stunted children. However, Chlorhexidine gluconate showed better improvement in gingival health status in the stunting group compared to Essential oils and conventional methods. Conclusion: Mouthwash intervention is not effective in controlling mature biofilm, primarily due to the presence of biofilm retention factors. A comprehensive approach involving elimination of biofilm retention factors before antimicrobial intervention is needed, as well as development of strategies focusing more on biofilm quality modulation rather than total elimination to maintain oral microbiome balance.
|
904b Pemeriksa Lembar Kerja | Sugiarti-Juni-2025 |
090 No. Panggil Setempat | S-pdf |
d-Entri Utama Nama Orang | |
500 Catatan Umum | Dapat diakses di UIANA (lib.ui.ac.id) saja. |
337 Media Type | computer (rdamedia) |
d-Entri Tambahan Nama Orang | |
526 Catatan Informasi Program Studi | Pendidikan Dokter Gigi |
100 Entri Utama Nama Orang | Wicitra Veva Agustya, author |
264a Kota Terbit | Jakarta |
300 Deskripsi Fisik | xv, 147 pages + appendix |
904a Pengisi Lembar Kerja | Sugiarti-Juni-2025 |
Akses Naskah Ringkas | |
856 Akses dan Lokasi Elektronik | |
502 Catatan Jenis Karya | Skripsi |
041 Kode Bahasa | ind |