| 001 Hak Akses (open/membership) | membership |
| 700 Entri Tambahan Nama Orang | Lidwina Inge Nurtjahyo, supervisor; Alwesius, supervisor; Fully Handayani, examiner |
| 336 Content Type | text (rdcontent) |
| 264b Nama Penerbit | Fakultas Hukum Universitas Indonesia |
| 710 Entri Tambahan Badan Korporasi | Universitas Indonesia. Fakultas Hukum |
| 049 No. Barkod | 15-25-66656743 |
| 504 Catatan Bibliografi | pages 81-85 |
| 852 Lokasi | Perpustakaan UI |
| 338 Carrier Type | online resource (rdacarrier) |
| 590 Cat. Sumber Pengadaan Koleksi | Deposit; |
| 903 Stock Opname | |
| 534 Catatan Versi Asli | |
| 053 No. Induk | 15-25-66656743 |
| Tahun Buka Akses | 2025 |
| 653 Kata Kunci | notaris; utang piutang; perjanjian pengikatan jual beli; kuasa menjual |
| 040 Sumber Pengatalogan | LibUI ind rda |
| 245 Judul Utama | Peran dan Pertanggungjawaban Notaris Atas Akta Pengikatan Jual Beli dan Kuasa Menjual yang Dibuat sebagai Jaminan Utang Piutang (Studi Putusan Pengadilan Negeri Mataram Nomor 89/Pdt.G/2023/PN Mtr) = The Role and Responsibilities of The Notary for The Deed of Sale Purchase Binding Agreement and Sale Power of Attorney Made as Collateral for Debt and Receivable (Study of Mataram District Court Decisions Number 89/Pdt.G/2023/PN Mtr) |
| 264c Tahun Terbit | 2025 |
| 650 Subyek Topik | Notaries--Indonesia |
| 850 Lembaga Pemilik | Universitas Indonesia |
| 520 Ringkasan/Abstrak/Intisari | Penelitian ini menganalisis Putusan Pengadilan Negeri Mataram Nomor 89/Pdt.G/2023/Pn Mtr yaitu mengenai peran Notaris terhadap pembuatan akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli dan Kuasa Menjual yang dibuat sebagai jaminan utang piutang, dan pertanggungjawaban Notaris atas kerugian yang diderita oleh salah satu pihak sehingga putusan pengadilan menyatakan batal demi hukum. Metode penelitian menggunakan penelitian doktrinal dengan data sekunder berupa peraturan ? peraturan hukum yang berlaku sebagai bahan primer dan bahan Pustaka serta wawancara sebagai bahan sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa Notaris harus bisa mengarahkan dan menjelaskan kepada para pihak mengenai perbuatan hukum yang akan mereka lakukan beserta akibatnya sebagaimana hukum mengatur. Notaris dituntut untuk memiliki kecermatan dan ketelitian dalam memeriksa dan menganalisis kehendak para pihak yang disesuaikan dengan peraturan yang berlaku. Adapun kepentingan para pihak harus diutamakan oleh Notaris guna mengindari kerugian. Dalam hal utang piutang yang didasari adanya muatan pidana dapat mengakibatkan akta turunannya yaitu akta Perjanjian Pengiktan Jual Beli dan kuasa menjual tidak sah dan batal demi hukum. Terlebih lagi perbuatan hukum utang piutang tidak sesuai dengan menjadikan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli dan kuasa menjual sebagai jaminan. Notaris yang mengetahui adanya ketidaksesuian antara akta autentik dengan perbuatan hukum para penghadapnya tersebut dapat dimintai pertanggungjawabanya secara perdata dan administrasi.
......This study analyzes the Decision of the Mataram District Court Number 89/Pdt.G/2023/Pn Mtr, namely regarding the role of the Notary in making a Deed of Sale Purchase Binding Agreement and Sale Power of Attorney made as collateral for debts and the Notary's responsibility for losses suffered by one of the parties so that the court decision is declared null and void. The research method uses doctrinal research with secondary data in the form of applicable legal regulations as primary materials and Library materials and interviews as secondary materials. The results of the study show that the Notary must be able to direct and explain to the parties regarding the legal actions they will take along with the consequences as regulated by law. Notaries are required to have accuracy and precision in examining and analyzing the wishes of the parties in accordance with applicable regulations. And the most important thing is that the Notary must prioritize the interests of all parties in order to avoid losses, for that reason the Notary must be able to refuse to make an authentic deed if there is something that is contrary to the law. In the case of debts based on criminal content, it can result in derivative deeds, namely the Deed of Sale Purchase Binding Agreement and Sale Power of Attorney being invalid and null and void by law. Moreover, the legal act of debts is not in accordance with making the Sale Purchase Binding Agreement and Sale Power of Attorney as collateral. A notary who knows that there is a discrepancy between the authentic deed and the legal actions of those who present it can be held civilly and administratively responsible. |
| 904b Pemeriksa Lembar Kerja | AdhityaN-Maret2025 |
| 090 No. Panggil Setempat | T-pdf |
| 500 Catatan Umum | Dapat diakses di UIANA (lib.ui.ac.id) saja. |
| d-Entri Utama Nama Orang | |
| 337 Media Type | computer (rdamedia) |
| d-Entri Tambahan Nama Orang | |
| 526 Catatan Informasi Program Studi | Kenotariatan |
| 100 Entri Utama Nama Orang | Denintya Indri Salsabilla, author |
| 264a Kota Terbit | Jakarta |
| 300 Deskripsi Fisik | x, 85 pages : illustration + appendix |
| 904a Pengisi Lembar Kerja | AdhityaN-Maret2025 |
| Akses Naskah Ringkas | |
| 856 Akses dan Lokasi Elektronik | |
| 502 Catatan Jenis Karya | Tesis |
| 041 Kode Bahasa | ind |