250x Cetakan | cetakan ke-1 |
902 Harga | |
700 Entri Tambahan Nama Orang | |
711 Entri Tambahan Nama Pertemuan | |
336 Content Type | text (rdacontent) |
264b Nama Penerbit | Caritra |
710 Entri Tambahan Badan Korporasi | |
049 No. Barkod | 01-25-02918 |
504 Catatan Bibliografi | |
852 Lokasi | Perpustakaan UI, Lantai 2 (Buku teks) |
110 Entri Utama Badan Korporasi | |
338 Carrier Type | volume (rdacarrier) |
490 Seri | |
590 Cat. Sumber Pengadaan Koleksi | Pembelian |
903 Stock Opname | Sugiarti-SO-Juli-2025 |
534 Catatan Versi Asli | |
053 No. Induk | 01-25-02918 |
653 Kata Kunci | tata kota; perencanaan kota; pengembangan kota |
040 Sumber Pengatalogan | LibUI ind rda |
111 Entri Utama Nama Pertemuan | |
245 Judul Utama | Dari Surakarta mendesain Kota Layak Anak Indonesia |
264c Tahun Terbit | 2014 |
650 Subyek Topik | City planning -- Indonesia; Village -- Life; Design |
904c Penginput Data Pengadaan | |
082 No. Panggil DDC | 711.4 MAH d |
850 Lembaga Pemilik | Universitas Indonesia |
904b Pemeriksa Lembar Kerja | Sugiarti-Juli-2025 |
520 Ringkasan/Abstrak/Intisari | Anak-anak merupakan komponen penduduk yang sering dilupakan hak dan kebutuhannya. Tingkah pola perilaku, keluguan dan kekanak-kanakan mereka sering kali dianggap tidak penting dalam perhitungan pembuatan kebijakan pembangunan. Akibatnya, pembangunan sebuah wilayah menjadi tidak bersahabat dengan anak. Anak sebagai aset masa depan, pemegang kunci kelansungan hidup suatu bangsa, seyogyanya harus dilindungi, diperhatikan dan dipenuhi segala hak dan kebutuhannya. Baik yang menyangkut kebutuhan pendidikan, hiburan, makanan maupun tempat tinggal. Dalam kondisi dimana kurangnya kesadaran terhadap anak ini, maka tidaklah mengherankan jika kekerasan terhadap anak, perdangangan serta eksploitasi anak semakin hari menjadi semakin besar jumlahnya.
Mayoritas Kota ?kota di dunia, termasuk di Indonesia selama ini, tidak begitu memperhatikan keberadaan anak-anak ini. Tanpa disadari kemegahan sebuah kota telah mengorbankan hak anak-anak yang tinggal di dalamnya. Begitupun, pembangunan besar-besaran kota, telah mengurangi wilayah terbuka hijau, merampas taman kota, menghilangkan taman bermain bagi anak-anak yang pada akhirnya akan mengorbankan masa depan anak-anak sendiri. Anak yang berinteraksi dengan lingkungan kota, mau tidak mau pasti akan ikut dipengaruhi oleh suasana kota. Kesemrautan, kebisingan dan polusi hiruk pikuk nya kota akan membentuk karakter seorang anak. Oleh sebab itu, pembangunan sebuah kota harus memperhatikan aspek kelayakan-tidak saja layak bagi orang dewasa namun juga layak untuk anak-anak.
Menyadari kondisi dan urgensi pentingnya kota yang ramah anak ini, UNICEF telah menggagas dan mencanangkan Kota yang layak anak di berbagai Negara, temasuk Indonesia. Sebagai Negara yang tidak mau ketinggalan dalam membangun kota yang ramah anak ini, melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, pemerintah telah menjadikan beberapa Kota sebagai Pilot Project Kota Layak Anak di Indonesia. Salah satunya adalah Kota Surakarta. Selain terkenal dengan nuansa khas budaya keratonnya, Surakarta atau yang lebih akrab disapa 'Solo' ini telah mengembangkan konsep Kota Layak Anak sejak 2006. Melalui Wali Kota yang pada saat itu dijabat oleh Bapak Joko Widodo (sekarang Gubernur DKI Jakarta), pembangunan Kota Layak Anak dilakukan secara berkesinambungan. Saat ini, Surakarta telah mendapatkan berbagai prestasi di tingkat Nasional sehubungan dengan aplikasi Kota Layak Anak ini. Diharapkan, langkah awal yang diambil Kota Surakarta ini bisa menjadi inspirasi bagi kota-kota lainnya di seluruh tanah air. |
536 Catatan Informasi Pendanaan | |
900 Tanggal Pembelian | 24/07/2025 |
020 ISBN (R) | 9786027426115 |
500 Catatan Umum | |
240 Judul Seragam | |
245c Pertanggungjawaban | Mahditia Paramita |
337 Media Type | unmediated (rdamedia) |
100 Entri Utama Nama Orang | Mahditia Paramita, author |
250 Edisi | |
264a Kota Terbit | Yogyakarta |
300 Deskripsi Fisik | 139 pages : illustration ; 26 cm |
082x - Kelas Utama | 700 |
904a Pengisi Lembar Kerja | Sugiarti-Juli-2025 |
246 Judul Alternatif | |
041 Kode Bahasa | ind |