250x Cetakan | |
902 Harga | Rp 98.000 |
700 Entri Tambahan Nama Orang | Yayat Sri Hayati, editor; Risty Mirsawati, copy editor; Jaenudin, setter |
711 Entri Tambahan Nama Pertemuan | |
336 Content Type | text (rdacontent) |
264b Nama Penerbit | Rajawali Pers |
710 Entri Tambahan Badan Korporasi | |
049 No. Barkod | 01-25-02954 |
504 Catatan Bibliografi | pages 175-201 |
852 Lokasi | Perpustakaan UI-Lantai 2 |
110 Entri Utama Badan Korporasi | |
338 Carrier Type | volume (rdacarrier) |
490 Seri | |
590 Cat. Sumber Pengadaan Koleksi | Beli |
903 Stock Opname | bahrein/Rutin |
534 Catatan Versi Asli | |
053 No. Induk | 01-25-02954 |
653 Kata Kunci | hukum konstitusional; keuangan |
040 Sumber Pengatalogan | libUI ind rda |
111 Entri Utama Nama Pertemuan | |
245 Judul Utama | Tata kelola keuangan: perspektif hukum dasar dalam hubungan keuangan pemerintah pusat dan daerah |
264c Tahun Terbit | 2023 |
650 Subyek Topik | Constutional Law; Finance |
904c Penginput Data Pengadaan | |
082 No. Panggil DDC | 342 SYA t |
850 Lembaga Pemilik | Universitas Indonesia |
904b Pemeriksa Lembar Kerja | |
520 Ringkasan/Abstrak/Intisari | Dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia sebelum UUD 1945 diamendemen, Indonesia menggunakan bentuk negara kesatuan yang sentralistik atau proses pelaksanaan pemerintahan berada pada pemerintah pusat. Hal ini memberikan konsekuensi penggunaan sistem tersebut pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan untuk mengatur urusan pemerintahan secara mandiri. Pascareformasi dengan amendemen konstitusinya, terjadi perubahan konfigurasi sistem sentralistik diubah menjadi sebuah negara kesatuan yang kekuasaannya menyebar serta tidak bertumpu pada pemerintah pusat, tetapi pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengelola secara mandiri dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki daerah. Banyak hal yang secara potensial memberikan keberhasilan terhadap otonomi daerah dalam fungsi dan tugas pemerintahan, kemampuan penguatan pajak daerah, bidang tugas administrasi, jumlah pelimpahan kewenangan, besarnya anggaran belanja, wilayah, ketergantungan keuangan, dan personil. Secara filosofi, penyelenggaraan otonomi daerah adalah bentuk pengakuan pemerintah pusat terhadap kemandirian masyarakat dan pemerintah kabupaten dan kota. Karena itu, sasaran akhir penyelenggaraan otonomi daerah adalah pemberdayaan masyarakat dan pemerintah daerah serta mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Dalam rangka mencapai tujuan untuk mengurangi ketimpangan fiskal dan kesenjangan pelayanan antardaerah, pengelolaan TKD akan mengedepankan kinerja sehingga dapat memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan di daerah, sekaligus mendorong tanggung jawab daerah dalam memberikan pelayanan yang lebih baik secara efisien dan disiplin. |
536 Catatan Informasi Pendanaan | Pembelian |
900 Tanggal Pembelian | 24/07/2025 |
020 ISBN (R) | 9786230803468 |
500 Catatan Umum | |
240 Judul Seragam | |
245c Pertanggungjawaban | Syamsudin Noer, yayat Sri Hayati, Risty Mirsawati, Jaenudin |
337 Media Type | computer (rdmedia) |
100 Entri Utama Nama Orang | Syamsudi Noer, author |
250 Edisi | |
264a Kota Terbit | Depok |
300 Deskripsi Fisik | xii, 206 pages ; 23 cm |
082x - Kelas Utama | 342 |
904a Pengisi Lembar Kerja | Ahmad Bahrein 25 |
246 Judul Alternatif | |
041 Kode Bahasa | ind |