lndustri jasa keuangan seperti perbankan merupakan industri yang sangat sensitif dengan keadaan pasar keuangan. Pengelolaan dana yang dilakukan perbankan tidak terlepas dari kemungkinan terjadinya kerugian karena berbagai risiko yang harus dihadapi. Salah satu risiko yang dihadapi bank adalah risiko pasar yaitu risiko keuangan yang disebabkan karena adanya perubahan faktor-faktor pasar seperti nilai tukar mata uang asing, tingkat suku bunga, dan harga. Perhitungan risiko nilai tukar didasarkan pada Posisi Devisa Netto (Net Open Position) yang dimiliki bank.
Permasalahan yang timbul adalah untuk menghitung besarnya risiko pasar, selama ini yang dilakukan perbankan dengan pendekatan tradisional (non statistik) Sehingga masih diragukan keakuratannya. Sedangkan pengukuran risiko dengan pendekatan statistik dalam hal ini value at risk masih belum banyak diterapkan oleh bank-bank di Indonesia.
Dalam karya akhir ini mencoba untuk mengkaji aspek-aspek proses perhitungan risiko pasar dalam mengestimasi besarnya modal yang harus disediakan untuk mengantisipasi risiko pasar khususnya yang disebabkan oleh faktor perubahan nilai tukar atas posisi devisa netto PT. Bank X Tbk per tanggal 30 Juli 2004, baik dengan menggunakan pendekatan standar maupun dengan pendekatan internal model dengan menggunakan pendekatan varian kovarian dengan exponentially weighted moving average (EWMA).
Dalam pendekatan standar, pengukuran risiko nilai tukar dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang ditetapkan oleh regulator. dimana besarnya Market risk Capital Charge ditetapkan sebesar 8% dari posisi yang memiliki jumlah terbesar diantara posisi long atau short. Dengan pendekatan standar, besarnya Market risk Capital Charge adalah Rp. 71.504 juta.
Untuk perhitungan Value at Risk dengan menggunakan pendekatan Variance Covariance - EWMA diawali dengan cara terlebih dahulu menetapkan faktor peluruh yang optimal (optimal decay factor - A ), dimana dalam penelitian ini besarnya faktor peluruh optimal yang digunakan adalah sebesar 0,99. Dengan menggunakan pendekatan ini, besarnya Value at Risk dengan 288 data dan confidence level 99% adalah sebesar Rp. 7.882.42juta dan capital chargenya sebesar Rp. 74.779juta.
Mengingat risiko pasar yang melekat dalam portofolio yang dimiliki bank tidak hanya terbatas pada risiko nilai tukar yang melekat pada posisi devisa netto bank, tetapi risiko pasar dan risiko suku bunga yang melekat pada seluruh portofolio yang dimiliki bank, maka pengaruh risiko nilai tukar posisi devisa netto bank terhadap perubahan CAR sangat kecil, yaitu hanya mengalami penurunan sebesar 0,23% dengan pendekatan standar dan 0,17% dengan pendekatan varian kovarian dari CAR bank per tanggal 30 Juli 2004 sebesar 26,04% sebelum memasukkan risiko pasar.