Pembuatan komposit matrik logam paduan aluminium dengan penguat alumina telah banyak dilakukan oleh para Peneliti melalui teknik pengadukan leburan logam (stir-casting). Alasan penelitian bidang Metal Matrix Composite dengan sistem stir-casting adalah karena mudah dikontrol dan memungkinkan terjadinya pencampuran secara merata dan homogen. Dalam penelitian ini dilakukan percobaan pembualan MMCs melalui teknik pengadukan Iogam (melt-stirring). Sebagai matrik digunakan Iogam aluminium jenis Al-Mg-Si tipe 6063 dan sebagai penguat menggunakan serbuk alumina (Al2O3) dan dopan berupa Magnesium (Mg) sebesar 10%. Dalam percobaan pembuatan MMC., kecepatan pengadukan yang digunakan adalah 700 rpm sedangkan lama pengadukan bervariasi yaitu 2 menit, 5 menit dan 10 menit, fraksi volume yang digunakan adalah 5%, 10% dan 15%. Pengamatan meliputi pengaruh lama pengadukan dan persen fraksi volume terhadap berat jenis, porositas, ekspansi termal, laju keausan, kekerasan dan reaksi produk yang terbentuk. Hasil percobaan menunjukkan bahwa lama pengadukan dan persen fraksi volume berpengaruh terhadap perolehan jumlah partikel Al2O3 yang terdispensi dan terjadi peningkatan sifat-sifat mekanis serta terbentuk spinel sebagai hasil reaksi produk pembasahan (Welling).
Al-A1203 Metal Matrix Composites has been produced by stir casting and has been investigated by some researchers. The selected for producing MMC by stir casting is easily to control the process as well as to End homogenous particle dispense is the matrix. In this research Al-Mg-ls 6063 type was selected as a matrix while Al2O3 ceramic particulate is as reinforcement and the dopant used is Magnesium (Mg) with the amount of 10%. The stirring rate used is 700 rpm while stirring time various from 2, 5 and I0 minutes. The effect of stirring time and volume fraction ( Vf % Al2O3 ) on characterized of MMC has been studied and it is found that such effect significantly influence the particle gain which is shown by particle disperse on the matrix and improving properties by forming spinal as wetting reaction between reaction and reinforcement.