Klorokuin masih merupakan obat anti malaria yang terbanyak digunakan sampai saat ini. Retinopati akibat akumulasi obat telah pernah dilaporkan, terutama pada para pasien gangguan rematologik yang menjalani pengobatan jangka panjang. Sebuah laporan kasus yang langka mengenai retinopati idiosinkratik yang dicetuskan oleh klorokuin pada terapi malaria Falciparum, disajikan di sini. (Med J Indones 2002; 11: 176-8)
Chloroquine still remains the most widely used antimalarial of present time. Cumulative dose retinopathy has been reported with the use of chloroquine therapy, especially seen in patients on its chronic therapy in rheumatological disorders. A rare case report on chloroquine induced idiosyncratic retinopathy while being used in treatment of Falciparum malaria is being presented. (Med J Indones 2002; 11: 176-8)