Diasumsikan bahwa pendidikan dan penerangan kesehatan telah dilakukan dan diberikan melalui wahana pelayanan kesehatan serta media massa, namun nampaknya di kalangan penderita dan masyarakat awam tingkat pengetahuan mereka tentang epilepsi kurang memadai. Dalam penelitian ini telah dilakukan wawancara terhadap 127 penderita epilepsi di klinik rawat jalan Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang, 95 orang keluarga pasien, dan 95 orang awam untuk mengungkap pengetahuan mereka tentang organ utama tubuh yang terganggu, etiologi, gejala-gejala dan tanda-tanda, dan faktor pemicu bangkitnya kejang berulang pada epilepsi. Jawaban-jawaban para responden dicatat secara verbatim, kemudian dianalisis dengan mencocokkan jawabannya dengan jawaban yang benar menurut literatur. Hasil analisis didapatkan pengetahuan yang jelek dan kurang tentang organ tubuh yang terganggu, etiologi, gejala-gejala dan tanda-tanda, dan faktor pemicu bangkitnya kejang berulang pada epilepsi pada kelompok pasien, keluarga pasien, dan orang awam. Pada ketiga kelompok tersebut tidak terdapat perbedaan bermakna tingkat pengetahuan mengenai epilepsi. Tingkat pengetahuan pasien terendah dibanding dua kelompok yang lain. Tingkat pendidikan tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan responden. Temuan tersebut menggambarkan kurang memadainya komunikasi antar dokter dan pasien pada wahana pelayanan kesehatan serta pendidikan kesehatan masyarakat tentang epilepsi yang diterima oleh keluarga pasien dan orang awam. (Med J Indones 2003; 12: 29-39)
It is assumed that health education has been done and health information has been given through health service institutions and mass media, but it seems that the patients as well as common people have insufficient knowledge about epilepsy. Interviews had been carried out upon 127 epilepsy patients in out patient clinic Dr. Kariadi Hospital Semarang, 95 patients’ family, and 95 common people to explore their knowledge on the main disturbed organ, etiology, symptoms and signs, and trigger factors of repeating seizure in epilepsy. The respondents’ answers were recorded verbatim, and analyzed by matching to the right answers according to references. Bad and insufficient knowledge on the main organ disturbed in epilepsy, etiology, symptoms and signs, and trigger factors for repeated seizure was founded among the epilepsy patients, their family, and common people. There were no significant differences of the level of knowledge among the three groups of respondents. The patients’ knowledge was the worst, compared to the others. The level of education of the respondents did not influence their level of knowledge. In conclusion, this study reflects an insufficient communication between doctors and the patients in the health service institution, and an insufficient public health education about epilepsy received by the patients’ family and common people. (Med J Indones 2003; 12: 29-39)