Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Using homeopathica drugs combination at peripartal phase in preventing

(Medical Journal of Indonesia, 13 (4) October December 2004; 221-226, 2004)

 Abstrak

Tigapuluh tiga ekor sapi perah penderita mastitis subklinis dikelompokkan dalam grup A (10 ekor), grup B (12 ekor) dan grup C (11 ekor). Sapi diobati dengan homeopatika dalam bentuk kombinasi dan plasebo, pada minggu ke-4 dan 3 sebelum partus (a.p) dan setiap minggu selama 4 kali berturut-turut setelah partus (p.p).Grup A diobati dengan Coenzyme comp® (minggu ke-4 dan 3 a.p), Lachesis comp®dan Traumeel® (minggu ke-1 dan 2 p.p), Coenzyme comp® dan Carduus comp® (minggu ke-3 dan 4 p.p). Grup B diobati dengan Traumeel ® dan Mucosa comp® (minggu ke-4 dan 3 a.p), Lachesis comp® dan Traumeel® (minggu ke-1 dan 2 p.p), Coenzyme comp® dan Carduus comp® (minggu ke-3 dan 4 p.p). Grup C adalah plasebo. Kasus mastitis subklinis bagi grup A dan C sangat bervariasi sedangkan grup B memperlihatkan insidensi sebesar 33.3 % dan bertahan konstan sampai akhir pengamatan. Kenaikan jumlah sel somatik susu dari grup A dan B satu minggu setelah terapi terakhir selama 2 minggu (minggu ke-5 – 7 p.p) memperlihatkan adanya suatu respon yang nyata terhadap terapi homeopathy. Menjelang kelahiran terjadi peningkatan haptoglobin (Hp) bagi grup B 0.857 mg/ml dan grup A juga plasebo 1.438 mg/ml serta 1.422 mg/ml. Setelah partus sampai akhir pengamatan, grup B memperlihatkan penurunan Hp mencapai 0.074 mg/ml. Kadar Hp darah grup A menurun secara perlahan, kadar terendah dicapai 0.176 mg/ml. Pengamatan produksi susu selama 5 bulan (dari bulan ke-3 sampai ke-7) dalam masa laktasi normal menunjukkan adanya peningkatan 14.5% bagi grup B dan 4.98 % bagi grup A. (Med J Indones 2004; 13: 221-6)

A total of 33 dairy lactating cows suffering from subclinical mastitis were classified into group A (10 cows), group B (12 cows) and group C (11 cows). They were treated with the combination of homeopathic drugs and placebo, applied at the 4th and 3rd week antepartum (a.p), and continuing every week postpartum (p.p), for four times. Group A received Coenzyme comp® (in the 4th and 3rd week a.p), Lachesis comp® combined with Traumeel®(1st and 2nd week p.p) and Coenzyme comp® combined with Carduus comp® (3rd and 4th week p.p). Group B received Traumeel®+ Mucosa comp® (4th and 3rd week a.p), Lachesis comp®+ Traumeel® (1st and 2nd week p.p) and Coenzyme comp®+ Carduus comp® (3rd and 4th week p.p) and group C as a placebo. The incidence of subclinical mastitis in group A and C appeared irregular. In contrast, group B showed a constant percentage (33.3%). Group A and B showed significant response to the homeopathic drugs, expressed as an increasing of the somatic cell count value. At peripartal phase, haptoglobin increased in group B 0.80 mg/ml and group A as well as placebo 1.40 mg/ml. After calving, group B expressed a constant value (0.05 mg/ml), while group A and placebo rose significantly. The milk yield in normal lactation period (the 3rd - 7th month) increased significantly, with an increasing 14.1% for group B and 4.9% A respectively. (Med J Indones 2004; 13: 221-6)

 File Digital: 1

 Metadata

Jenis Koleksi : Artikel Jurnal
No. Panggil : MJIN-13-4-OctDec2004-221
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Medical Journal of Indonesia, 13 (4) October December 2004; 221-226, 2004
Sumber Pengatalogan :
ISSN :
Majalah/Jurnal :
Volume :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Akses Elektronik :
Institusi Pemilik :
Lokasi :
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
MJIN-13-4-OctDec2004-221 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 105631
Cover