Sejak berdirinya, segenap jajaran stakeholder PT PLN telah melalui hari-hari penting - yaitu suatu proses perubahan yang cukup mendasar dan penuh tantangan, terutama sejak statusnya berubah dari Perusahaan Umum Listrik Negara berubah menjadi Perseroan Terbatas, yang didirikan dengan nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara disingkat dengan "PT PLN (Persero)?. Berdasarkan Anggaran Dasar PT PLN (Persero) maksud dan tujuan PLN adalah berusaha dalam bidang penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam arti seluas-luasnya dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
Budaya kerja suatu organisasi merupakan hal penting, karena dengan adanya berbagai perubahan yang terjadi, budaya perusahaan merupakan perekat yang kuat untuk menggabungkan strategi dan operasional bila perusahaan mengalami perubahan.
Peran aktif pemimpin sangat diperlukan dalam mengelola budaya kerja perusahaan karena dikatakan oleh Edgar Schein (1985:4) Budaya dan kepemimpinan sebagai dua bagian dari satu keping logam.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk rnengidentifikasi secara umum budaya organisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi Budaya Kepmimpinan yang berketeladanan di PT. PLN (Persero) serta melihat bagaimana seharusnya peran pemimpin dalam memberi teladan pada nilai budaya di PT PLN.
Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT. PLN (Persero) yang berjumlah 47.560 orang terbagi dalam unit kerja Kantor Pusat dan Wilayah. Sampel responden sebanyak 528 orang. Data diambil secara acak dengan membagikan kuesioner. Data kuesioner kemudian diolah dengan menggunakan analisis faktor dan analisis regresi Stepwise dengan SPSS 11.5.
Hasil studi Budaya organisasi di PT. PLN (Persero) dengan menggunakan Analisis Faktor dengan pendekatan PCA (Principal Component Analysis) menunjukan terdapat 21 komponen budaya. Budaya Kepemimpinan yang berketeladanan di PT PLN (Persero) merupakan gabungan dari 11 variabel yaitu Keteladanan, Ketenangan, Pengawasan, Ketekunan, Cerdas, Kepemimpinan, Konsisten, Bijaksana, Kompeten, Ketegasan dan Kemandirian. Dari basil penelitian lanjutan dengan analisa regresi Stepwise maka diketahui juga bahwa ada 3 variabel yang ikut mempengaruhi budaya kepemipinan yang berketeldanan secara positif yaitu Dorongan Prestasi, Melayani oang lain dengan Penuh Perhatian, Penataan, Prakarsa atau Inisiatif, Kepedulian lingkungan di dalam perusahaan, Mempergunakan Internet, Perspektif/ Melihat Ke Depan, Kewaspadaan, Orientasi pelayanan.
Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa ada lima variabel yang berpengaruh negatif terhadap Nilai Budaya Kepemimpinan Yang Berketeladanan di PT PLN (Persero)yaitu Semangat, Kerja sama, Pelimpahan Wewenang, Anggaran dan variabel Melayani Orang Lain dengan Penuh Kegembiraan. Ternyata juga ada 181 variabel kepemimpinan yang cukup panting yang belum mempengaruhi budaya kepemimpinan yang berketeladanan di PT. PLN (Persero) budaya-budaya tersebut.
Langkah-langkah yang dapat disarankan oleh penulis adalah supaya manajemen dapat memperhatikan dan menitikberatkan pada nilai dan budaya yang belum perpengaruh serta yang belurm memiliki hubungan positif dalam membentuk suatu suatu Budaya Kepernimpinan yang berketeladanan.