UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Studi stres kerja para dokter di Poliklinik PT X tahun 2006

Neny Herawati; L. Meily Kurniawidjaja, supervisor (Universitas Indonesia, 2006)

 Abstrak

Distribusi pasien yang tidak merata menyebabkan beberapa poliklinik jumlah kunjungan pasiennya sangat banyak (Rata - rata 150 orang per hari), sedangkan ada poliklinik yang jumlah pasiennya sangat sedikit (< 20 orang per hari). Besar gaji dan insentif yang diterima dokter setiap bulannya sama tidak mempertimbangkan jumlah pasien yang dilayani oleh dokter, serta absensi dokter pada poliklinik tertentu yang cukup tinggi menunjukkan terdapat masalah dalam lingkungan poliklinik, karena dokter mempunyai tanggung jawab yang cukup kompleks selain beban kerja, tuntutan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang balk kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pekerja dan faktor risiko psikososial yang mempengaruhi tingkat stres kerja para dokter di poliklink.
Disain penelitian ini dalam bentuk survei anaiitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh populasi dokter poliklinik PT X yang bertugas menangani pasien. Pengukuran data menggunakan kuesioner berdasarkan Life Event Scale, dalam menentukan tingkat bahaya psikososial dan tingkat stres kerja, jumlah skor dari seluruh indikator dihitung, kemudian menghasilkan suatu nilai yang menentukan tingkat kategori. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat, terdapat pengelompokan distribusi frekuensi pads salah satu kategori sehingga dilakukan analisis bivariat antara kategori di bawah atau sama dengan nilai rata - rata skor dan di atas nilai rata - rata skor, kemudian dilakukan uji korelasi.
Hasil penelitian didapatkan 95,6% responden berpendapat tingkat bahaya psikososial termasuk kategori sedang, hanya 4,4 % responden yang berpendapat tingkat bahaya psikososial termasuk kategori berat. Sebagian besar responden yaitu 53,7% merasakan tingkat stres kerja yang lebih berat dibandingkan responden yang merasakan tingkat stres kerja lebih ringan (46,7%). Faktor psikosoial yang mempunyai hubungan bermakna mempengaruhi tingkat stres kerja secara uji satatistik yaitu, manajemen perusahaan dan perkembangan karir. Namun ada kecenderungan faktor risiko psikososial lainnya, seperti beban kerja, rutinitas kerja, peranan organisasi dan lainnya yang mempengaruhi tingkat stres kerja responden.
Perlu adanya upaya pencegahan untuk menurunkan faktor risiko bahaya psikososial kerja di lingkungan poliklinik, dengan melakukan pendekatan organizational change, sehingga dapat diidentifiikasikan aspek yang dapat menimbulkan stres kerja sehingga stresor dapat dieliminasi. Diperlukannya peneiitian lebih lanjut secara terpadu dengan menggunakan metode jenis Life Event Scale, diikuti biological measurement atau physiological measurement dengan cut of point penilaian kategori yang lebih sensitif serta dilakukan analisis secara multivariat.

Unbalanced patient distribution has caused increasing numbers of patients visitors (average 150 patients per day) in some policlinics, while in contrary there are some policlinics that have least patients (less than 20 patients per day). However, doctors' salary and incentives in every policlinic are the same without concerning their patients' number. Moreover, in some policlinics, there is a rise in the number of doctors' absence which indicates problems among doctors. This is due to the reality that doctors have complex responsibilities; not only a high work load but also expectations to give the best service to patients.
This study aims to describe the employees' characteristics and psychosocial risk factor that influences the level of stress among doctors in policlinics.
This study applies the analytical survey through cross sectional approach. The sample is all population of doctors in policlinics PT X. The data is collected through questionnaires which based on Life Event Scale in determining the psychosocial risk and working stress level. The level is based on the sum of indicator's score. The analysis of this study applies the univariate and bivariate approach. Bivariat analysis is based on distribution frequency grouping within one of the categories and is tested using the correlation test method.
This research found that 95.6% of the respondent is in the medium level of psychosocial risk, whilst only 4.4% of the respondent is in the high level. However, in terms of work stress level, 53.7% of the respondents are in the high level, whereas 46.3% are in the low level. Psychosocial factor that has a significant influence are company's management and career development. Nevertheless there are other psychosocial risk factor such as work load, work routines, organization role, and other factors that may influence work stress level.
it is crucial to make a preventive action to reduce the psychosocial factor risk in the policlinic environment through organizational change approach thus the stress factors can be eliminated. Further research using Life Scale Event is needed and to be followed with the Biological Measurement or Physiological Measurement with a more sensitive cut of point using multivariate analysis

 File Digital: 1

Shelf
 T 19036- Studi stres kerja.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T19036
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2006
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xvi, 145 pages : illustration ; 29 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T19036 15-20-766986255 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 106931
Cover