Masalah-masalah yang berkaitan dengan narkoba dapat timbul sebagai konsekuensi dari berbagai macam faktor, termasuk faktor pribadi pemakainya, faktor keluarga, faktor sosial atau akibat situasi kerja tertentu. Masalah tersebut tidak mendatangkan pengaruh buruk terhadap kesehatan dan kesejahteraan pekerja yang mengkonsumsinya. tetapi juga bisa menyebabkan banyak masalah yang berkaitan dengan pekerjaan. Karena ada banyak hal yang menyebabkan masalah yang berhubungan dengan narkoba. maka terdapat pula pendekatan yang dapat diambil untuk melakukan pencegahan, bantuan perawatan dan rehabilitasi. Untuk pencegahan hendaknya bisa dilakukan dengan mengintegrasikan kegiatan tersebut ke dalam program kegiatan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Dalam kerangka inilah penulis melihat adanya hubungan yang erat antara motivasi sumber daya manusia di perusahaan dengan pencegahan penyalahgunaan narkoba di tempat kerja. Untuk itu penulis terdorong melakukan penelitian guna melihat hubungan motivasi dengan pencegahan narkoba sebagai variabel beserta seluruh indikator yang dimiliki variabel tersebut serta melihat hubungan antara variabel pencegahan sebagai variabel tidak bebas dan variabel motivasi sebagai variabel bebas. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui kondisi variabel bebas dan tidak bebas serta indikatornya adalah analisis Rentang Kriteria, sedangkan untuk mengetahui hubungan variabel tidak bebas dengan variabel bebas dan indikatornya digunakan alat analisis Ranks Spearman.
Hasil analisis dengan kedua alat analisis tersebut menunjukkan bahwa kondisi variabel bebas dan indikatornya adalah baik sedang variabel tidak bebas dan indikatornya adalah sangat baik. Terlihat pula adanya hubungan yang signifikan antara kondisi variabel pencegahan narkoba dengan variabel motivasi. Sedangkan satu dari tiga indikator motivasi kurang signifikan dengan variabel pencegahan. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa motivasi karyawan sebagai sumber daya manusia perusahaan berhubungan atau berpengaruh dalam pelaksanaan pencegahan penyalangunaan narkoba di tempat kerja pada PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, penulis memberikan beberapa saran yaitu hubungan antara motivasi sumber daya manusia perusahaan dalarn pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan penggunaan narkoba di tempat kerja hendaknya Iebih ditingkatkan. Peningkatan hubungan tersebut dapat dilakukan dengan integrasi pelaksanaan program kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja yang ada dalam P2K3 (safety committee) di perusahaan pada PT. YIMM. Adanya komitmen pelaksanaan program pencegahan penyalahgunaan narkoba di tempat kerja dari pengusaha mendorong tercapainya tujuan perusahaan yang Salah satunya dengan pengkajian ulang program pencegahan masalah-masalah yang berkaitan dengan pemakaian narkoba di tempat kerja.