Pendidikan merupakan salah satu bidang pembangunan sosial yang sangat strategis terutama pendidikan dasar. Pada pendidikan dasar terjadi proses pembentukan dasar pengetahuan, keterampilan, sikap serta iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kondisi masyarakat yang menunjukkan sikap dan prilaku yang memprihatinkan perlu ditanggulangi secepatnya. Salah satu upaya penanggulangannya adalah dengan mendidik generasi muda melalui pendidikan yang berkualitas.
Banyak faktor yang mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas, salah satunya adalah guru yang kompeten. Guru sebagai agen pembaharu dalam perubahan sosial, kompetensinya perlu terns menerus ditingkatkan agar dapat berperan aktif secara konstruktif dalam perubahan sosial.
Banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru, salah satunya adalah sistem pembinaan kompetensi melalui gugus sekolah. Gugus Sekolah merupakan kumpulan dari tiga sampai delapan sekolah dasar yang berada dalam Iingkungan terdekat. Gugus sekolah sebagai wadah pemberdayaan guru secara kelompok melibatkan pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru yang ada dalam gugus tersebut. Aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam gugus sekolah ditujukan untuk meningkatkan keberdayaan guru.
Gugus sekolah yang telah melakukan pemberdayaan dengan baik merupakan suatu inovasi yang perlu disebarluaskan kepada gugus lain untuk menjadi model dan motivasi. Gugus sekolah memberikan manfaat yang besar terhadap tahap pembentukan kelompok, pola interaksi kelompok, proses kelompok serta kohesitas kelompok. Selain itu perlu dideskripsikan aktivitas-aktivitas pemberdayaan yang telah dilakukan oleh gugus sekolah sehingga upaya pemberdayaan yang dilakukan gugus lebih terarah. Untuk itu penelitian ini akan mendeskripsikan manfaat gugus sekolah sebagai kelompok serta aktivitas-aktiivitas pemberdayaan yang dilakukan di dua gugus sekolah di Kelurahan Pasarminggu Jakarta Selatan.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan manfaat gugus serta aktivitas-aktivitas pemberdayaan yang dilakukan Gugus Mujair dan Gugus Palapa di Kelurahan Pasarminggu Jakarta Selatan. Untuk mencapai tujuan dipilih pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskripitif. Melalui pendekatan tersebut proses pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan, studi dekumentasi, wawancara mendalam dan pengamatan terhadap sumber-sumber data.
Kerangka teori yang melandasi penelitian ini yaitu tentang pemberdayaan kelompok, pola interaksi dalam kelompok, proses yang terjadi dalam kelompok, kohesitas kelompok, gugus sekolah serta teori tentang kompetensi guru, khususnya guru sekolah dasar.
Temuan-temuan panting penelitian bahwa gugus sekolah memiliki potensi sebagai wadah pemberdyaan karena daiam proses pembentukannya memperoleh dukungan dari pihak-pihak yang terlibat daiam pendidikan dasar. Kelompok gugus sekolah merupakan salah satu upaya pemberdayaan dengan pendekatan pembangunan sosial yang memberikan manfaat yang besar dalam interaksi kelompok, proses dalam kelompok, serta peningkatan kohesitas kelompok.
Analisis terhadap temuan-temuan merumuskan bahwa gugus sekolah memberikan manfaat yang besar daiam upaya pemberdayaan guru sekolah dasar. Selain itu ananlisis penelitian ini menggunakan tujuh aspek yang dijadikan ukuran pemberdayaan gugus yaitu peningkatan pengetahuan dan keterampilan, suasana kerja, kerjasama, kemandirian dalam melaksanakan tugas, pemahaman dan komitmen terhadap tujuan, menerima dan memberikan pelatihan, memberikan kontribusi untuk pemecahan masalah.
Berdasarkan temuan dan analisis dapat disimpulkan gugus sekolah memberikan manfaat yang bermakna terhadap guru yang terlibat dalam gugus Mujair dan gugus Palapa. Kedua gugus inipun telah melakukan pemberdayaan yang berpedoman kepada tujuh aktivitas pemberdayaan.
Penelitian ini menyarankan agar faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam penyelengaraan gugus sekolah seperti komunikasi, transparansi, penyusunan dan sosialisasi program gugus, pengakuan dan penghargaan terhadap guru, pemahaman terhadap tujuan dan komitmen terhadap tujuan terus ditingkatkan.