Hepatitis karena virus merupakan masalah endemik di seluruh dunia termasuk Indonesia. Virus hepatitis menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada manusia, baik secara akut maupun akibat keadaan menahun karena infeksi hepatitis B, hepatitis C, hepatitis kronik yang menjadi aktif, sirosis hati, dan keganasan primer hati.
Infeksi virus hepatitis B (VHB) termasuk salah satu penyakit yang umum ditemukan di dunia. Terdapat 400 juta orang yang terinfeksi kronik VHB dengan daya tular 50-100 kali lebih besar dibandingkan infeksi Human immunodeficiency Virus (HIV).
Lebih kurang 40% individu yang terinfeksi hepatitis B tidak menunjukkan gejala serta tidak mengetahui kapan dan bagaimana terinfeksi. Kelompok individu yang terinfeksi ini menjadi sumber penularan serta berisiko terkena penyakit hati kronik, sirosis, dan karsinoma hepatoselular.
Virus hepatitis B dapat ditemukan dalam berbagai cairan tubuh. Penularan bisa terjadi perkutan melalui jarum suntik, transfusi darah, transplantasi, hemodialisis, melalui lesi kulit atau mukosa; secara vertikal dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya; serta dapat pula ditularkan melalui hubungan seksual. Diperkirakan 50% penularan terjadi melalui kontak seksual baik heteroseksual maupun homoseksual. Terdapat sejumlah kasus infeksi VHB pada pasangan seksual dari pasien dengan hepatitis B akut yang simtomatik maupun karier kronik HBsAg.