Anomali di berbagai pasar modal di dunia sering dijumpai seperti the holiday effect, the weekend effect, Monday effect, turn of the month effect dan intraday effect, price-to-earning anomaly, post earnings announcement anomaly, under pricing, the size effect, day-end effect, the January effect, the half-month effect, the turn of the month effect dan lain sebagainya. Berbagai anomali tersebut sangat menarik untuk diteliti mengenai penyebab maupun keberadaannya. Salah satunya mengenai day of the week effect (efek hari perdagangan). Penelitian mengenai day of the week effect di BEJ dilakukan dengan menggunakan variable dummy serta mengunakan dua indeks sekaligus yakni IHSG dan LQ45 untuk melihat apakah hasilnya konsisten atau tidak. Dari hasil regresi variable dummy diketahui bahwa di BEJ secara keseluruhan periode 1983-2404 tidak terjadi anomaly namun hanya terjadi dalam periode tertentu. Hasil lain yang didapat yakni tidak ada fenomena Monday effect namun justru hari Selasa yang mempunyai mean terendah. Hasil ini berbeda dengan kebanyakan bursa saham di dunia yang mengindikasikan adanya kedua fenomena tersebut.
Penelitian kemudian menguji apakah terjadi perbedaan return antar hari perdagangan dengan menggunakan analisis varian (ANOVA). Hal ini penting dilakukan mengingat apabila terjadi fenomena day of the week effect selanjutnya ingin diketahui apakah return masing-masing hari perdagangan mempunyai perbedaan yang signifikan. Dari hasil ANOVA dan Post Hoc Tukey maupun Bonferroni terlihat bahwa perbedaan return antar hari perdagangan tidak signifikan, artinya BEJ memberikan tingkat keuntungan yang sama pada setiap hari perdagangan kepada para investor.
Analisa korelasi Pearson dilakukan untuk mengetahui hubungan antar masingmasing hari perdagangan. Dari hasil korelasi didapat bahwa antar hari perdagangan mempunyai hubungan yakni untuk RIHSG hari Senin berkorelasi negatif dengan hari Jumat, hari Selasa berkorelasi positif dengan hari Rabu, hari Rabu berkorelasi positif dengan hari Selasa dan Jumat, hari Jumat berkorelasi negatif dengan hari Senin dan positif dengan hari Rabu sedangkan hari. Kamis tidak mempunyai korelasi apapun dengan hari lainnya. Sedangkan bila menggunakan RLQ45 maka korelasi yang terjadi yakni hari Senin berkorelasi positif dengan hari Selasa, hari Selasa berkorelasi positif dengan hari Senin, hari Kamis berkorelasi positif dengan hari Jumat, hari Jumat berkorelasi positif dengan hari Kamis sedangkan hari Rabu tidak mempunyai korelasi apapun dengan hari lainnya.
Analisis yang lain yakni uji Run untuk mengetahui apakah return yang terjadi di bursa berpola random atau tidak. Dari hasil analisa Run test dapat disimpulkan bahwa Bursa Efek Jakarta secara keseluruhan periode tidak efisien dalam bentuk lemah karena baik RIHSG maupun RLQ45 berpola tidak random.
We can founded anomalies in global of capital market like holiday effect, the weekend effect, Monday effect, turn of the month effect and intraday effect, price-to earning anomaly, post earnings announcement anomaly, under pricing, the size effect, day end effect, the January effect, the half-month effect, the turn of the month effect, etc. Some of anomalies are interesting to study about justification or existence and one of them, about day of the week effect. Regarding day of the week effect research in JSX, purposes of using dummy variable and two indexes JCI and LQ45, are see if results consistent or not. From regression dummy variable of JSX as overall period for 1983-2004 cannot founded anomaly except within certain period only. Others outcome, we cannot founded Monday effect phenomena but only Tuesday which has a lowest mean. These results are different with almost in the world capital market, which indicates those phenomena. Following research to exam how different return establish in day trading by variant analysis (ANOVA) tools. These important, since we found that day effect phenomena and then to see if a return of day trading has different significantly. From ANOVA and Post Hoc Tukey or Bonferroni test, seen that differentiation of return within a day trading not significant, which means JSX give relative a same return to investors.Perform Pearson's analysis to study correlation for each day trading. From correlation output, we can found that each day trading has correlation, RIHSG of Monday has negative correlation with Friday, Tuesday positive correlation with Wednesday, Wednesday positive correlation with Tuesday and Friday, Friday negative correlation with Monday and positive correlation with Wednesday, while Thursday not correlation with any. If we use RLQ45, Monday has positive correlation with Tuesday, Thursday positive correlation with Friday, while Wednesday did not correlate with any.Performed Run test to study if return has pattern randomly or not. From Run test output, we can conclude if JSX as overall period not efficient in weak form because both RIHSG and RLQ45 are not random.