Latar Belakang
Proses inflamasi memegang peranan terhadap patofisiologis sindroma koroner akut (SKA). High sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) sebagai salah satu petanda inflamasi sistemik yang diproduksi hati merupakan prediktor kuat kejadian kardiovaskuler pada pasien-pasien SKA. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa setengah dart pasien SKA yang dipulangkan mempunyai kadar hs-CRP dalam katagori resiko tinggi. Aktifitas fisik yang teratur dan terukur terbukti menurunkan kadar hs-CRP pada pasien-pasien pasca SKA.
Tujuan Penelitian
Membuktikan bahwa latihan fisik jangka pendek secara teratur dan terukur yang dijalani oleh pasien-pasien pasca infark miokard akut menurunkan kadar hs-CRP yang berbeda dibandingkan dengan yang tidak latihan .
Metodolagi
Penelitian prospektif berupa randomized controlled trial terhadap 32 pasien IMA yang dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Dilakukan latihan teratur dan terukur dengan intensitas rendah selama 5 had pada kelompok perlakuan dengan mengukur dan membandingkan kadar hs-CRP sebelum dan sesudah latihan pada kedua kelompok.
Hasil
Hasil analisis statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan kadar median hs-CRP sebelum latihan antara kelompok perlakuan dan kontrol (p=0.13). Terjadi penurunan kadar median hs-CRP yang bermakna antara sebelum dan sesudah latihan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p 3.0004 vs peJ.038).Tidak terdapat perbedaan kadar median hs-CRP sesudah latihan antara kelompok perlakuan dan kontrol (-0.09).Tidak terdapat perbedaan selisih penurunan kadar median hs-CRP antara kelompok perlakuan dan kontrol (p=0.38).
Kesimpulan
Tidak terdapat perbedaan besar penurunan kadar hs-CRP pada pasien - pasien pasca infark miokard akut yang menjalani latihan fisik jangka pendek secara teratur dan terukur dibandingkan dengan yang tidak latihan.