Infeksi nosokomial (IN), yaitu infeksi yang didapatkan dari rumah sakit, sampai saat ini masih menjadi masalah yang serius di setiap rumah sakit. Selain dapat meningkatkan waktu serta biaya perawatan di rumah sakit, IN juga dapat menyebabkan tingginya angka morbiditas, mortalitas pada pasien yang terkena infeksi tersebut serta meningkatkan risiko palsi serebral/kecacatan pada bayi yang bertahan hidup.
Infeksi nosokomial seringkali meningkat seiring dengan semakin berkembangnya teknologi kedokteran yang dapat menambah variasi prosedur tatalaksana yang harus dilalui oleh seorang pasien sehingga pada akhimya dapat meningkatkan risiko terkena IN.
Angka kejadian IN pada anak dilaporkan berkisar antara 3-7%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan kejadian pada orang dewasa yaitu sekitar 4%, sedangkan angka kematian yang disebabkan IN pada anak dilaporkan sebesar 11%. Data yang dilaporkan oleh National Nosocomial Infection Surveillance (NNIS) System menyatakan bahwa pada tahun 1980-1994 IN pada bayi barn lahir merupakan IN terbanyak yaitu 26-43% dari seluruh IN.
IN aliran darah (INAD), yaitu adanya patogen pada aliran darah pasien yang dirawat di rumah sakit dalam waktu lebih dari 48 jam, adalah bagian dari IN yang juga menjadi masalah yang sexing ditemukan dalam sistem pelayanan kesehatan akhir-akhir ini. Insiden dan prevalensinya yang cukup tinggi mengakibatkan tingginya angka morbiditas, mortalitas dan biaya perawatan serta lamanya masa perawatan di rumah sakit.
Di Indonesia, angka kejadian serta angka kematian secara nasional akibat INAD pada bayi baru lahir (neonates) belum pemah dilaporkan sebelurnnya. Penelitian tentang INAD (nsocomial septicemia) pada bayi baru lahir yang masuk ke special care unit.