Latar Belakang; Karsinoma leher rahim (KLR) menduduki urutan pertama di antara semua penyakit kanker terbanyak di Indonesia. KLR menjadi penyebab mortalitas terbanyak akibat kanker pada wanita. Kemoradioterapi dalam pengobatan kanker, mempunyai efek samping yang bermakna. Penatalaksanaan yang efektif untuk kanker termasuk bertambahnya perhatian pada faktor psikologis dengan penilaian depresi yang tepat, dapat meningkatkan angka kesembuhan dan harapan hidup.
Obyektif: Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kemoradioterapi terhadap peningkatan frekuensi dan derajat gangguan depresi pada pasien KLR yang menjalani kemoradioterapi, seta faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya gangguan depresi. Penelitian dilaksanakan di RS Dr. Ciptomangunkusumo, antara bulan Desember 2005 - Juli 2006.
Metode: Penelitian merupakan studi the one group pretest-posttest design. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Instrumen yang digunakan SLID-1 (Structured Clinical Interview for DSM-IV Axis 1 disorders) versi bahasa Indonesia dan Hamilton Rating Scale for Depression (HRS-D). Analisis data statistik menggunakan program SPSS versi 11,5.
Hasil: Derajat depresi dari rerata HRS-D 18,68 sebelum kemoradioterapi, meningkat menjadi rerata HRS-D 22,69 sesudah kemoradioterapi. Subyek yang bekerja mempunyai peluang menderita depresi 0,17 kali dibandingkan yang tidak bekerja pada saat sebelum kemoradioterapi. Gangguan depresi sebelum kemoradioterapi ditemukan pada 26 subyek (65%). Sesudah kemoradioterapi, subyek yang menderita gangguan depresi ada 26 subyek terdiri dari 19 subyek yang sebelumnya depresi dan 7 orang yang sebelumnya tidak depresi, sedangkan 7 orang yang sebelumnya depresi menjadi tidak ditemukan depresi lagi.
Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan peningkatan derajat gangguan depresi pada pasien karsinoma leher rahim yang sebelum kemoradioterapi telah menderita gangguan depresi. Hal menarik yang didapatkan dalam penelitian ini adalah ditemukannya 7 subyek yang menjadi tidak depresi setelah dilakukan kemoradioterapi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui respons tubuh subyek terhadap kemoradioterapi yang telah dilakukan. Diperlukan penelitian tentang dampak psikologis untuk pasien yang menjalani kemoradioterapi. Sampel yang lebih bervariasi dalam pendidikan dan penghasilan perlu dipertimbangkan
Background: Cervical cancer is the most common cancer In Indonesia. Cervical cancer is the most frequent cause of cancer mortality in women. Chemaradiotherapy of cancer treatment has significant adverse effect. Effective cancer management; including enhanced attention on psychological factors through appropriate evaluation of depression, may increase patient?s cure and survival rate.Objectives: The objectives of this study are to know the effect of chemoradiotherapy on increased depression frequency and severity in patients with cervical cancer who have been treated by chemoradiotherapy, and factors related to depression disorder. This study was conducted at Ciptomangunkusumo Hospital in the period of December 2005 -- July 2006.Methods: This study used one group pretest-posttest design. The samples were taken by consecutive sampling. Instrument utilized was SCID-1 (Structured Clinical Interview for DSM-IV Axis 1 disorders) in Indonesian language version and Hamilton Rating Scale for Depression (HRS-D), Analysis of statistic data was using SPSS program version 11, 5.Results: Depression seventy of HRS-D mean value was 18.68 before chemoradiotherapy, increased to HRS-D 22.69 after chemoradiotherapy. The Working subjects have 0.17 times possibility to have depression compared to the Non-working subjects before chemoradiotherapy period. Depression disorders before chemoradiotherapy were found in 26 subjects (65%). After chemoradiotherapy, Mere were 26 subjects with depression disorder, i.e. 19 subjects who had previous depression, and 7 subjects without any previous depression. There were 7 subjects who had previous depression and turned to have no depression anymore.Conclusions: Based on the result of this study, there is increased depression severity in patients with cervical cancer who already had depression disorder before chemoradiotherapy. It is interesting that in this study, there is 7 subjects who have not carried out depression after their chemoradiotherapy treatment. We need further study to recognize the subject's response to chemoradiotherapy and further study on psychological impact in patients who undertake chemoradiotherapy. Further sample with more variation in education and income should be considered.