Setiap organisasi mengalami perubahan karena tekanan dari lingkungan luar dan juga dari dalam organisasi itu sendiri. Agar perubahan dapat berhasil dibutuhkan visi dan misi yang tegas. Untuk itu diperlukan pimpinan yang dapat mengarahkan karyawan memahami visi dan misi terkait perubahan tersebut.
Komunikasi internal organisasi yang dilakukan oleh pimpinan menjadi sangat penting, oleh karena itu penelitian ini akan meneliti perihal komunikasi internal organisasi terkait komunikasi atasan dan bawahan Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA yang saat ini merupakan satu-satunya kantor berita milik pemerintah dianggap layak untuk menjadi subjek penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Perspektif yang digunakan adalah objektivis.
Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan narasumber di ANTARA yang dianggap memiliki kompetensi dan relevansi dengan penelitian ini. Selain wawancara data juga diperoleh melalui dokumen dan studi pustaka. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengamat dengan membuat kategori perilaku, mengamati gejala dan melakukan pencatatan.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam masa transisi, komunikasi antara atasan dan bawahan dalam hal ini manajer tingkat atas dengan karyawan tidak berjalan efektif sehingga sosialisasi tidak berjalan dengan baik akibatnya iklim organisasi tidak seperti yang diharapkan sehingga menimbulkan situasi yang tidak menenti di kalangan karyawan.
Disarankan dapat dibuatnya program sosialisasi visi dan misi kepada karyawan dan juga perlu dilakukan audit komunikasi untuk mengevaluasi sistem komunikasi internal organisasi sehingga tujuan dari sosialisasi visi dan misi baru dapat berjalan dan pada akhirnya tujuan organisasi yang merupakan kesepakatan semua pihak dalam organisasi dapat dilakukan dengan baik sehingga organisasi dan juga karyawan tidak berada dalam situasi yang tidak menentu.