UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Evaluasi program bimbingan kerja di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Jakarta Timur

Ema Widiati; Tangdilintin, Paulus, supervisor (Universitas Indonesia, 2006)

 Abstrak

Pembangunan sosial mengandung pengertian sebagai konsep pembangunan yang berkelanjutan, berusaha melakukan upaya pembangunan yang seimbang dari segi ekonomi, sosial dan Iingkungan hidup. Pelaksanaannya memfokuskan pada pengentasan permasalahan yang timbul akibat perturmbuhan ekonomi. Salah satu permasalahan yang timbul adalah kenakalan remaja akibat putus sekolah yang merupakan imbas dari buruknya akses masyarakat pada pendidikan dasar. PSMP Handayani sebagai Unit Pelaksana Teknis Departemen Sosial mencoba mengatasi permasalahan tersebut dengan melakukan program bimbingan fisik, mental, sosial dan kerja. Tujuan utamanya adalah merubah perilaku dan memberikan bekal ketrampilan kerja. Fokus penelitian ini dibatasi pada bimbingan kerja meskipun keempat bimbingan diatas dilaksanakan secara integral. Hal yang mendasari adalah bahwa hasil program bimbingan kerja memiliki indikator keberhasilan yang jelas.
Kerangka teori yang menjadi pisau analisa dalam penelitian evaluasi ini mencakup konsep pembangunan sosial dan konsep anak nakal sebagai sasaran pelayanan. Selain itu juga dikemukakan konsep panti sosial sebagai institusi pelayanan kesejahteraan sosial dikaitkan dengan relevansi program dengan kebutuhan klien. Konsep bimbingan kerja sebagai konsep pokok dalam penelitian ini digunakan untuk memotret proses pelaksanaan program. Didukung pula dengan konsep tentang kapasitas berkaitan dengan aspek yang ingin dikembangkan pada diri remaja nakal. Konsep yang terakhir adalah konsep evaluasi sebagai alat untuk mengukur tingkat keberhasilan/kegagalan program.
Penelitian evaluatif ini menggunakan model dan kerangka pikir Bank Dunia dengan alur input-activities-output outcome-impact. Pada kerangka tersebut diuraikan bagaimana aktifitas program dan komponennya. Gambaran keberhasilan program diukur dengan teori Suchman yang terdiri dari kriteria effort, performance, adequacy of performance, efficiency dan process.
Pendekatan dan tipe penelitian kualitatif deskriptif digunakan untuk menggali informasi dari pejabat struktural yang ada dipanti tentang input, aktifitas, output program, relevansi program dengan kebutuhan klien dan faktor pendukung serta penghambat program. Sedangkan klien menjadi informan terkait informasi tentang outcome dan relevansi program dengan kebutuhan mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek proses pelaksanaan program yang mencakup input sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Komponen input seperti dana, tenaga pelaksana, sarana/prasarana, metoda, materi dan klien disatu sisi memiliki daya dukung program dan disisi lain mengandung aspek penghambat program. Aktifitas program digambarkan telah memenuhi kriteria prosedural tetapi bila ditelaah dari kepentingan sasaran program masih banyak perlu pembenahan.
Selanjutnya untuk membicarakan output dan outcome mengacu pada tujuan program yang telah ditetapkan. Output program mengalami penurunan dari target sekitar 15 %. Sedangkan outcome program yang terkait dengan pemahaman materi bimbingan kerja juga menunjukkan tingkat yang bervariasi oleh karena tingkat pendidikan klien yang berbeda. Penerapan keterampilan untuk bekerja juga memiliki perbedaan dengan target sekitar 50% dari 100 % yang ditetapkan.
Aspek relevansi program mencakup seleksi, asesmen dan metedal materi mengajar. Kegiatan seleksi asesmen dilakukan menggunakan standar tes yang sudah dibakukan, tapi mengabaikan keinginan klien meskipun mereka memiliki motivasi yang tinggi. Metoda dan materi mengajar belum memaksimalkan penggunaan teknologi sosial yang ada seperti unit instalasi produksi. Terkait dengan bahasan faktor pendukung dan penghambat program, hasil penelitian menunjukkan bahwa anggaran rutin dan sarana prasarana merupakan faktor pendukung. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kompetensi instruktur yang terbatas, prosedur pengadaan alat dan bahan praktek yang sering terlambat, dan kurang maksimalnya peran pekerja sosial panti.
Berdasarkan hasil temuan ketiga aspek penelitian maka diberikan saran sebagai berikut ; pertama, melakukan pembagian tugas yang merata sehingga pekerjaan tidak menumpuk pada bendahara rutin yang dapat menghambat proses pengadaan bahan dan alat praktek. Kedua, meningkatkan peran dan kinerja instruktur dengan diikutkan pelatihan-pelatihan pada lembaga swasta maupun pemerintah yang berkualifikasi. Ketiga, meningkatkan peran dan kompetensi pekerja sosial dengan teknik reward dan punishment. Keempat, memaksimalkan fungsi Unit Instalasi Produksi yang telah dibentuk sebagai teknologi bimbingan kerja.

 File Digital: 1

Shelf
 Evaluasi program Full text (-T 21709).pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T21709
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2006
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T21709 15-21-583099303 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 109192
Cover