UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Prevalensi gangguan stres pasca trauma pada pasien dewasa dengan luka bakar sedang dan berat yang berobat di rsupn dr. cipto mangunkusumo Jakarta

Yos Suwardi; Wahyadi Darmabrata, supervisor; Kandou, Elizabeth, supervisor (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004)

 Abstrak

Latar belakang : Pasien luka bakar sedang dan berat mempunyai angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Morbiditas terjadi karena gangguan fisik maupun psikis. Sebanyak 46,6 % dari pasien luka bakar mengalami gangguan psikiatri. Gangguan stres pasca trauma merupakan salah satu gangguan psikiatri yang sering terjadi dan sering tidak terdiagnosis pada pasien luka bakar. Gangguan ini sering menjadi penyulit terhadap kesembuhan optimal dari pasien luka bakar. Angka prevalensi dari berbagai penelitian yang sudah dilakukan di luar negeri menunjukan hasil yang berbeda-beda, umumnya angka prevalensi meningkat dalam sate tahun pertama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa prevalensi gangguan stres pasca trauma yang terjadi pada pasien luka bakar di RSUPN DR.Ciptomangunkusumo Jakarta.
Metode: Penelitian menggunakan rancangan cross sectional, dilakukan pada 66 pasien luka bakar sedang dan berat yang berobat di RSUPN DR.Ciptomangunkusumo Jakarta. Sampel diambil secara consecutive sampling, observasi pada 34 subyek dilakukan di lingkungan RSUPN DR.Ciptomangunkusumo dan pada 32 subyek lainnya di rumah subyek. Instrumen yang digunakan adalah Structured Clinical Interview for DSM-IV Axis-1 Disorder (SCID-I) dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Hasil dan Simpulan : Angka prevalensi gangguan stres pasca trauma adalah 16,2% (11 subyek). Prevalensi pada subyek pasca rawat inap 21,1% sedangkan subyek rawat inap 10,7%. Hasil uji statistik X2 pada berbagai faktor demografi dan faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya gangguan stres pasca trauma menemukan satu variabel yaitu jenis kelamin wanita mempunyai nilai p = 0,035. Observasi pada 11 subyek yang mengalami gangguan stres pasca trauma menemukan bahwa karakteristik gejala gangguan stres pasca trauma dari SCID1/ DSM-IV yang terbanyak adalah gejala perasaan bahwa masa depan menjadi pendek (kelompok C) dan respon kejut yang berlebihan yaitu 81,8% sedangkan yang paling sedikit adalah gejala tidak mampu untuk mengingat aspek penting dari trauma yaitu 27,3%.

Background: Patients with moderate and severe burn wounds have high morbidity and mortality. Morbidity occurs due to physical as well as psychological disorders. Up to 46.6% of the burn wound patients develop psychiatric disorders. Post-traumatic stress disorder constitutes one of the common psychiatric disorders and is frequently under diagnosed in burn wound patients. This disorder often becomes a complicating factor for optional recovery of burn wound patients. The prevalence rates from a variety of studies in other countries reveal different outcomes; generally the prevalence rate increase in the first year. The purpose of this study was to elicit information on how high the prevalence of post-traumatic stress disorder was among the burn wound patients at Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta.
Methods: This study was cross-sectional, performed on 66 moderate and severe burn wound patients who presented to Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. The samples were taken by consecutive sampling. The observation of the 34 subjects was conducted on the premises of Cipto Mangunkusumo Hospital and the other 32 subjects were observed in their homes. The used instrument was structured clinical interview for D5M-IV Axis-1 Disorder (SCID-1) in the Indonesian version.
Result and conclusion: The prevalence rate of post-traumatic stress disorder was 16.2% (11 subjects). The prevalence in the post-hospitalized subjects was 21.1% and 10.7% for the hospitalized subjects. The result of X2 statistic tests of a variety of demographic factor and factors that influenced the incidence of post-traumatic stress disorder found one variable, namely female gender whose p value was 0.035. Observation of 11 subjects who developed post-traumatic stress disorder found the most common characteristics of post-traumatic stress disorder from SCID-1/DSM-IV were a feeling that the future became short (group C), and response of excessive surprise (81.8%) whereas the least common was the symptom of being unable to recall the significant aspect of the trauma (27.3%).

 File Digital: 1

Shelf
 T-pdf-Prevalensi ganguan-Full text.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-19-218363620 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 111951
Cover