Bandar Udara Internasional sebagai bagian dari sistem transportasi yang menawarkan jasa berupa pelayanan pergerakan penumpang dan pesawat diharapkan dapat menarik lebih banyak konsumen terutama perusahaan penerbangan, dan dapat bersaing dengan Bandar Udara Internasional yang lain.
Kebutuhan transportasi udara di Indonesia meningkat pertumbuhannya sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakatnya, sektor penerbangan dari tahun 1985 sampai dengan tahun 1990 meningkat pertumbuhannya lebih dari 6,29% per tahunnya.
Pemerintah telah menanamkan investasi yang cukup besar pada Bandar Udara Bali, sehingga untuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan perlu suatu manajemen yang harus mempertimbangkan kondisi yang amat kompetitif terutama meningkatnya penumpang di masa yang akan datang.
Salah satu solusi yang perlu dipertimbangkan adalah dengan antisipasi pelayanan yang makin memuaskan di masa yang akan datang dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penumpang.
Korelasi yang positif dan keeratan hubungan yang signifikan dari PDB Indonesia dan PDB negera-negara asal penumpang yang berkunjung ke Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam memprediksi jumlah kebutuhan penumpang di masa yang akan datang.
Formula kebutuhan penumpang merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan untuk tetap mempertahankan, memperluas atau membuat Bandar udara yang baru.
Indonesian International airport as a part of the transportation system that provides services to passengers and aircraft movement, are expected to attract more customers primarily from airlines and to be able to compete with other international airports.
Air transport demand in Indonesia has been increasing at steady rate in line with growth in gross domestic product. Recent growth in the aviation sector Indonesia has been over 6,29 percent annually between 1985 and 1990.
The government has done huge investment on International airports so that in order to recover its capital expenditure, it is necessary to have a management, with consideration of competitive condition mostly with passenger increase in the future.
One of the considerable solutions is to anticipate more delightful service in the future by understanding the factors influencing number of passengers.
A positive correlation was developed by using regression analysis based on Indonesia GDP and average majority countries GDP's are expected to provide more contribution to passengers prediction in the future.
Based on certain GDP evolution a prediction model can be develeped and expected to be a "tool" for demand estimation in the planning phase.