ABSTRAKPermasalahan kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk ditangani.
Khususnya di wilayah perkotaan, salah satu ciri umum dari kondisi fisik masyarakat
miskin adalah tidak memiliki akses kesarana dan prasarana dasar lingkungan yang
memadai, dengan kualitas perumahan dan pemukiman yang jauh dibawah standar
kelayakan serta mata pencaharian yang tidak menentu. Pemerintah Republik Indonesia
melalui Departemen ?Y? mencoba mengatasi masalah kemiskinan tersebut dengan
sebuah program yang menyeluruh dan komprehensif untuk menyelesaikan masalah
kemiskinan tersebut yaitu melalui P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan Di
Perkotaan), melalui program ini Pemerintah berupaya dalam menanggulangan
kemiskinan melalui konsep memberdayakan masyarakat dan pelaku pembangunan lokal
lainnya, termasuk Pemerintah Daerah dan kelompok peduli setempat, sehingga dapat
terbangun "gerakan kemandirian penanggulangan kemiskinan dan pembangunan
berkelanjutan", yang bertumpu pada nilai-nilai luhur dan prinsip-prinsip universal. Semua
tujuan tersebut tentunya membutuhkan kerjasama semua pihak baik pihak pemerintah
maupun non pemerintah. Pihak pemerintah dalam hal ini tentunya adalah para pegawai
negeri sipil di lingkungan SNVT "X".
Departemen ?Y? selama ini hanya memperhatikan sesuatu yang dihasilkan sebuah
SNVT (Satuan Non Vertikal Tertentu) yang dibentuknya, tetapi kurang memperhatikan
para pegawai yang ada didalamnya, oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti
kepuasan kerja para pegawai yang ada dalam lingkup sebuah SNVT (Satuan Non
Vertikal Tertentu) dan pengaruhnya terhadap kemangkiran (absenteeism). Kepuasan
kerja para pegawai sendiri dipengaruhi oleh pekerjaan, supervisi, gaji, rekan kerja dan
lingkungan kerja. Kelima variabel kepuasan kerja tersebut dihipotesiskan sebagai
variabel yang mempunyai pengaruh negatif terhadap absenteeism. Pengukuran variable
independen kepuasan kerja dilakukan dengan menggunakan skala likert sedangkan
variabel dependen yaitu kemangkiran (absenteeism) dilakukan dengan melihat alasan
mereka melakukan kemangkiran (absenteeism) dan intensi melakukan tindakan
kemangkiran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pegawai SNVT secara
umum adalah tidak puas dan variabel kepuasan terhadap pekerjaan memiliki pengaruh
yang negatif secara significant terhadap kemangkiran (absenteeism).