Unit Rawat Jalan sebagai tulang punggung dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit karena merupakan pintu pertama pada sistem pelayanan memerlukan penywuaian terhadap perubahan-perubahan eksternal yang terjadi untuk meningkatkan profitabilitasnya. Perencanaan strategi memberikan pemikiran yang komprehensif tentang keadaan sekarang dan masa depan sehingga memberikan konsep dan panduan bagi rumah sakit tetap fokus dalam pencapaian visi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitik dengan proses penelitian dimulai dari analisa situasi, penetapan positioning, penetapan alternatif strategi dan penyusunan rencana tindak lanjut. Pengambilan keputusan dalam setiap proses kegiatan dilakukan dalam CDMG. Kemampuan pihak manajemen RS Azra dalam mengidentifikasi faktor-faktor sukses kunci eksternal dan internal menjadi sangat panting dalam menentukan strategi rumah sakit dalam lingkungan persaingan yang semakin ketat. Analisa 5 kekuatan, menunjukkan bahwa kekuatan kedua terbesar selain persaingan antar rumah sakit yang telah ada, adalah kekuatan tawar menawar pembeli.
Instrumen analisa SWOT dan IE matriks digunakan untuk menentukan alternatif strategi dan penetapan strategi terpilih dilakukan dengan metode QSPM. Hasil penelitian merekomendasikan RS Azra untuk melakukan pengembangan pasar, penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan prioritas QSPM, strategi yang ditetapkan adalah pengembangan unit rawat jalan khusus ibu dan anak, pembangunan unit rawat jalan bam (satelit) di Kabupaten Bogor. Selain pelaksanaan strategi ini, diperlukan beberapa kegiatan internal untuk rneminimalkan kelemahan rumah sakit diantaranya penerapan manajemen mutu dalam proses layanan.
Out-patient unit is essentially described as the ?backbone? of a hospital because health-services system in hospital commenced from out-patient. For this fundamental reason, it is very important to recognise and to react to the enviroment turbulances that affect the out-patient?s profitability. Strategic planning deploys understandings about present and future circumstances. It provides development concepts and guidances for out-patient unit to focus and to actualize the specific vision statement.
Basically, this operational rwearch is delined as qualitative research that starts from environmental analysis, positioning, formulating alternative strategies and generating plan of action. The process of decision making for each research-stage is characterized by intuitive judgement of the CDMG. It is necessary to be capable of identifying the external dan internal critical success factor with the purpose of formulate strategies responsing the high-competitive market. Five Forces analysis shows that instead of rivalry among existing hospital in Kota Bogor, competitive industry is secondary controlled by the bargaining power of buyers.
CDMG deploys TOWS matrix and IE matrix in order to recommend alternative strategies of market penetration, market development and product development. Based on QSPM, CDMG subsequently describes the priority strategies as out-patient services specialised for mother and children, construction of new out-patient unit in Kabupaten Bogor, and presenting general clinic in out-patient. Despite the strategy planned, it is crucially considerable to implement quality management to minimise hospital weaknesses.