Tulisan ini merupakan suatu ekspresi untuk memahami lebih jauh apakah rendahnya kinerja pelayanan publik di Indonesia disebabkan oleh kegagalan melakukan transformasi suatu paradigma atau model ke dalam proses penyelenggaraaan pemerintahan atau sekedar ketidakmampuan melakukan pengaturan sistem pelayanan yang profesional atau karena kegagalan dalam mengembangkan pola hubungan kerja antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Dari kajian berbagai literatur manajemen publik klasik hingga kontemporer sementara penulis berkesimpulan bahwa problem pelayanan publik di tanah air dapat ditelusuri pada dua level sekaligus, yaiotu level paradigmatis maupun lebel praksis. Level paradigmatis berkaitan dengan kegagalan melalukan transformasi paradigma baru yang dikenal dengan paradigma atau model new governance adalam proses penyelenggaraaan pelayanan publik yang diikuti kegagalan menyusupkan kerangka kerja baru tersebut ke dalam praksis penyelenggaraan pelayanan publik di lapangan.